"Everyone is fighting their own battle, to be free from their past, to live in their present, and to create their future. so, have a heart." --idlehearts.com-- Postingan saya kali ini, sarat dengan emosi dan curhatan. Saya ga tahan. Kalau saya ngga nulis, bisa setiap saat saya menangis. Jadi diawal postingan ini saya minta maaf dulu kalau ada yang tersebut, ngerasa dan tersinggung sama tulisan saya ini. Mungkin ada baiknya jangan kepo n baca tulisan saya. InsyaAllah saya usahakan ga nyebut nama, kecuali anak dan suami saya sendiri. Tulisan emosional saya ini terpicu dari hasil assessment awal Mas Aidan di salah satu tempat terapi barunya. Baru, karena rekomendasi dari sekolah yang baru. Ya, saya ngikut aja selama Mas Aidan nyaman n tidak terganggu, happy sama kegiatannya. Assessment ini diberikan oleh seorang dokter, yang dijadwalkan sejak pertama aidan pindah ke klinik ini. Klinik ini ada dimana-mana, di Jogja pun sebenarnya ada. Tapi, dulu tidak disarankan, dan sarannya terapi dari sekolah. Assessment hari ini lumayan membuat saya tidak tenang. Pertama yang dipanggil adalah Mas Aidan, baru orang tua. Kami bisa melihat dari cctv diruang tunggu. Saat itu saya sampai berdiri memelototin cctv. Buat saya, Mas Aidan ku amat sangat tidak nyaman, diruangan kecil itu "dikeroyok" 4 terapis & 1 dokter yang baru dia temui saat itu, suruh ikutin instruksi ini itu. Walhasil tentu saja tidak kooperatif. Pengalaman saya sebelumnya, dulu, di Pemalang, Aidan menangis kejer dkk, keluar ruang basah kuyup dkk, trus saya tidak bawa lagi Mas Aidan terapi disitu. Mungkin banyak yang bilang saya terlalu lunak, tidak tegas dkk. Terserahlah. Mas Aidan itu anak saya. Saya Ibu nya. Saya tau saya gagal mendidik dia hingga sampai 7 tahun ini belum ngomong. Tapi, my kid my rules. Saya ingin dia happy. Bahagia. Jika semua orang hanya bisa menunjuk Mas Aidan saya dengan diagnosa mereka dan pandangan-pandangan aneh mereka, Biarlah saya jadi satu-satunya orang yang bisa membuat Mas Aidan nyaman dan Bebas. Biarlah saya yang selalu jadi bulan-bulanan salah asuh Mas Aidan. Lanjut kehasil assessment. Setelah Mas Aidan, barulah saya dan suami dipanggil. tanpa pake hati, si dokter langsung mencerca saya dengan kata-kata yang buat saya seperti dia meludahi saya bertubi-tubi. Saya. he point his finger on me. only me. Saat itu saya hanya menahan diri dan bermain main dengan kuku jari saya, saking shocknya. Saya mencoba memahami, bahwa dia itu ga ngerti apa-apa tentang saya dan Mas Aidan. Dia cuma assessment 15 menit dan collect keterangan dari terapis, dan mungkin mau kasih shock therapy buat saya. Lagian, Suami saya aja, kadang ga ngehargai saya koq, ga nganggap usaha saya selama ini. Apalagi ini orang dari antah berantah. Saat assessment itu cuma ada dia, suami, saya dan satu terapis. Mungkin mereka lihat ekspresi saya, saya ga tau. But I dont care. Dan, maaf saja, saya bukan tipikal orang yang bisa dikerasi trus nurut. Saya masih punya otak buat mikir. Pasti ada yang salah dengan orang-orang bermulut jahat seperti itu. Mungkin hati anda terbuat dari batu dan sekering gurun pasir. Hingga woles aja ngeluarin kata-kata kejam seperti itu ke seorang Ibu yang telah gagal mengasuh anaknya sendiri. Selesai assessment, saya suruh suami saya nunggu printan materi sedang saya bawa Mas Aidan ke mobil. Dimobil saya ajak bicara Mas Aidan trus menangis kencang sekali. Mas Aidan liatin saya yang menangis kencang, melihat dengan Iba. Saya berharap Mas Aidan tau kenapa saya menangis seperti itu. Saya luar biasa menyanyangi Aidan. Saya ga pernah IG an seperti yang dituduhkan itu. Suami saya hanya mengelus-elus saya sambil memandang iba. Pikiran saya teralihkan saat tiba di RS Syafira, menengok mas naufal yang jari kakinya retak karena terjatuh. Tetapi saat sampai rumah, saya kembali menangis dan tidak bisa tidur. Salah satunya dia bilang gini, kalau autis Mas Aidan itu light banget, dan saya ga ngerti ngapain aja Ibu selama 7 tahun ini sampai anak ibu seperti ini. Sibuk ga jelas begini begitu. Mantengin instagram yang engga engga. Semua masalah ada pada diri anak ibu. Dan saya simpulkan ini adalah karena pola asuh yang salah. Saya ketawa tanpa emosi. "Haha". dalam hati saya, ngapain aja saya selama 7 tahun ini? saya juga ga ngerti. You think you know me? Think again!Meloncat ke hal lain, pernah suatu waktu ada teman yang curhat karena kami punya kasus anak yang serupa dan dia ngomong ke saya begiini "Saya ga tau gimana Mba Maria ngejalani ini semua selama ini, double kerja, LDR sama suami. Saya aja, Istri saya dirumah urus anak kalau saya pulang gantian karena udah kecapean banget" saat itu saya cuma jawab singkat "yaah gimana lagi Pak" Padahal saya punya jawaban panjangnya.. Yaah gimana lagi Pak, saya mungkin tidak seberuntung istri Bapak yang bisa fokus mendidik anak tanpa harus memikirkan ini itu, masih bisa dihargai jika tidak bekerja, masih bisa terpenuhi semua kebutuhannya, masih bisa mendapat bantuan dari suami meski suami kerja dan istri tidak. Saya juga ingin seperti istri Bapak, tapi dunia kita berbeda. Beruntunglah Istri bapak, dan dia harus banyak bersyukur karena itu. Meloncat lagi ke babak lain, kehamilan ke-dua saya sekarang yang insyaAllah adik perempuan cantik bagi Mas Aidan. Kehamilan kedua ini benar-benar saya nikmati. Saya bebas mau ngapain aja, mau beli apaja, mau makan apaaja, hingga di usia 31 minggu ini Berat Badan saya sudah 61,4 kg. naik 14,4 kg dari berat badan awal sebelum hamil. Saya bertekad menjadi Ibu hamil yang happy. Kenapa bisa begitu? bisa dibilang kehamilan saya saat mengandung Mas Aidan banyak nda happy nya. Saya sering sendiri, memendam masalah sendiri, ga ngerasa punya siapa-siapa, bahkan saya pernah terpikir untuk melakukan sesuatu hal yang dibenci Allah. Suami ku harusnya mengerti banyak tentang ini, meskipun saat itu dia sepertinya masih jauh diluar jangkauanku. Dan begitupun di usia-usia awal Mas Aidan. Banyak kejadian dan cobaan yang sedikit banyak saya agak yakin menjadi penyebab kenapa Mas Aidan begini ini. Saya kira lebih ke psikologis mamahnya dulu saat hamil dan baru melahirkan. Gada yang salah sama Mas Aidan. Semua itu salah mamahnya aja yang agak gila dan salah ngasuh. Kehamilan saya ini juga memberi banyak harapan bagi saya pribadi, saya harap, Mas Aidan bisa membaik verbalnya dengan adanya adik. Mas Aidan agak terobsesi dengan anak perempuan cantik dengan warna warni, dia akan termotivasi kalo ada cewe.. haha. Jadi, semoga, Adek Mas Aidan ini bisa memotivasi MAs Aidan dan membuat kemampuan Mas Aidan Melessaaaattttt,,, Aamiin... Mamahmu ini ga ingin macam-macam Mas, Mama ingin Mas Aidan jadi anak yang sholeh, selamat di dunia akhirat, jauh dari nestapa, bisa bawa mamapapa adik ke syurga. Tahukah anda, dimasa Aidan bayi dia agresif sekali dan sering menggigit hingga berbekas? Saya tidak pernah menceritakan keorang, karena saat cerita ke suami saya, suami saya ga ada komentar han justru menertawakan saya. Sesuatu yang sangat mengecewakan bagi saya saat itu. Sekitar usia 2 tahun, Mas aidan saya bawa ke Pemalang, saya kabur dari Riau dengan alasan kuliah S2, dengan malu membawa anak saya kembali ke rumah Ibu. Disitulah saat mas aidan mulai tumbuh gigi, Mas Aidan akan menggigit saat dia menggeram, dimanapun. Setiap harinya, badan saya banyak bekas gigitan aidan. Saya tidak cerita dan terkadang menahan saja saat tiba-tiba tergigit. Saya takut anak saya dikira aneh atau bagaimana. Saya kuatir anak saya dijauhi. Asalkan saya yang tergigit, biarlah, dalam hati saya. Demi Allah bukan niat saya jadi ibu permisif yang rela buat digigit. Somehow u just simply understand kalau Mas Aidan itu ga bisa mengontrol emosi dia dan harus ditenangin. Cara menenangkan salah satunya dengan dipeluk erat-erat, dimana Mas Aidan bisa gigit kapan aja dimana aja saat dipeluk. Bisakah anda mengerti kalau selama perjalanan saya sejak menikah sudah berkali-kali terusir? Iya. sebenarnya bisa jadi saya bekerja pindah dari satu kota ke kota yang lain itu bukan karena rejeki saya berpindah, tapi karena saya terusir dari sana. Atau mungkin, karena berkali-kali terusir, tentu saja masalahnya ada pada yang diusir, bukan yang mengusir. Karena yang mengusir itu berbeda-beda orang, dan yang terusir cuma saya, yang tentu saja akan selalu membawa Mas Aidan ikut serta kemanapun saya pergi. Its ok kalo mindsetnya begitu juga sih. Yang jelas, selama ini Allah telah membantu saya dengan sangat jelas, saat semua orang meninggalkan saya dan Mas Aidan. I can say that I proud that I'm survive! Keep your eyes on the stars, and your feet on the groundSaya tau saya buat anda semua saya gagal jadi seorang ibu, gagal karena Mas Aidan masih belum bicara lancar. Tapi, suami saya tidak meninggalkan saya. Setelah semua yang terjadi. Bahkan masih berani meminta saya mengandung anaknya lagi. Kalau saya jadi Suami, mungkin saya akan tinggal pergi dan tak sudi punya anak dari saya lagi. Mungkin naluriah Ibu, tetap berharap akan anaknya. Saya melihat sesuatu dari Mas Aidan yang masih terkunci dari pandangan semua orang karena masalah verbalnya. Whatever you say, he is my son shine. Satu lagi perkataan bapak dokter yang terhormat tadi siang, bahwa "batasan seorang anak autis didiagnosa autis verbal adalah 7 tahun, lewat dari itu diagnosis jadi audit non verbal (ga bisa ngomong) trus, setelah 13 tahun dia akan jadi schizophrenia (gila)". I'm spechless tentang ini. Whateverlah. Ngapain aja kamu 7 tahun ini?Saya mungkin sempat menyesali kenapa saya resign dari kerjaan, kenapa saya menikah, kenapa saya pindah dan bla..bla..bla.. Saat saya memutuskan resign dan pindah untuk menikah, hanya beberapa bulan aja senangnya, setelah itu petaka. Bencana berkepanjangan. Kiamat. Tetapi demi Allah saya tidak pernah menyesal punya Mas Aidan. Mas Aidan adalah kekuatan yang Allah kasih buat saya. Hanya buat saya. Tanpa Mas Aidan, mungkin saya udah ga ada, mungkin kami udah bubar jalan. Membawa Aidan meninggalkan Riau dengan hati terluka dan kecewa dengan tujuan baru, harapan baru, kuliah S2 dengan segala macam rintangannya. Meninggalkan Pemalang dengan hati terluka dengan harapan baru juga dan kekuatan baru. Trus, meninggalkan Jogja dengan hati tidak rela dan tersayat, juga demi harapan baru bersama Mas Aidan. Dimanapun dan kemanapun takdir Allah akan kami tuju sebagai ikhtiar kami. Apakah itu demi karir? Anakknya begitu koq mamahnya sibuk kuliah kerja ini itu ga jelas. Mbok diperhatiin anaknya, diurus! Mas, Mba, Anak itu tanggung jawab saya, iya saya sebagai Ibunya. Membesarkan Aidan tidak cukup hanya dielus-elus, dan ditemani saja. Buat ngasih makanan yang bergizi, mesti beli, pake uang. ga mungkin uangnya minta ke anda kan? Buat kebutuhan terapi, cek ini itu, kontrol dokter, belum lagi terapi sekarang yang mulutnya naudzubillah jahatnya itu, kamu pikir sebulan berapa? Bayar pakai apa kalau saya ga kerja? Pake daun mau? Buat beli semua kebutuhan terapi dirumah, pake uang siapa? ngemis? Buat bayar sekolah yang khusus dan mengakomodir Mas Aidan, shadow teacher dkk, pake uang apa? hasil ngepet? Saya ga munafik. Kerjaan bagi saya adalah hiburan buat saya. Selama saya dirumah aja kerjanya nangis dipojokan. Kalau udah dijudge saya salah asuh dan ga bisa urus anak, tentu saja perlu bantuan pihak lain, sekolah lah, tempat terapi lah. Tempat les lah. Obat lah. Dan semua itu gak gratis. Saya mesti kerja dari jam 6 pagi sampai jam 6 sore. Week end atau malam kadang saya juga ada tambahan job kerjaan lain. Saya kerja buat penuhi semua kebutuhan Mas Aidan yang segambreng itu. Kecuali kalau anda mau jadi donatur tetap saya, dengan senang hati saya full cuma buat aidan. Saya juga pernah bilang ke teman saya, Kalau kamu ngerasa penghasilan kamu ga cukup buat memenuhi semua kebutuhan kamu, cari tambahan kerja, bukannya minjam sana sini. 12.29 AM time to bed.
0 Comments
Leave a Reply. |
MENGAPA hunt!space kecil ini saya dedikasikan untuk pertanyaan "mengapa" yang sering ditanyakan oleh anak-anak saya.
Mengapa kita menguap?
Ilmuwan menduga menguap mungkin membantu kepala kita tetap dingin. Setiap kali kita menguap, udara terpompa kedalam rongga sinus dalam kepala, sehingga mendinginkan otak. Dan karena otak dan tubuh sedikit lebih hangat sebelum kita tidur, kita cenderung menguap sewaktu lelah. Mengapa kiaku bertanya mengapa?
Berterimakasihlah pada otak mu yang mengagumkan atas keingintahuanmu tidak terbendung itu. Gumpalan bahan kelabu yang keriput itu bukan hanya mengontrol semua fungsi otomatis tubuhmu. Otak adalah pengendali sistem syarafmu dan sumber kepribadianmu. Tidak ada organ lain di alam yang sedemikian misterius. Mengapa Penampilan aku begini?
Segala sesuatu yang kamu lihat dicermin; mulai dari tinggi badan, warna rambut, sampai ada tidaknya lesung pipi -- tertulis nyaris dalam setiap sel mu sebagai DNA. Referensi:
1. Crispin Boyer. Mengapa? 1.111 Pertanyaan dan jawaban. National Geographic Kids. 2. Im shin jae. Ensiklopedia anak hebat - hewan. ISBN: 10:602-249-028-6. PT Bhuana Ilmu populer. 3. Why? Water. ISBN: 978-979-27-8533-3. PT Elex Media Komputindo Simple Experiments for kids!Moving Pepper
Permukaan air itu seperti sebuah lapisan kulit yang tipis yang menyatu. Saat diberikan lada bubuk yang ringan, lapisan air dapat menahan lada bubuk sehingga seperti membentuk lapisan diatas air. "Hukum Kesetimbangan"
Hukum keseimbangan / kesetimbangan: Keseimbangan adalah suatu kondisi benda dengan resultan gaya dan resultan momen gaya sama dengan nol. "Melting Ice"
Garam menurunkan titik leleh. Es yang ditaburi garam akan meleleh lebih cepat daripada permukaan es lainnya, membentuk retakan dan jalur jalur. Tinta mengalir ke celah dan membantu mas Aidan dapat melihat apa yang terjadi "Make an echo box"
Cari tahu cara membuat alat musik sederhana, dan bereksperimen dengan suara yang mereka buat. "Resisting Motion"
Mas Aidan kali ini belajar mengenai bagaimana hal-hal yang tidak bergerak mulai bergerak. Ini juga disebut sebagai kelebaman. "Testing Friction"
Kali ini mas aidan belajar tentang gaya gesek. Ketika benda-benda saling bergesekan, maka akan terjadi gaya gesekan, yang akan memperlambat mereka. Untuk menguji gaya gesek ini maka saya membuat "marble run" "Solids, Liquids, Slime, and Goo"
Dalam percobaan ini Mas Aidan dapat mengetahui lebih lanjut tentang zat padat dan cair, dan membuat zat lain yang disebut goo, yang berada di antara padat dan cair. Goo dapat bertindak sebagai zat padat dan cair. Tepung jagung terbuat dari banyak partikel panjang dan berserat. "Air Pressure"
Bermain sambil belajar kali ini mas aidan mau mencari tahu mengenai kekuatan udara dan bagaimana kekuatan udara ini dapat berubah jika berada pada temperatur yang berbeda. "Salt Crystals"
Percobaan mengenai agaimana kristal-kristal garam bereaksi dengan air dan membuat pattern dalam cat air. Garam menyerap sebagian air dari cat. Ada juga garam yang akan ikut larut dalam cat basah. ketika cat basah mengering, Mas aidan dapat melihat pola seperti bintang putih, yang disebut residu, mengelilingi kristal garam. Residu terbuat dari larutan garam yang tertinggal ketika cat dikeringkan. "Walking on the water"
Permukaan air seperti kulit merengang, tipis, yang disatukan oleh kekuatan yang disebut "surface tension". Benda ringan dapat seimbang diatas lapisan ini - selama tidak menembusnya. Babak baru Mas Aidan, Autoimun. Koq bisa?QS. At Tagabun, ayat 11
Tidak ada suatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah, dan barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. terimakasih kami yang tak terhingga untuk semua yang bersedia membantu kami dan memberikan toleransi lebih kepada kami selama masa-masa sulit ini. May Allah bless you all for your kindness with endless happiness. Paraplegia InferiorParaplegia merupakan salah satu jenis dari paralisis, yaitu kelumpuhan atau hilangnya fungsi otot yang terjadi di bagian-bagian tertentu tubuh. Secara keseluruhan, paralisis dibagi menjadi beberapa jenis.
Kamu, jadi ibunya ngapain aja 7 tahun ini..???"Everyone is fighting their own battle, to be free from their past, to live in their present, and to create their future. so, have a heart."
--idlehearts.com-- Mas Aidan dan segala macam kesibukannyaTK B2 Abidari Islamic Creative SchoolPilihan kami jatuh ke sekolah abidari yang direkomendasikan teman mama. Pilihan pertama adalah karena lokasi dengat dengan rumah, yang kedua bersih dan sepertinya ramah anak, mas aidan insyaallah aman disitu, yang ketiga karena bisa fullday, trus ada catering,, trus ada mobil antar jemput. Perfect match!
Bias Full day SchoolProses hunting sekolah aidan. Dari awal memang saya tidak tujukan ke sekolah umum.
Saya mengincar sekolah2 alam, seperti konsep sekolah ayah edi, sebelum saya tau bias. Sekitar 3 sekolah kami datangi survey, jogja green school, sekolah alam, dan bias. Archives
March 2023
Categories |
this page replacing my old blog page: https://mariacreativity.blogspot.com/
|
Site powered by Weebly. Managed by Exabytes - Indonesia