Menjadi seorang ibu dari Mas Aidan, yang dengan legawa saya sudah berani sebut sebagai my very special needs child, menjadikan saya, kami sepertinya berubah banyak dalam memandang perjalanan keluarga kecil kami. Setidaknya, gambaran ideal kami dulunya saat memulai pernikahan dan membina rumah tangga, agak melenceng dari kurva normal. However, I really proud of it. Saya bersyukur menerima anugrah ini, Mas Aidan dengan segala keunikannya, selalu bisa membuat kami tertawa karena tingkah-tingkahnya yang kadang tidak terpikirkan oleh kami saat kami kecil dulu. Saya pribadi sudah tidak bisa marah dan tidak ingin marah sm Mas Aidan, except untuk hal-hal yang negatif seperti berbahaya atau membahayakan orang lain ya.., lebih banyak kami tertawa, melihat tingkah Mas Aidan. Beberapa kegiatan memang kami batasi, terutama jika ada peluang mengganggu ketertiban umum. Ya, kami ingin orang lain bisa mengerti Anak kami, tapi tidak semua bisa lho. Dan saya tidak suka saat orang-orang memandang sinis sampai komentar negatif ke Mas Aidan. jadilah kami membatasi frekuensi pergi-pergi ketempat umum seperti mall dkk. membatasi saja, bukannya sama sekali melarang. Saya belum tau bagaimana jika menjadi orang tua lain, yang anak-anaknya bisa dikasih tau, bisa diajak ngobrol, bisa diajari normal dkk. Tapi Mas Aidan juga bisa diajari, bisa dikasih tau, dan bisa diajak ngobrol, cuma caranya beda saja. Saya serasa sudah melalui hutan belantara bersemak belukar untuk bisa sampai dapat cara belajar yang cocok dengan Mas Aidan, yaitu yang Mas Aidan sukai. Mungkin saya agak berbeda mindset dengan orangtua lainnya, saya lebih mengamati kesukaan Mas Aidan dibagian mana, dan itulah yang saya coba pupuk. Sedangkan yang Mas Aidan tidak minat, untuk sementara saya postpone, ya diajari tapi dengan persentasi yang sedikit porsinya dibandingkan porsi yang Mas Aidan sukai. Tapi.. itu tidak cukup. setidaknya saya bisa seperti itu, tapi tidak terukur. Maka dari itu selain dari metode ala saya, Mas Aidan perlu extra. Sekolah formal, terapi, kontrol dokter, jaga makanan, extra perhatian, dll. Termasuk extra sabar n nahan diri terutama buat mamahnya. PemalangKegiatan Mas Aidan di 3 rumah yang berbeda. Semasa di rumah Pematang Reba, diRiau banyak jatah minuman ringan dari nenek, meskipun kami tidak minum untuk yang minuman soda. Minuman bersoda itu suka disusun oleh Mas Aidan sampai tinggiii.. bermacam-macam pola jenis susunan. Saat diPematang Reba ini, kami sering sekali berjemur di halaman rumah, sambil jemur kasur, selimut karpet dkk kami bermain-main dihalaman. kenapa bisa begitu, karena perumahan kami relatif sepi. sepi banget dan halaman lumayan cukup luas buat kami bermain-main dan belajar daripada hanya didalam rumah saja. Gambar ditengah, semasa saya kuliah S2 dan kami tinggal dirumah Uti di Pemalang. Mas Aidan suka sekali menyusun botol-botol, dibawa kesana kemari bolak balik, badan kecil tangan kecil, bawa botol besar-besar. Gambar ketiga saat kami tinggal diJogja, ada halaman yang tidak begitu luas, dan perumahan sepi, jadi kami juga suka main-main dihalaman rumah. Selama diJogja ini, Mas Aidan sudah imitasi, meniru apa yang dia lihat. lihat ada Pak tukang ketak ketok pakai palu, papahnya mengecat dkk maka dia amati dan ditiru. Bersyukur sekali lho saya jadi mamahnya saat tau kalau mas Aidan itu mengamati, memproses diotaknya dan lain waktu meniru nya. Amazing. Masa di Pemalang, saat saya ambil kuliah S2 sebenarnya merupakan masa yang paling berat bagi psikologis saya sebagai Ibu. Saya ingin sharing bahwa jujur saya sangat terbebani saat itu. Suami saya di Riau, Saya di Pemalang dengan Mas Aidan. Saya pulang ke Jawa dengan alasan awal yang tidak baik, bisa dibilang saya memang sengaja dengan segala macam cara meninggalkan Riau. Alhamdulillah saya tidak hanya pergi meninggalkan Riau dengan hati tergores, tapi untuk pergi kuliah S2, dengan segala macam tantangannya membawa Mas Aidan yang Special Needs. Dipemalang ini Mas Aidan masuk ke PAUD BINAPATRA, ya ikut sekolah-sekolahan aja buat membantu bersosialisasi, karena sekolahnya tepat didepan rumah simbah, dan itupun kami para ibu-ibu pada ikut duduk didalam kelas. hahaha.. Saat di Paud ini saya menyimak bagaimana cara ibu guru mengajari anak-anak balita itu, menambah referensi saya tentang menyanyi, memotivasi anak-anak dan memuji apapun yang dihasilkan oleh anak-anak. Trus, Amazing sama anak-anak itu yang melihat dan memperlakukan Mas Aidan sebagai adek bayi yang ga boleh ditakalin dan harus dijagain. Alhamdulillah JogjaTahun 2016, saat saya masuk kuliah semester 4 kami pindah ke Jogja, suami saya ambil beasiswa S2 ke UGM. Jadi saya ngerjakan Tesis, suami saya masuk ke semester I. Bulan-bulan awal diJogja ini saya masih agak stress karena ada tanggungan tesis, dimana Mas Aidan ga bisa dititip kesiapapun - gada saudara- diJogja, jadi either saya atau suami, salah satu harus mengalah. Dan saat itu suami saya masih excited-excitednya kuliah, jadi ya sering nangis dipojokan saya karena ga bisa ke Semarang buat ngerjain tesis. jadilah saya lulus semester 5 ujung. Alhamdulillah Lulus. Dijogja ini Mas Aidan sekolah di BIAS, Perjalanan mencari sekolah diJogja sudah saya tuliskan di postingan saya sebelumnya. DiJogja ini, Mas Aidan super sibuk. Udah sekolahnya jauh, tempat terapi juga jauh. Saya bekerja freelance di ELC dan ngajar sebagai dosen luar di sebuah stikes di Jogja. Waktu diluar dua pekerjaan itu saya gunakan untuk antar jemput Mas Aidan sekolah, terapi, mengerjakan kerjaan rumah, dan kesana kemari, full sendirian. Kami sempatin bawa Mas Aidan belajar ke Masjid perumahan, saat itu Mas yang ngajar ngaji ada yang mendalami dan praktek pegang anak-anak special needs, jadi dia lebih lembut ke Mas Aidan. Tetapi cuma sebentar saja sih, setelah gada mas ustadz nya itu kami ga antar lagi Mas Aidan ke masjid, Karena Mas Aidan sudah sibuk diluar rumah dengan kegiatan sekolah dan terapinya, maka praktis kegiatan dirumah juga sedikit. Biasanya setelah jemput Mas Aidan sekolah di Bias kami tepar dan bobo siang. Langsung sampai rumah makan trus tidur. bangun tidur langsung berangkat ke tempat terapi, sampai pulang habis Maghrib. PekanbaruPekanbaru, awal pindah ke Pekanbaru merupakan fase lain hidup saya yang menyesakkan. Saya join Perusahaan dan di assign ke project di Pekanbaru. Pidah pertama kali sendiri, sambil cari sekolah buat Aidan. Aidan masih di Jogja sama Papahnya yang mashi kuliah S2. Tiap 1x sebulan saya pulang ke Jogja [tiket dari kantor]. Pertama kali pindah, rumah masih kosong, hanya ada perlengkapan dasar saja, ga ada kendaraan.. tiap hari saya pp ke meeting point pake langganan gojek, pulang disore hari sakit pinggang n punggung.. sampai rumah sendiri dan sepi. Beberapa bulan kemudian Aidan saya angkut dan sekolah TK-A di Abidari Islamic Creative School. Pagi hari saya berangkat kerja dan Aidan diantar jemput jemputan sekolah. Pernah ada mobil dan pernah juga tidak ada mobil.. tapi go car selalu ada buat kami.. hahaha. Tiap hari sabtu dan minggu kami berdua jalan2 ke Masjid An Nur, lari-lari, main-main, nanti sarapan ke kedai kopi, belanja ke pasar bawah, mutar2 dan baru pulang lagi kerumah. Di Pekanbaru ini, saya berkesempatan memfasilitasi Aidan, pikiran saya masih full buat Aidan saja. Saya ikutkan Aidan les melukis di Ohayo setiap hari jum'at, dan berenang di hari minggu nya. kegiatan kami setiap hari full. Aidan saat itu picky eater, susah sekali makan dan badannya kurus. Setelah pulang dari umroh, saya dan Aidan sakit-sakitan selama berbulan-bulan. Saat kami week end an berdua di Pekanbaru, kami juga suka berkunjung ke taman kota, main pasir, naik mobil2an, lari2, menggambar, kesana kemari. Aidan paling lama kena dampak orang tuanya LDR kesana kemari. Kalau sudah pulang kerumah, sore kadang saya bawa lihat teman-temannya main diperumahan, dan seringnya kami main berdua didalam rumah, buat tenda, main ayunan, menggambar, dll. Hey, saya rindu ber me time sama mas Aidan! di tahun 2023 ini saya seringkali merasa bersalah sama mas Aidan, karena semenjak ada adik-adiknya, dan saya tidak bisa seperti dulu, belajar ini itu, eksperimen ini itu. Sepulang sekolah, ya sudahlah hanya kegiatan wajib saja. Antar kesana kemari, sekolah, terapi, berobat, kontrol, berenang tidak lagi, melukis tidak lagi. Badan Aidan sudah besar, saya mengerti jika jadi timbul kesulitan mengendalikan Aidan saat dikolam renang dan di tempat les melukis. dan sayapun sibuk sendiri. Pada saat sudah mengikuti ritme sekolah aidan di Tk, mulai lagi bergelombang, karena tiba saatnya Aidan lulus TK dan mesti lanjut ke SD. Saya saat dipanggil Bunda Onya agak tersentak kaget dan seakan memohon sambil menahan tangis. bagaimana mungkin Aidan bisa sekolah SD? Akan tetapi, yaah bundanya menjelaskan pelan-pelan dan mengerti perasaan kami, dan mnenyampaikan kalau Aidan akan lebih baik berkembang jika bersama teman2 seusianya. Pemberitahuan itu juga disampaikan jauh-jauh bulan, mungkin sekitar 6 bulan sebelum kelulusan, sehingga kami bisa survey dulu sekolah kesana kemari. Bunda Onya juga ada kasih beberapa rekomendasi sekolah yang kami datangin satu persatu. Mencari kepastian sekolah buat Aidan bagi saya, lebih menyeramkan daripada menunggu kepastian kontrak kerja saya akan di extend atau tidak. Lebih menyeramkan bagi saya dibandingkan dengan saya kerja jauh ke pelosok negerin untukl pertama kalinya, dengan akses yang berbahaya. dan 2023 ini tibalah kami kembali meregang kepastian untuk sekolah Aidan di SMP. Kepastian sekolah Aidan juga menentukan arah hidup kami. Apakah tetap di Pekanbaru, atau harus pindah kota lagi. Aidan tahun ini naik kel;as 5 SMP, yang artinya 2 tahun lagi kami harus sudah ada SMP untuk AIdan, dan sampai saat ini kami belum ada tujuan di Pekanbaru. Dan saya hampir selalu nangis dadakan saat ingat bagaimana Aidan sekolahnya nanti. Saat menemukan sekolah SD Aidan, Sekolah As Shofa, kami merasa sangat beruntung sekali. Perkembangan Aidan sangat bagus di kelas 1 dan 2, dan semua terhambat gara-gara COVID. Menurun drastis karena harus school from home, ditambah Aidan yang sakit parah. Kami kacau balau. 2023 Aidan sudah kelas 4 di usianya yang ke 10 tahun. Masih belum banyak kosakata biacaranya, masih terapi, ditambah obat rutin. Sering saya protes dan ingin saya menjerit teriak ke Allah "Ya Allah sudahlah.. sampai kapan kami akan Engkau coba begini.. Tolong kasihani Aidan Ya Allah..." Saya juga pengen bilang "Saya ga ngerti harus bagaimana lagi.. setidaknya berikan kami itu harapan.. petunjuk.. dan jalan..."
I do love you my sonshine.. Yakinlah Allah Maha Mengetahui, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Mama yakin kalau Allah juga sayang sama Aidan.. dan ada maksud dibalik semua ini. Mama buat website ini biar oneday mas Aidan bisa baca dan tau apasaja yang selama ini ingin mama sampaikan ke Mas Aidan.
0 Comments
Semua orang menguap --bahkan janin didalam rahim-- dan para peneliti belum yakin benar mengapa kita melakukannyaWalaupun manusia menguap lebih sering ketika kita lelah atau bosan, para ilmuwan telah menyatakan bahwa kantuk atau kekuarangan oksigen (yang menimbulkan kantuk) bukan merupakan penyebab menguap. Mereka menduga menguap mungkin membantu kepala kita tetap dingin. Seperti juga komputer super, otak perlu tetap dingin agar berfungsi dengan baik. Setiap kali kita menguap, udara terpompa kedalam rongga sinus dalam kepala, sehingga mendinginkan otak. Dan karena otak dan tubuh sedikit lebih hangat sebelum kita tidur, kita cenderung menguap sewaktu lelah. Mengapa kita perlu tidur?Permainan video, lari, pelajaran kimia --waktu sadarmu diisi berbagai aktivitas yang membuat otak bekerja keras. Semua pengolahan data itu menyebabkan otakmu penuh dengan zat kimia. Tidur malam yang lelap membersihkan kepalamu --secara harafiah. Sewaktu terlelap, otakmu bersih-bersih, membuang racun dan mempersiapkan dirinya untuk hari sibuk berisi pelajaran matematika, bergaul dan bermain bolah basket. Seberapa banyak tidur yang aku butuhkan?tergantung usiamu. Anak-anak usia antara 5-12 tahun membutuhkan sekitar 11 jam tidur. Untuk anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa, 7 atau 8 jam sudah cukup Apakah menguap itu menular?Betul sekali! Menguap sedemikian menular, sampai-sampai membaca tentang menguap saja bisa membuatmu menguap. (silakan menguaplah kalau merasa perlu). Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa orang-orang yang melihat orang lain menguap --bahkan dalam video-- berkemungkinan lebih besar untuk menguap. Mengapa menguap itu menular?Menguap tidak menular diantara anak-anak dibawah 5 tahun dan diantara orang-orang dengan kelainan yang meredam emosi. HAl itu menyebabkan para peneliti percaya bahwa menguap yang menular adalah salah satu cara manusia untuk memperkuat ikatan sosial antara orang-orang. Apakah menguap itu juga menular bagi hewan selain manusia?Begitulah, setidaknya di antara primata tingkat tinggi seperti simpanse, dan banobo (menurut dugaan peneliti, karena alasan yang sama dengan manusia). Yang lebih mengejutkan lagi, percobaan menunjukkan bahwa anjing bisa ikut-ikutan menguap sewaktu melihat manusia menguap! Mengapa aku mengantuk?Setiap kali mencoba melawan kantuk agar bisa menyelesaikan satu lagi bab Harry Potter, kamu sebenarnya bertarung melawan batang otakmu soal waktu tidur, dan kamu pasti kalah. Gumpalan bahan kelabu didasar otakmu ini mengatur tidurmu, juga fungsi-fungsi otomatis tubuh lainnya seperti nafas dan detak jantungmu. Apa yang terjadi jika aku tidak cukup tidur?Dokter-dokter percaya bahwa tidur nyenyak pada malam hari mendatangkan banyak manfaat, termasuk kenaikan kreativitas dan menajamnya kemampuan berfikir. Coba saja tidur terlambat, dan kamu akan segera rasakan akibatnya, mudah marah, kikuk, bahkan halusinasi, kalau kamu tidak tidur beberapa hari. Otakmu akan mogok, dan tugas-tugas mudah akan menjadi dangat sulit, sampai kamu berbaring dan terlelap. Bagaimana caranya memperoleh cukup tidur?
Berterimakasihlah pada otak mu yang mengagumkan atas keingintahuanmu tidak terbendung itu. Gumpalan bahan kelabu yang keriput itu bukan hanya mengontrol semua fungsi otomatis tubuhmu (bernafas, berkedip, mengolah makanan, detak jantung), melainkan juga membuatmu bisa tertawa, menangis, mencipta, bermimpi, memasukkan bola dalam keranjang, belajar, melukis, mengalahkan adikmu main Mario kart, dan mengajukan pertanyaan Otak adalah pengendali sistem syarafmu dan sumber kepribadianmu. Tidak ada organ lain di alam yang sedemikian misterius. Sebenarnya, apa yang ada diantara kedua telingaku?Otak, salah satu organ terbesar dalam tubuhmu, merupakan 1,3 kg lemak dan protein yang teradatkan dalam massa berstekstur mirip tahu. Ada dua warna berbeda pada sisinya: BAHAN KELABU: Otakmu mengandung sekitar 100 milyar sel syaraf. Sel-sel yang disebut neuron ini menyusun "bahan kelabu" otakmu. BAHAN PUTIH: Neuron-Neuronmu berkomunikasi satu sama lain dengan cara mengirimkan sinyal listrik dan membentuk sambungan-sambungan kimiawi dalam jejaring serat syaraf yang disebut dendrit dan akson, yang membentuk bahan putih otakmu. Komunikasi antara neuron-neuron inilah yang bertanggung jawab atas setiap pikiran, ingatan, gerakan, dan fungsi otomatis tubuhmu. Bagaimana cara melindungi otakmu?Kamu punya dua paru-paru dan dua ginjal namun hanya punya satu otak. Manfaatkanlah sebaik-baiknya --dan banu fitur-fitur pengaman bawannya-- dengan mengikuti tips berikut: Kenakan Helm Sewaktu bersepeda, bermain papan seluncur, atau melakukan aktivitas lain apapun yang berpotensi berbahaya Jangan Merokok Merokok tidak hanya buruk bagi paru-parumu, tapi juga bisa menyebabkan kerusakan syaraf otakmu Makanlah dengan Baik Pola makanan yang buruk dapat menimbulkan macam-macam penyakit ketika kita dewasa (misalnya diabetes tipe 2 dan tekanan darah tinggi) yang dapat menyebabkan penyusutan otak. Berolahragalah Berlari, bermain bola, dan aktifitas fisik leinnya melepaskan zat kimiawi yang menyegarkan kembali otak dan menajamkanya untuk belajar Latihlah otakmu Permainan yang menguji otak dan konsentrasi sebenarnya memperbaiki keluwesan otakmu dalam mengolah informasi dan dapat membantumu menghindari demensia (penyakit yang mempengaruhi kemampuan mental ketika tua) Berapa banyak energi tubuhku yang digunakan otakku?Jumlah pesan listrik yang berseliweran dalam otakmu setiap saat mengalahkan jumlah pesan yang melesat melalui jejaring telekomunikasi dunia. Semua aktifitas itu membutuhkan listrik yang cukup kuat untuk menyalakan satu bola lampu. Sepintas tidak banyak, sampai kamu renungkan bahwa otak menggunakan 20% energi tubuh, padahal beratnya hanya 2% dari berat tubuh Apa yang melindungi otakku dari cendera?Otakmu adalah organ rapuh yang sangat butuh dilindungi. Tengkorakmu yang tebal adalah garis pertahanan pertamanya (ada bagusnya ya menjadi keras kepala! haha), diikuti oleh tiga selaput kokoh yang disebut meninges. Cairan mengisi celah-celah di antara selaput-selaput ini, melindungi otak dari benturan. "Penghalang darah-otak" khusus yang terbuat dari sel-sel khusus bertindak sebagai batas pengaman dalam sistem peredaran darah di otak, dan menghalangi masuknya apapun yang mungkin merusak jejaring syarafmu yang peka. Mengapa kita hanya menggunakan 10% otak kita?Memang sih, kedengarannya melagakan bagi siapapun yang berfikir mereka punya kekuatan super atau bakat seni tersembunyi: kita bisa melakukan bermacam-macam hal mengagumkan seandainya saja kita bisa menggali kemampuan materi abu-abu kita yang belum terpakai. Tapi itu cuma mitos. Kita menggunakan nyaris setiap bagian otak kita sepanjang waktu. Bahkan aktifitas sederhana seperti menggosok gigimu--berjalan mendekati sikat gig, memencet tabung pasta gigi, melacak gigi mana yang sudah disikat--mengaktivasi badai listrik kecil dalam otakmu seiring berbagai lobus, korteks, dan otak kecil bekerja sama untuk membuatmu menyikat gigi, berkumur-kumur, meludah,d an melap mulut. Aktivitas dalam otakmu tidak pernah berhenti, bahkan ketika kamu tidur. Setiap kali kamu melakukan sesuatu yang benar-benar lemo alist lemah otak, ya salahkan otakmu yang masih lemah.
Otakmu belum berkembang sempurna! Para ilmuawan menemukan bahwa materi putih yang menghubungkan lobus-lobus frontalmu--yang mengontrol proses pengambilan keputusan-dengan bagian-bagian lain otak baru selesai berkembang saat usiamu pertengahan 20an. Dengan kata lain, pusat pertimbanganmu belum selesai terpasang di otak. Avokad/Alpukat/Pir buayaMengapa buah alpukat sering disebut sebagai buah "pir buaya"? Karena buah ini memiliki kulit yang kasar dan gelap, seperti tekstur dan warna kulit buaya. Asal usul nama AVOKAD Orang Inggris yang tinggal di Jamaika pertama kali menyebut buah avokad sebagai buah pir buaya (Alligator pear). Ada yang berpendapat bahwa buah ini dinamakan demikian karena kulitnya yang seperti kulit buaya. Para pelaut Eropa pada tahun 1700-an menyebutnya buah pir mentega (butter pear) karena mereka menggunakan daging buahnya sebagai olesan pada biskuit. Inilah buah dengan berbagai nama alias. Orang Belanda sendiri menyebutnya avocaat, orang Spanyol bilang abogado, orang Perancis bilang avocatier, dan orang Trinidad dan Tobago menyebutnya zaboca. Mungkin nama Alpukat di Indonesia diadopsi dari kata dalam bahasa belanda avocaat karena kita dulu jajahan Belanda. Dragon Fuit (buah naga)Dragon fruit atau buah naga adalah buah dari beberapa jenis kaktus dari magra Hylocereus dan Selenicereus. Buah ini berasal dari Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Buah ini dibudidayakan di negara-negara Asia seperti Taiwan, Vietnam, Filipina, Indonesia dan Malaysia. Buah ini juga dapat ditemui di Okinawa, Israel, Australia Utara, dan Tiongkok Selatan. Hylocereus hanya mekar pada malam hari. Asal Usul Buah Naga Pada tahun 1870 tanaman ini dibawa orang Perancis dari Guayan ke Vietnam sebagai tanaman hias. Orang-orang Vietnam dan China menganggap buahnya membawa berkah. Oleh sebab itu, buah ini selalu diletakkan diantara dua ekor patung naga berwarna hijau diatas meja altar. Warna merah buah terlihat mencolok diantara warna naga yang hijau. Dari kebiasaan inilah, buah itu dikalangan Vietnam yang sangat terpengaruh budaya China dikenal sebagau Thang Loy (buah naga). istilah thang loy kemudian diterjemahkan di Eropa dan negara lain yang berbahasa Inggris menjadi dragon fruit (buah naga) Jack Fruit (Buah Nangka) dan Bread Fruit (Buah Sukun)Kata jackfruit berasal dari bahasa Portugis jaca yang diambil atau diadopsi dari Malayalam yaitu chakka. Sementara dalam bahasa Inggris kata jackfruit digunakan oleh dokter dan ahli alam Garcia de Orta didalam bukunya yang berjudul Coloquios dos simples e drogas da India pada tahun 1563. Beberapa abad kmudian, ahli botani Randles Stewart mengusulkan menggunakan kata jackfruit untuk sebutan buah nangka yang diambil dari nama William Jack (1795-1822), seorang ahli botani asal Skotlandia yang bekerja untuk East India Company di Bengal, Sumatra dan Malaysia. Breadfruit bermakna buah sukun atau buah roti yang terdiri atas kata bread=roti dan fruit = buah. Orang Belanda menyebutnya broodvrucht. Mengapa buah ini disebut buah roti? Menurut para ahli, buah ini mengandung banyak protein, vitamin dan karbohidrat, serta tektur rasa daging buahnya seperti kentang sehingga dapat digunakan seperti makanan pokok (staple food) seperti roti. Buah ini banyak dikonsumsi oleh penduduk di kawasan kepulauan pasifik. Menurut penelitian, satu buah sukun seberat 3 kg akan mampu memberikan makanan dengan asupan karbohidrat yang cukup bagi keluarga dengan jumlah 5 orang. Pineapple (Nanas)Kata pineapple muncul dalam bahasa Inggris pertama kali tahun 1938. Kata pine berasal dari pohon conifer (kini disebut pine cone) yang pertama kali dicatatkan pada tahun 1694. Ketika para penjelajah asal Eropa menemukan buah tropis ini di Amerika, mereka menamakannya pineapple. Itulah sebabnya mengapa buah ini dalam bahasa inggris disebut sebagai pineapple karena bentuknya sama seperti buah pohon punus. Sementara nama nanas berasal dari sebutan orang Tupi untuk buah ini, yaotu Ananas comosus. Ananas bermakna "buah yang sangat baik", seperti dicatat oleh Andre Thevet pada tahun 1555. Pomegranate (buah delima) atau "Apple of Grenada"Buah delima (Pomegranate) yang dalam bahasa Latin dinamakan Punica granatum bermakna buah apel berbiji dari kata punica = apel dan granatum = biji. Mungkin kata promegranate di dalam bahasa Inggris diadopsi dari bahasa Perancis, yaitu pommegrenade. Kata pomme berarti buah apel, sehingga pomegranate (buah delime) disebut dengan "apple of Grenada". Orang Belanda menyebutnya granatapel alias apel granat karena bentuknya mirip granat. Rose Apple (jambu air)Pernahkan anda mendengar nama buah rose apple (apel mawar)? Rose apple dalam bahasa Perancis disebut pommerose; pommier rose. Orang Spanyol menyebutnya poma rosa, pomarossa, manzana rosa, atau manzanitade rosa. Disebut juga appleroos di Suriname, serta jambeiro atau jambo amarelo di Brazil. Ternyata buah ini di Indonesia dikenal dengan nama "jambu air" Jambu air alias rose apple memang termasuk buah-buahan yang banyak di jumpai di wilayah Asia (khususnya Asia Tenggara) dan tampak juga dari kemiripan namana, misalnya di Thailand disebut chompu, di wilayah Malayalam India disebut chambekka, dan di Filipina dinamakan Tambis. Jambu air tentunya berbda dengan jambu klutuk atau jambu batu yang dalam bahasa inggris dinamakan guava. Starfruit (Carambola, Buah belimbing)Dalam bahasa Inggris buah ini dinamakan starfruit atau carambola. Namun, dalam bahasa Filipina (Tagalog) dinamakan Balimbing, karena bentuknya yang mirip bintang jika dipotong. Oleh karena itu, mudah dimengerti mengapa orang Inggris menamakannya buah bintag alias starfruit. Lain di Inggris, lain pula di Filipina, Karena bentuk buahnya yang bercabang lima ini, di Filipina kata Belimbing mempunyai makna idiomatik atau kiasan yaitu "orang yang bermuka dua alias orang yang munafik "(hypocritical person)". Starfruit ini sangat kaya dengan atioksidan dan bersifat antimirobial yang kuat terhadap bakteri E.Coli, Salmonella typhi, Staphylococcus aureus, dan Bacillus cereus. Referensi:
Elvania & Cantona. Ensiklopedi Asal-usul Berbagai Nama, Kenapa Ini Kenapa Itu.2016
Darimana aku mendapatkan gen gen ku?Selagi mengagumi wajahmu yang keren di cermun, jangan lupa berterimakasih kepada orang tuamu. Gen-gen berpasang-pasangan; satu dari papa satulagi dari mama, Kombinasi gen-gen itulah yang memunculkan atau mengekspresikan berbagai ciri fisik (pewarisan sifat). Sejumlah gen lebih kuat pengaruhnya terhadap penampilanmu daripada gen-gen lain. Gen rambut gelap dominan atas gen-gen rambu merah dan pirang, sehingga warna rambut gelap lebih umum. Mengapa ada anak yang tidak mirip orang tuanya?Penampilan seorang anak tidak selalu bisa ditebak dari melihat orang tudanya saja. Penelitian terhadap gen-gen -disebut genetika- selalu mendapatkan terobosan-terobosan baru, namun banyak hal mengenai pewarisan sifat yang masih misterius. kombinasi gen-gen tertentu dapat mempengaruhi gen-gen lain, memunculkan ciri-ciri tidak terduga yang tersembunyi selama beberapa generasi. Gen-=gen kita juga penuh apa yang disebut DNA sampah, yang tampaknya tidak mengekspresikan apa-apa yang teramati. Lingkungan dan pola makan juga berperan besar sekali dalam membentuk berat tubuh, warna kulit, dan ciri-ciri fisik lain. Source:
Hujan deras menemani malam-malam saya berdua bersama baby Nay, saat suami saya menemani Mas Aidan sedang memperjuangkan kesehatannya di Malaka sana. iya, ini adalah lanjutan tulisan saya sebelumnya mengenai dignosis Mas Aidan 'paraplegia inferior' [https://mariacreativity.com/my_child/paraplegia-inferior]. Setelah 3 bulan menjalani ketidakpastian mengenai sakit Mas Aidan, bisa dibilang dari segi medis kami jalani tuntas, 3 RS di Pekanbaru, 5 dokter, 2 tukang urut, 1x rukyah, berkali kali air doa, yang sepertinya tiada berujung. Ada satu masukan dokter Mas Aidan yang tidak kami ikuti sih. Yaitu membawa Mas Aidan cek ke sumsum tulang belakang ke RSCM. Kata beliau, kecurigaan mengarah pada 2 penyakit lagi (entah apa itu saya sudah lupa) dan beliau ada punya kasus mirip, dimana ternyata pasien itu kena leukimia. Saran dokter itu bukannya kami anggap remeh, atau tak percaya. Tetapi sebenarnya lebih karena ketakutan kami. Ada istilah if it is too good to be true [then don't trust it]. Yaah saya juga ingin kali - if it is too bad to be true, I don't want it to be true. Kantor RepresentativesJadi, akhirnya Mas Aidan kami bawalah berobat ke Malaka. Awalnya sih sepertinya hanya mau cek Mas Aidan kenapa. Tapi Alhamdulillah, suami saya mengobrol dengan orang yang akhirnya memberitahu kantor representatif RS Mahkota di Malaka - ya setelah dibrowsing2 rupanya Malaka sudah menjadi daerah tujuan wisata kesehatan - health tourism - dengan kantor representative tersebar dibeberapa kota besar di Indonesia. Jadilah konsultasi ke dr Qoyyum kami prioritaskan sebelum membawa ke Malaka. Hari sabtu 8 February 2020, adalah hari kami yang padat dengan 5 agenda. 4 agenda masalah Aidan dan satu agenda masalah baby class baby Nay. Klinik representatives itu ada di tengah kota dekat hotel Jatra. Biasanya, saat sehat, Mas Aidan akan turun mobil sendiri dan berjalan ke hotel. Rencana bubar, jika tempatnya berada dekat dengan hotel cantik nan besar. Mas Aidan akan berubah haluan menuju hotel. Tapi tidak kali itu, Mas Aidan diam saja menahan sakit. Alhamdulillah, dokternya ada. Saya, Baby Nay dan Mas Aidan menunggu dimobil, dan suami ke klinik, konsultasi panjang x lebar menjelaskan detail kondisi Mas Aidan. Selanjutnya Mas Aidan masuk, dengan merintih-rintis kesakitan dan memegang kedua pahanya. Saat melihat itu sepertinya rencana dokter yang sudah disampaikan ke suami jadi berubah. Dokter mengintruksikan staffnya untuk mem-videokan Mas Aidan yang sedang kesakitan, pada posisi itu. Video delanjutnya dikirim ke dokter di RS Malaka via HP. Diagendakannya Mas Aidan untuk konsultasi ke dr Tirru - ortopedi dan dr Syaraf. Dan diintruksikan untuk langsung ke IGD untuk tidak membuang-buang waktu. Saat itu perasaan saya berkecamuk, karena saya gakan ikut mendampingi Mas Aidan. Mas Aidan akan lama dirawat, sepertinya. Opname, lagi...Mas Aidan berobat jauh bersama papahnya dan neneknya. Saya melepas dipintu go-car sambil menangis. Tak pernah menyangka saya, untuk kesekian kalinya tidak berdaya saat Mas Aidan sakit keras. Saat umroh, saat hamil besar, saat baru melahirkan, cuma bisa nangis. Dan nangispun tidak boleh. Karena saya Ibunya harus tegar hadapi ini semua, karena saya menyusui - harus happy agar produksi ASI melimpah, karena ada baby Nay yang harus tenang emosinya, dan tentu saja karena menangis tidak akan memberikan apa-apa buat Mas Aidan dan kami semua. Selain hanya bentuk kerapuhan Mas Aidan bakal di opname, sudah jelas saya perkirakan. Tetapi rupanya penanganannya memang lebih cepat karena sebelumnya sudah dikirimkan video Mas Aidan. Jadi, Mas Aidan tidak jadi ke dr Tirru, tetapi ditangani langsung oleh dr Syaraf Anak. Dan beliau sudah langsung memberikan rencana untuk tindakan, berdasarkan kasus-kasus yang sudah pernah dia tangani sebelumnya. Hari pertama Mas Aidan adalah menceritakan kondisi Mas Aidan dari hari ke hari, sejak mulai menyadari ada sesuatu yang salah. Kata suami saya, dokternya detail dan teliti. Saat konsultasi bisa sampai sejam lebih, ditanya-tanya macam-macam. Apa yang ingin kamu sampaikan Mas?
What an expensive medication!Hari pertama Mas Aidan opname, setelah hasil laboratorium keluar, sepertinya sesuai dengan perkiraan dokter. Hasil Lab Mas Aidan banyak menunjukkan hasil yang buruk. Terutama dari sisi imunitasnya, dan CRP yang pernah dicek di RS AWalbros yang tadinya 14, sekarang berada di point 67,1. Terbersit penyesalan dalam hati saya, karena dulu kami begitu panik sehingga konsultasi ke macam2 dokter. Dokter Mas Aidan itu melihat CRP 14 memberikan obat dan diminta balik lagi buat cek bagaimana reaksi terhadap obat itu. Akan tetapi, menurut dokter lain - ortopedi, obat itu [methyl prenindsolon] tidak baik dan justru memperburuk sendi. Harus di stop. dan kami stop karena takut makin merusak sendi Mas Aidan. dan ternyata, di RS ini diberikan juga obat itu untuk peradangan Mas Aidan, yang sudah terlanjur jaauuh meningkat. Tapi, inilah mungkin jalannya. Bahkan daun yang gugur tidak akan gugur tanpa seijin Allah. Kami [saya & suami] yakin, apa yang sudah kami lalui ini semua memang beginilah kepingan-kepingan puzzle yang Allah ingin kami selesaikan. Butuh waktu 3 bulan, untuk kami bisa mendapatkan diagnosis dan pengobatan Mas Aidan, dan itupun belum tau hasilnya bagaimana. Pengobatan Mahal itu bernama terapi imunologi IVIg. Semoga Allah Yang Maha Kaya memampukan kami. Hari pertama setelah hasil lab keluar, disimpulkanlah bahwa Mas Aidan akan diberikan terapi imun IVIg. Berdasarkan Berat badan Mas Aidan, maka Mas Aidan membutuhkan setidaknya 4 botol IVIg per hari, selama 4 hari, tanpa putus. 1 botol 3.8 jt rupiah 16 botol 60.8 jt kami butuh hanya untuk biaya obat itu saja. Kalau diijinkan, dunia kami seperti runtuh saat itu juga. Kalau saja tega, kami pilih angkut Mas Aidan pulang lanjutkan urut saja sampai sobek kulitnya. Kalau saja bisa, saya akan resign, takkan mengeluh sedikitpun mengangkat aidan kesana kemari dan merawat aidan dirumah asalkan Mas Aidan sembuh hanya dengan itu. Tetapi tidak. Mas Aidan harus disembuhkan. Saya sudah hati-hati sekali merawat Mas Aidan 2 minggu dirumah hanya urut, dan kondisinya memburuk. dalam dua minggu sebelum ke Malaka, kedua lengan Mas Aidan menjadi ikut lemah, sehingga untuk melepas bajunya saja saya tidak tega, sehingga saya menggunting celana dan baju Mas Aidan DiagnosisSetidaknya ada 2 diagnosis penyakit yang diberikan oleh dokter, yaitu Acute Chronic Myelitis dan Chronic Inflamatory Demyleation of Spine. Apa itu? ya begitulah mungkin, Mas Aidan, saya kuliahnya epidemiologi penyakit tropik. Kata dokter, Mas Aidan terkena auto imun. Sistem imun Mas Aidan justru menyerang dirinya sendiri karena ada infeksi virus. Dan kemungkinan besar infeksi itu di sumsum tulang belakang atau di syaraf tulang belakang. Hal itu dipastikan lewat MRI otak dan tulang belakang, karena MRI seluruh badan Mas Aidan sebelumnya hasilnya bagus. MRI nya butuh biaya 20jt. Kami pending. Kami belum mampu. Semoga Allah memampukan kami. Dan obat yang paling efektif sejauh ini adalah terapi IVIg. Yang sangat mahal itu. Yang katanya di Indonesia IVIg mesti pesan dulu, tidak selalu tersedia. Dan dari hasil broswing jurnal-jurnal dan artikel, saya baru tau kalau kasus Mas Aidan ini ga hanya terjadi sama Mas Aidan. Nun jauh di Amerika sana, terjadi peningkatan kasus kelumpuhan mendadak seperti polio, seperti Mas Aidan. Kenapa begitu semoga segera diteliti dan dipecahkan. Masa depan anak-anak masih panjang.. What is our next puzzle?Kami masih tidak tahu akan bagaimana hasilnya nanti. Kewajiban kami sebagai orang tua mengusahakan semaksimal kami bisa, bahkan diluar kemampuan kami. Kami ingin Mas Aidan sembuh seperti sedia kala dan sudah tidak sakit2 parah lagi. Tetapi, hanya Allah yang tau akan sampai dimana ujung perjuangan kami ini. Hasilnya semua Lillahi Ta'ala. Hanya Allah yang Maha Mengetahui. Seperti beberapa bulan lalu, saat kami dilanda ketidakpastian dan saya mulai depresi, putus asa, dan takut. Saat ini saya bicara ke suami saya, "Kita mesti bagaimana lagi pah? Bagaimana kalau sesuatu yang buruk terjadi sama Mas Aidan? Gimana Pah? Eva ga akan sanggup ya Allah.. Eva takut..." dan entah kenapa, biasanya suami saya diam saja atau marah. Kali itu suami saya bilang setidaknya begini "Mas Aidan ga usah dicemaskan. Apapun yang terjadi, InsyaAllah Mas Aidan sudah pasti ke syurga, tanpa hisab. Yang perlu dipikirkan adalah kita ini. Apa yang sudah kita lakukan selama ini, usaha kita, amalan kita." dan kami di mobilpun menjadi sunyi setelah itu. Bahkan Mas Aidan pun terdiam tak bersuara. QS. At Tagabun, ayat 11, 15-18
Tidak ada suatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah, dan barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah pahala yang besar. Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah; dan infakkanlah harta yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa dijaga dirinya dari kekikiran, mereka itulah orang-orang yang beruntung. Jika kamu meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, niscaya Dia melipatgandakan (balasan) untukmu dan mengampuni kamu. dan Allah Maha Mensyukuri, Maha Penyantun. Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata. Yang Maha Perkasa, Maha bijaksana. 'Maha Benar Allah dengan segala firmanNya' Tak pernah saya bayangkan akan melihat Mas Aidan seperti ini. Mas Aidanku adalah seorang anak yang super aktif. Selalu sibuk dan ceria. dan sekarang, sudah memasuki minggu ke 4 mas Idan seperti berubah 180 derajat. Saya tidak tau darimana awal mulanya. Saya terlalu sibuk dengan kerja dari pagi hingga sore, dilanjutkan dengan keluhan kehamilan saya yang masuk ke trimester ketiga. Bulan lalu saya juga sibuk kerja tambahan dengan alasan menabung untuk biaya melahirkan. Hingga saya tidak begitu memperhatikan Mas Aidan, kan sudah ada papahnya juga sekarang (saya pikir). Iya, Saya agak tersentak saat kemarin suami saya menyalahkan saya atas sakitnya Mas Aidan, katanya saya beberapa waktu lalu terlalu cuek sama Mas Aidan. Apa iya? kalau iya,, kenapa suami saya tidak menegur dan membiarkan saja? Tidaklah mungkin saya berani ambil risiko cuek dengan Mas Aidan karna buat saya itu adalah sesuatu yang ga mungkin saya lakukan. Tapi saya diam saja. Saya ingat kata seorang ustadz, kalau nanti pada saat hari kiamat, semua orang akan menyelamatkan diri masing-masing. Suami lupa kepada anak istrinya, Ibu lupa kepada anak-anaknya, anak lupa kepada orang tauanya, dan seterusnya. Semua akan saling menyalahkan. Perhitungan Mas Aidan sakit diawali saat suami saya pergi dinas keluar kota, hingga Mas Aidan dijemput oleh supir dan pembantu saya. Disitu supir bilang kalau mas Aidan kakinya sakit dan sulit berjalan (hari kamis) dan saya konfirmasi ke suami, dia bilang udah beberapa hari Mas Aidan ga mau jalan kalau kesekolah, dia selalu digendong suami saya. Dan suami saya gada pernah cerita ke saya. Mungkin dikira Mas Aidan sedang manja karena habis cabut gigi. Iya, Hari senin sebelumnya Mas Aidan cabut gigi. Jadi 1-2 minggu sebelumnya gigi Mas Aidan sakit, dia susah makan hingga parahnya setiap kesenggol makanan atau apa Mas Aidan akan menangis dan tantrum karena kesakitan. Akhirnya kami putuskan bawa ke dr gigi spesialis anak. 3 hari minum obat untuk gigi Mas Aidan mulai pincang jalannya, dan terus menurun kondisinya. Kami bawa kontrol ke dr Mas Aidan yang biasa dan di observasi dengan dengan obat. Kemudian dokter tersebut ke Jakarta, ada acara. Dengan kami yang masih kuatir dengan kondisi Mas Aidan. Akhirnya kami putuskan membawa Mas Aidan ke IGD sebuah RS yang berbeda. Mas Aidan dirawati inap 3 hari, dites darah 3x (darah rutin, elektrolit dan CKMB) dengan hasill yang alhamdulillah baik, sehingga kami diperbolehkan pulang. Akan tetapi kondisi Mas Aidan tidaklah berangsur membaik, Dia masih tidak bisa berjalan. Kami bahkan belikan kruk, hingga akhirnya kursi roda. Kami bawa mas aidan pijit ke tukang urut perumahan setiap malam., dengan harapan makin membaik. Kami bahkan bawa ke tempat urut yang agak terkenal dipekanbaru, 2x dan belum membaik juga hingga sepertinya semakin parah sakitnya. Seminggu setelah dirawat inap, kami bawa kontrol ke dokter dan jawabannya seperti tidak memuaskan kami, dengan diagnosanya paraplegia inferior, harusnya ada sesuatu, bukannya tidak apa-apa. Kata dokter. bisa dibilang, Mas Aidan sebenarnya tidak apa-apa, mungkin dia ngambek kaena mau punya adik baru. Tapi saya yakin Mas Aidan tidak begitu. Saya tidak sampai hati menyebut Mas Aidan pura-pura sakit dan tidak percaya karena bagi saya, yang Mas Aidan ekspresikan itu memang benar-benar kesakitan. Hati saya begitu tersayat saat melihat Mas Aidan ku dalam minggu ketiga sakit bahkan tidak bisa berdiri. dia dipaksa berdiri dan terjatuh lunglai bertumpu kelantai sambil menangis menyayat hati. Saat malam hari, Saat Mas Aidan tidur dengan saya, dia akan memeluk saya. dan sakit seperti ini begitu menyakitkan saya. Betapa berusahanya Mas Aidan menggeser-geser kakinya perlahan - lahan sambil menahan sakit demi berjuang kearah saya dan memeluk saya saat tidur. Entah berapa kali sudah saya utarakan untuk resign ke suami saya demi Mas Aidan.. Demi Allah, saya berkerja untuk Mas Aidan, apalah artinya kalau Anak lelaki saya sakit dan saya tak bisa menjaganya. suatu kegagalan hidup bagi saya. What a big Loss. Apa itu Paraplegia inferior?Paraplegia adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan kondisi kehilangan kekuatan atau pergerakan akibat cedera. Cedera yang terjadi umumnya terletak pada saraf tulang belakang, sehingga terjadi kelumpuhan pada bagian bawah tubuh, terutama kaki. Paraplegia merupakan salah satu jenis dari paralisis, yaitu kelumpuhan atau hilangnya fungsi otot yang terjadi di bagian-bagian tertentu tubuh. Secara keseluruhan, paralisis dibagi menjadi beberapa jenis. Selain menyerang tubuh bagian bawah, kelumpuhan dapat menyerang tubuh bagian atas. Namun, tidak menutup kemungkinan seluruh bagian tubuh dapat kehilangan fungsi ototnya. Kondisi lumpuh menyeluruh tersebut dinamakan dengan quadriplegia. Pada paraplegia, bagian tubuh yang umumnya terdampak adalah tungkai kaki, paha, jari kaki, telapak kaki, dan terkadang perut. Tergantung pada tingkat cedera, tingkat kelumpuhan dapat bervariasi. Paraplegia adalah kondisi yang umumnya diakibatkan oleh cedera saraf tulang belakang, tulang belakang, ligamen, atau cakram (disk) pada ruas-ruas tulang belakang. Kondisi ini biasanya terjadi akibat adanya cedera traumatis karena hantaman yang kencang dan mendadak pada tulang belakang. Akibatnya, tulang belakang dapat patah, dislokasi (bergeser), pecah, atau menekan saraf. Selain peristiwa traumatik, cedera juga dapat disebabkan oleh arthritis, kanker, inflamasi (peradangan), infeksi, atau degenerasi cakram tulang belakang. Mungkin diperlukan waktu yang lama hingga cedera saraf tulang belakang pulih, terutama jika terjadi perdarahan, pembengkakan, peradangan dan akumulasi cairan pada tulang belakang. Sistem saraf pusat manusia terdiri dari otak dan saraf tulang belakang. Saraf tulang belakang, yang terbuat dari jaringan-jaringan lunak yang dikelilingi oleh tulang belakang, tumbuh memanjang dari pangkal otak. Bagian bawah atau ujung saraf tulang belakang terletak di atas pinggang, yang disebut dengan conus medullaris. Di bawah bagian ini, terdapat sekelompok akar saraf yang disebut dengan cauda equina. Ketika terjadi kondisi traumatik atau nontraumatik di bagian tersebut, serat-serat saraf dapat mengalami kerusakan, sehingga otot-otot bagian bawah tubuh akan bermasalah. Penyebab utama cedera saraf tulang belakang meliputi:
Gejala Paraplegia Paraplegia dapat terjadi tiba-tiba maupun secara bertahap.Kelumpuhan tersebut juga dapat terjadi hilang timbul tergantung penyebabnya. Kelumpuhan yang terjadi tidak hanya di kedua tungkai, namun juga terjadi pada otot di daerah panggul termasuk organ di dalamnya. Sehingga, penderita paraplegia juga dapat mengalami hilangnya kontrol terhadap buang air besar dan buang air kecil. Beberapa penyebab dari paraplegia dapat mengakibatkan kelumpuhan yang perlahan-lahan naik ke tubuh bagian atas. Faktor-faktor risiko Paraplegia adalah kondisi yang dapat terjadi pada hampir semua orang, tidak memandang dari apa kelompok usia dan golongan rasnya. Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkat risiko seseorang untuk mengalami kondisi ini. Penting untuk diketahui bahwa memiliki salah satu atau beberapa faktor risiko bukan berarti pasti akan terkena suatu penyakit atau kondisi kesehatan. Dalam beberapa kasus, tidak menutup kemungkinan seseorang dapat mengalami kondisi kesehatan tertentu tanpa adanya satu pun faktor risiko. Faktor-faktor risiko yang dapat memicu terjadinya paraplegia adalah:
Diagnosis Paraplegia Sebagai langkah awal diagnosis, biasanya dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan tentang riwayat kesehatan keluarga dan gejala-gejala yang pasien alami. Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terutama pemeriksaan saraf motorik dan sensorik penderita. Dokter juga mungkin akan melakukan serangkaian tes pencitraan untuk mendapatkan gambar bagian dalam tubuh secara detail. Dalam kasus Mas Aidan, Saat pertama kali berobat ke dr Ismet di RS Awal Bros, seperti biasa beliau menanyakan ada keluhan apa dan menyimak dengan seksama penuturan kami, kemudian di ceknya langsung Mas Aidan, mulai dari reaksi tungkai saat diketok2 dengan palu ortopedi, reaksi yang diperlihatkan saat diminta berdiri dan berjalan, serta pemeriksaan lain. Setelah screening beliau menjelaskan kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi melihat dari gejala dan keterangan kami. dari mulai yang teringan hingga kemungkinan yang terburuk. Saat itu saya sampai lemas hingga menyanggakan tangan di dahi saya, sesuatu yang sangat jarang saya lakukan kecuali jjika sedang frustasi. Setelah penjelasan dokter, beliau memberikan beberapa point tindakan yang mungkin dilakukan. Pertama diberikan obat dan diobservasi hasilnya. Jika diberikan obat dan menunjukkan adanya penurunan/makin memburuk, maka lanjut ambil darah tes beberapa parameter. Setelah melihat hasil lab darahnya, bisa dilanjutkan ke tes MRI jika hasilnya buruk. Akan tetapi kami baru bisa konsultasi lagi seminggu karena beliau ada acara di jakarta. Jadilah hasil observasi pemberian obat itu saya sampaikan via wa dan telfon. Beliau bilang karena kondisi tidak menunjukkan makin memburuk, maka tes darah Mas Aidan bisa ditunda dulu. Tapi kami sepertinya panik lihat kondisi Mas Aidan, jadilah kami bawa ke satu RS yang kebetulan Mas nya Mas Aidan juga mau lepas pen disana. Aidan masuk lewat IGD, ambil darah rutin, dan pemeriksaan elektrolit, rawat inap 3 hari, sembari di onservasi. pada hari kedua dilakukan pengambilan darah untuk pemeriksaan CKMB. entah apa itu hubungannya jantung dengan ketidakmampuan Mas Aidan berdiri. Malah membuat panik ditambah dengan diagnosa sementara kalau tidak salah adalah stroke ringan. hari ketiga Mas Aidan diperbolehkan pulang, dengan observasi dirumah dengan pemberian obat selama 1 minggu. Disurat keterangan dokter disebut diagnosis Mas Aidan sebagai Paraplegia inferior. Langsunglah saya sibuk browsing jurnal-jurnal penelitian mengenai kasus-kasus ini. Beberapa hari setelah rawat inap, kami kembali konsultasi ke dr Ismet dan menyampaikan apa yang terjadi dengan memberikan hasil lab dkk selama rawat inap. Rupanya ada yang berbeda, kata beliau yang seharusnya dicek adalah CK nya saja, bukan CKMB. trus CRP juga. Akhirnya saat itu juga Mas Aidan kembali diambil darahnya untuk pemeriksaan CRP - untuk mengetahui apakan ada peradangan/inflamasi atau tidak. Akan tetapi hasil dari tes ini hanya menunjukkan ada peradangan atau tidak, dan tidak bisa mengetahui dimana sumber peradangannya kalau itu memang terjadi. Dari pagi hingga menjelang isya kami di RS Awal Bros, kontrol kehamilan, kontrol Mas Aidan dan menunggu hasil lab untuk kembali dikonsultasikan ke dr. Pasien dr Ismet berangsur habis dan kosong, dan saya tetap menunggu didepan ruang beliau sambil menunggu hasil lab. Tadinya beliau akan langsung pulang jika hasil lab belum diterima juga setelah prakter selesai. Tetapi mungkin karena melihat saya ibu hamil besar menunggu sendirian dengan tampang frustasi, jadilah dokter berbaik hati menunggu. Perawatpun beliau pun membantu bolak balik menelfon lab, hingga begitu keluar dari alat langsung disampaikan hasilnya, tanpa menunggu hasil formalnya dikirim via wa dan ke data rekam medis Mas Aidan yang tersambung ke komputer dokter. Hasil tes CRP menunjukkan ada peradangan dengan rentang yang lumayan tinggi. Jadilah Mas Aidan kembali diresepkan obat dan diobservasi mengenai efek obat tersebut. Beberapa jenis tes pencitraan untuk mendiagnosis paraplegia, antara lain:
Hingga Saat ini, 2019.12.10 Mas Aidan masih belum berdiri, belum berjalan. Suami saya sudah lebih dari 2 minggu tidak masuk kantor. Kami berdua luar biasa lega dengan segala proses medis yang menunjukkan Mas Aidan tidak kenapa napa, meskipun pada kenyataannya ada sesuatu dengan Mas Aidan. Yang kami lakukan saat ini berikhtiar tanpa henti demi kesembuhan anak lelaki kami. Kami pergi berurut pagi dan malam hari, setiap hari. Suami saya mengangkat Mas Aidan kesana kemari, Kami mencoba berbagai macam cara agar Mas Aidan masih merasakan Happy dan senang setelah semua yang dilaluinya. Kami bahkan membawa Mas Aidan untuk rukyah di Masjid Al Falah Pekanbaru. Kami bawa Mas Aidan ke sekolah agar bertemu dengan teman-temannya, kami belikan apapun kesukaan Mas Aidan. Saya sampai memanggil kakak saya untuk bisa tinggal menemani dirumah saat sabtu dan minggu, agar kami tidak seperti orang gila, kami sudah berada di titik terendah kami, setelah selama satu bulan melihat anak kami seperti ini. Saya baru merasakan sendiri kalau support orang-orang sangat diperlukan bagi setiap orang yang sedang kesusahan dan ditimpa musibah. Flash back12/2/2019 3.00 AM Malam ini, saat suamiku dititik terendahnya, mungkin karena luar biasa capeknya dan mulai stress. Hampir seminggu suami saya full ngurus Mas AIdan yang tidak bisa apa-apa, diangkat kesana kemari, dengan saya yang masih bekerja hingga hari Jumat kemarin, Suami saya libur kerja. Saya cuti pun suami sayalah lah yang bisa full in charge tangani Mas Aidan, karena saya hamil 9 bulan. Bahkan saya pun bisa sama-sama menangis seperti Mas Aidan jika kontraksi, dan menjadikan saya begitu merasa tidak berdaya, tidak bisa apa-apa saat kondisi rumah tangga kami kocar kacir seperti ini.
Tangan saya sudah seminggu ini terkilir karena dipaksa angkat Mas Aidan, Kehamilan saya masuk usia 9 bulan, dengan segala macam keluhannya yang membuat saya tidak bisa apa-apalagi. Tetapi, saya tidak bisa memberi pengertian kepada seorang laki-laki tentang bagaimana rasanya itu hamil. Jangankan suami saya yang seorang laki-laki tidak akan pernah merasakan nikmatnya hamil. dulu, saat saya sedang melahirkan Mas Aidan, dokter SPOG saya setidaknya mengatakan bahwa, bersyukurlah dengan nikmat sakit saat mau melahirkan ini, hanya perempuan yang terpilih saja yang bisa merasakan, dan sakit yang ibu rasakan menggugurkan dosa-dosa ibu, hingga nanti melahirkan bersih dari dosa seperti bayi baru lahir. Dan setelah dokter itu pergi, ada ibu ibu yang menyebut ke saya "koq enak kali dia ngomong, cuma melahirkan katanya bisa bersih dosa-dosanya" Padahal dia ibu beberapa kali sudah melahirkan, dan disitu ada saya yang sedang merasakan sakit, ga ada empati. Ga tau tempat saat ngomong,entah apa yang dipikir sama dia. Hamil juga bukan batasan seorang perempuan untuk beraktifitas. Saya juga tidak ingin menjadikan kehamilan saya sebagai alasan untuk membatasi aktifitas. Hingga Akhirnya saya membawa Mas Aidan berkurung dan berkunci berdua dikamar, saya bawa mas aidan dzikir ayat kursi hingga Mas Aidan tenang, dengan sesekali saya menjerit karena kontraksi. dan saya pun akhirnya flashback, mengingat kembali kejadian beberapa waktu lalu yang mungkin membuat Allah menegur kami, atau saya. Iya, saya ingat, mungkin tidak lama sebelum Mas Aidan mulai sakit gigi dan susah makan. Saya bertengkar hebat dengan suami saya. Saya ada mengajukan perjanjian pra nikah, atau bahkan pra pacaran, jauuh sebelum kami akhirnya berpacaran dulu di jaman SMA. Hanya 3 hal. Hal pertama sudah lama sekali dilanggar, hal yang kedua juga beberapa kali saya dengar dari orang lain kalau itu dilangggar, dan akhirnya setelah tinggal serumah, mau tidak mau saya ketemu buktinya sendiri dan membuat saya saat itu melayangkan surat ke suami. Seharusnya, saat saat ini adalah saat yang paling membahagiakan bagi keluarga kecil kami. Progress Mas Aidan jauh membaik sejak sekolah SD, Suami saya akhirnya pindah ke propinsi dan kami tinggal satu atap setelah sekian tahun LDM an. dan terutama, karena kami sedang menunggu kelahiran angota baru, anak kedua kTapi itulah sifat manusia. Kurang bersyukur. Nikmat yang Allah berikan, Doa yang kami pin. Suamiku melakukan sesuatu yang saya sangat benci hingga ke urat nadi, dan saya pun tidak mau ada kompromi lagi. JAdilah tentu saja, MAs Aidan yang merasakan dampaknya. mulai dari susah makan, masalah gigi, cabut gigi, hinggga akhirnya sekarang, masuk minggu ketigas Mas Aidan seperti lumpuh. Jadi, mungkin ini bukan ujian, atau cobaan, tapi teguran dari Allah untuk kami berdua. Teguran yang amat sangat keras buat saya secara pribadi. Ya Allah, Ampunilah dosa-dosa kami, terimalah taubat saya, terimalah nazar saya, sehatkanlah Mas Aidan, Lancarkanlah persalinan saya, kuatkanlah kami, luaskanlah sabar kami, dan jadikan kami orang-orang yang ahli bersyukur... Aamin.. "Everyone is fighting their own battle, to be free from their past, to live in their present, and to create their future. so, have a heart." --idlehearts.com-- Postingan saya kali ini, sarat dengan emosi dan curhatan. Saya ga tahan. Kalau saya ngga nulis, bisa setiap saat saya menangis. Jadi diawal postingan ini saya minta maaf dulu kalau ada yang tersebut, ngerasa dan tersinggung sama tulisan saya ini. Mungkin ada baiknya jangan kepo n baca tulisan saya. InsyaAllah saya usahakan ga nyebut nama, kecuali anak dan suami saya sendiri. Tulisan emosional saya ini terpicu dari hasil assessment awal Mas Aidan di salah satu tempat terapi barunya. Baru, karena rekomendasi dari sekolah yang baru. Ya, saya ngikut aja selama Mas Aidan nyaman n tidak terganggu, happy sama kegiatannya. Assessment ini diberikan oleh seorang dokter, yang dijadwalkan sejak pertama aidan pindah ke klinik ini. Klinik ini ada dimana-mana, di Jogja pun sebenarnya ada. Tapi, dulu tidak disarankan, dan sarannya terapi dari sekolah. Assessment hari ini lumayan membuat saya tidak tenang. Pertama yang dipanggil adalah Mas Aidan, baru orang tua. Kami bisa melihat dari cctv diruang tunggu. Saat itu saya sampai berdiri memelototin cctv. Buat saya, Mas Aidan ku amat sangat tidak nyaman, diruangan kecil itu "dikeroyok" 4 terapis & 1 dokter yang baru dia temui saat itu, suruh ikutin instruksi ini itu. Walhasil tentu saja tidak kooperatif. Pengalaman saya sebelumnya, dulu, di Pemalang, Aidan menangis kejer dkk, keluar ruang basah kuyup dkk, trus saya tidak bawa lagi Mas Aidan terapi disitu. Mungkin banyak yang bilang saya terlalu lunak, tidak tegas dkk. Terserahlah. Mas Aidan itu anak saya. Saya Ibu nya. Saya tau saya gagal mendidik dia hingga sampai 7 tahun ini belum ngomong. Tapi, my kid my rules. Saya ingin dia happy. Bahagia. Jika semua orang hanya bisa menunjuk Mas Aidan saya dengan diagnosa mereka dan pandangan-pandangan aneh mereka, Biarlah saya jadi satu-satunya orang yang bisa membuat Mas Aidan nyaman dan Bebas. Biarlah saya yang selalu jadi bulan-bulanan salah asuh Mas Aidan. Lanjut kehasil assessment. Setelah Mas Aidan, barulah saya dan suami dipanggil. tanpa pake hati, si dokter langsung mencerca saya dengan kata-kata yang buat saya seperti dia meludahi saya bertubi-tubi. Saya. he point his finger on me. only me. Saat itu saya hanya menahan diri dan bermain main dengan kuku jari saya, saking shocknya. Saya mencoba memahami, bahwa dia itu ga ngerti apa-apa tentang saya dan Mas Aidan. Dia cuma assessment 15 menit dan collect keterangan dari terapis, dan mungkin mau kasih shock therapy buat saya. Lagian, Suami saya aja, kadang ga ngehargai saya koq, ga nganggap usaha saya selama ini. Apalagi ini orang dari antah berantah. Saat assessment itu cuma ada dia, suami, saya dan satu terapis. Mungkin mereka lihat ekspresi saya, saya ga tau. But I dont care. Dan, maaf saja, saya bukan tipikal orang yang bisa dikerasi trus nurut. Saya masih punya otak buat mikir. Pasti ada yang salah dengan orang-orang bermulut jahat seperti itu. Mungkin hati anda terbuat dari batu dan sekering gurun pasir. Hingga woles aja ngeluarin kata-kata kejam seperti itu ke seorang Ibu yang telah gagal mengasuh anaknya sendiri. Selesai assessment, saya suruh suami saya nunggu printan materi sedang saya bawa Mas Aidan ke mobil. Dimobil saya ajak bicara Mas Aidan trus menangis kencang sekali. Mas Aidan liatin saya yang menangis kencang, melihat dengan Iba. Saya berharap Mas Aidan tau kenapa saya menangis seperti itu. Saya luar biasa menyanyangi Aidan. Saya ga pernah IG an seperti yang dituduhkan itu. Suami saya hanya mengelus-elus saya sambil memandang iba. Pikiran saya teralihkan saat tiba di RS Syafira, menengok mas naufal yang jari kakinya retak karena terjatuh. Tetapi saat sampai rumah, saya kembali menangis dan tidak bisa tidur. Salah satunya dia bilang gini, kalau autis Mas Aidan itu light banget, dan saya ga ngerti ngapain aja Ibu selama 7 tahun ini sampai anak ibu seperti ini. Sibuk ga jelas begini begitu. Mantengin instagram yang engga engga. Semua masalah ada pada diri anak ibu. Dan saya simpulkan ini adalah karena pola asuh yang salah. Saya ketawa tanpa emosi. "Haha". dalam hati saya, ngapain aja saya selama 7 tahun ini? saya juga ga ngerti. You think you know me? Think again!Meloncat ke hal lain, pernah suatu waktu ada teman yang curhat karena kami punya kasus anak yang serupa dan dia ngomong ke saya begiini "Saya ga tau gimana Mba Maria ngejalani ini semua selama ini, double kerja, LDR sama suami. Saya aja, Istri saya dirumah urus anak kalau saya pulang gantian karena udah kecapean banget" saat itu saya cuma jawab singkat "yaah gimana lagi Pak" Padahal saya punya jawaban panjangnya.. Yaah gimana lagi Pak, saya mungkin tidak seberuntung istri Bapak yang bisa fokus mendidik anak tanpa harus memikirkan ini itu, masih bisa dihargai jika tidak bekerja, masih bisa terpenuhi semua kebutuhannya, masih bisa mendapat bantuan dari suami meski suami kerja dan istri tidak. Saya juga ingin seperti istri Bapak, tapi dunia kita berbeda. Beruntunglah Istri bapak, dan dia harus banyak bersyukur karena itu. Meloncat lagi ke babak lain, kehamilan ke-dua saya sekarang yang insyaAllah adik perempuan cantik bagi Mas Aidan. Kehamilan kedua ini benar-benar saya nikmati. Saya bebas mau ngapain aja, mau beli apaja, mau makan apaaja, hingga di usia 31 minggu ini Berat Badan saya sudah 61,4 kg. naik 14,4 kg dari berat badan awal sebelum hamil. Saya bertekad menjadi Ibu hamil yang happy. Kenapa bisa begitu? bisa dibilang kehamilan saya saat mengandung Mas Aidan banyak nda happy nya. Saya sering sendiri, memendam masalah sendiri, ga ngerasa punya siapa-siapa, bahkan saya pernah terpikir untuk melakukan sesuatu hal yang dibenci Allah. Suami ku harusnya mengerti banyak tentang ini, meskipun saat itu dia sepertinya masih jauh diluar jangkauanku. Dan begitupun di usia-usia awal Mas Aidan. Banyak kejadian dan cobaan yang sedikit banyak saya agak yakin menjadi penyebab kenapa Mas Aidan begini ini. Saya kira lebih ke psikologis mamahnya dulu saat hamil dan baru melahirkan. Gada yang salah sama Mas Aidan. Semua itu salah mamahnya aja yang agak gila dan salah ngasuh. Kehamilan saya ini juga memberi banyak harapan bagi saya pribadi, saya harap, Mas Aidan bisa membaik verbalnya dengan adanya adik. Mas Aidan agak terobsesi dengan anak perempuan cantik dengan warna warni, dia akan termotivasi kalo ada cewe.. haha. Jadi, semoga, Adek Mas Aidan ini bisa memotivasi MAs Aidan dan membuat kemampuan Mas Aidan Melessaaaattttt,,, Aamiin... Mamahmu ini ga ingin macam-macam Mas, Mama ingin Mas Aidan jadi anak yang sholeh, selamat di dunia akhirat, jauh dari nestapa, bisa bawa mamapapa adik ke syurga. Tahukah anda, dimasa Aidan bayi dia agresif sekali dan sering menggigit hingga berbekas? Saya tidak pernah menceritakan keorang, karena saat cerita ke suami saya, suami saya ga ada komentar han justru menertawakan saya. Sesuatu yang sangat mengecewakan bagi saya saat itu. Sekitar usia 2 tahun, Mas aidan saya bawa ke Pemalang, saya kabur dari Riau dengan alasan kuliah S2, dengan malu membawa anak saya kembali ke rumah Ibu. Disitulah saat mas aidan mulai tumbuh gigi, Mas Aidan akan menggigit saat dia menggeram, dimanapun. Setiap harinya, badan saya banyak bekas gigitan aidan. Saya tidak cerita dan terkadang menahan saja saat tiba-tiba tergigit. Saya takut anak saya dikira aneh atau bagaimana. Saya kuatir anak saya dijauhi. Asalkan saya yang tergigit, biarlah, dalam hati saya. Demi Allah bukan niat saya jadi ibu permisif yang rela buat digigit. Somehow u just simply understand kalau Mas Aidan itu ga bisa mengontrol emosi dia dan harus ditenangin. Cara menenangkan salah satunya dengan dipeluk erat-erat, dimana Mas Aidan bisa gigit kapan aja dimana aja saat dipeluk. Bisakah anda mengerti kalau selama perjalanan saya sejak menikah sudah berkali-kali terusir? Iya. sebenarnya bisa jadi saya bekerja pindah dari satu kota ke kota yang lain itu bukan karena rejeki saya berpindah, tapi karena saya terusir dari sana. Atau mungkin, karena berkali-kali terusir, tentu saja masalahnya ada pada yang diusir, bukan yang mengusir. Karena yang mengusir itu berbeda-beda orang, dan yang terusir cuma saya, yang tentu saja akan selalu membawa Mas Aidan ikut serta kemanapun saya pergi. Its ok kalo mindsetnya begitu juga sih. Yang jelas, selama ini Allah telah membantu saya dengan sangat jelas, saat semua orang meninggalkan saya dan Mas Aidan. I can say that I proud that I'm survive! Keep your eyes on the stars, and your feet on the groundSaya tau saya buat anda semua saya gagal jadi seorang ibu, gagal karena Mas Aidan masih belum bicara lancar. Tapi, suami saya tidak meninggalkan saya. Setelah semua yang terjadi. Bahkan masih berani meminta saya mengandung anaknya lagi. Kalau saya jadi Suami, mungkin saya akan tinggal pergi dan tak sudi punya anak dari saya lagi. Mungkin naluriah Ibu, tetap berharap akan anaknya. Saya melihat sesuatu dari Mas Aidan yang masih terkunci dari pandangan semua orang karena masalah verbalnya. Whatever you say, he is my son shine. Satu lagi perkataan bapak dokter yang terhormat tadi siang, bahwa "batasan seorang anak autis didiagnosa autis verbal adalah 7 tahun, lewat dari itu diagnosis jadi audit non verbal (ga bisa ngomong) trus, setelah 13 tahun dia akan jadi schizophrenia (gila)". I'm spechless tentang ini. Whateverlah. Ngapain aja kamu 7 tahun ini?Saya mungkin sempat menyesali kenapa saya resign dari kerjaan, kenapa saya menikah, kenapa saya pindah dan bla..bla..bla.. Saat saya memutuskan resign dan pindah untuk menikah, hanya beberapa bulan aja senangnya, setelah itu petaka. Bencana berkepanjangan. Kiamat. Tetapi demi Allah saya tidak pernah menyesal punya Mas Aidan. Mas Aidan adalah kekuatan yang Allah kasih buat saya. Hanya buat saya. Tanpa Mas Aidan, mungkin saya udah ga ada, mungkin kami udah bubar jalan. Membawa Aidan meninggalkan Riau dengan hati terluka dan kecewa dengan tujuan baru, harapan baru, kuliah S2 dengan segala macam rintangannya. Meninggalkan Pemalang dengan hati terluka dengan harapan baru juga dan kekuatan baru. Trus, meninggalkan Jogja dengan hati tidak rela dan tersayat, juga demi harapan baru bersama Mas Aidan. Dimanapun dan kemanapun takdir Allah akan kami tuju sebagai ikhtiar kami. Apakah itu demi karir? Anakknya begitu koq mamahnya sibuk kuliah kerja ini itu ga jelas. Mbok diperhatiin anaknya, diurus! Mas, Mba, Anak itu tanggung jawab saya, iya saya sebagai Ibunya. Membesarkan Aidan tidak cukup hanya dielus-elus, dan ditemani saja. Buat ngasih makanan yang bergizi, mesti beli, pake uang. ga mungkin uangnya minta ke anda kan? Buat kebutuhan terapi, cek ini itu, kontrol dokter, belum lagi terapi sekarang yang mulutnya naudzubillah jahatnya itu, kamu pikir sebulan berapa? Bayar pakai apa kalau saya ga kerja? Pake daun mau? Buat beli semua kebutuhan terapi dirumah, pake uang siapa? ngemis? Buat bayar sekolah yang khusus dan mengakomodir Mas Aidan, shadow teacher dkk, pake uang apa? hasil ngepet? Saya ga munafik. Kerjaan bagi saya adalah hiburan buat saya. Selama saya dirumah aja kerjanya nangis dipojokan. Kalau udah dijudge saya salah asuh dan ga bisa urus anak, tentu saja perlu bantuan pihak lain, sekolah lah, tempat terapi lah. Tempat les lah. Obat lah. Dan semua itu gak gratis. Saya mesti kerja dari jam 6 pagi sampai jam 6 sore. Week end atau malam kadang saya juga ada tambahan job kerjaan lain. Saya kerja buat penuhi semua kebutuhan Mas Aidan yang segambreng itu. Kecuali kalau anda mau jadi donatur tetap saya, dengan senang hati saya full cuma buat aidan. Saya juga pernah bilang ke teman saya, Kalau kamu ngerasa penghasilan kamu ga cukup buat memenuhi semua kebutuhan kamu, cari tambahan kerja, bukannya minjam sana sini. 12.29 AM time to bed.
2019.08.09. Saat ini lagi-lagi saya menulis didalam mobil, dalam perjalanan dari kantor di Minas ke rumah saya. Perjalanan ini akan memakan waktu kira-kira hampir 2 jam, karena sekarang penumpang mobil kami full 3 orang, dengan saya jemputan terakhir karena rumah yang paling jauh. Saya tidak bisa tertidur dimobil, jadi sering saya sambil baca-baca atau menulis. Sore ini saya tidak berminat baca dan tidak pula bawa buku, jadi daripada duduk tidak produktif saya buka laptop sajalah. Feeding blog saya yang mulai mati suri. hahaha. Kali ini saya ingin menuliskan tentang kesibukan anak ganteng saya, mas Aidan. Mas Aidan adalah orang paling sibuk dirumah kami. Sering, saya dan suami saya bergantian mengingatkan Mas Aidan agar jangan terlalu sibuk. Mama Papanya santai-santai makan cemal cemil, nonton tv, duduk-duduk atau sekedar tidur-tiduran, sedangkan Mas Aidan selalu sibuk dengan aktivitasnya yang entah apasaja itu. Saya dan suami hampir selalu mengambil foto tentang apasaja yang dilakukan oleh Mas Aidan. Coretan Dari sejak Mas Aidan bayi, senang sekali mencorat-coret, jauh sebelum saya menyadari kalau Mas Aidan sangat tertarik dengan warna-warna. Rumah kami di Pematang Reba, Rumah Ibu di Pemalang, Rumah di Jogja, dan sekarang rumah di Pekanbaru, dindingnya berwarna warni dengan coretan. Paling parah dirumah uti di pemalang. Dari depan ke belakang penuh coretan crayon setinggi badan Mas Aidan. Rumah di Pekanbaru ini paling sedikit coretannya karena sepertinya sudah tersalurkan disekolah dan di les melukisnya. Coretan didinding rumah Uti di Pemalang belum berpola, masih garis-garis, kadang polanya saya amati itu-itu saja dan saya tidak mengerti apa maksud dari coretan Mas Aidan yang berpola sama dan berulang-ulang. Terkadang Mas Aidan bisa berjam-jam didepan papan tulisnya, mencoret sambil sepertinya berfikir. Hahaha.. entah apa yang dipikirkan anak Paud Bunapatria dalam coretannya itu. Terkadang saya terduduk lemas menunggui Mas Aidan selesai dengan kesibukannya agar segera pergi tidur. Karena meskipun sepertinya Mas Aidan sibuk dengan dunianya sendiri, Mas Aidan tidak akan mau ditinggal tidur. Bersiaplah didudukin mas aidan dikepala saat terpejam dan biarin Mas Aidan main sendiri. Atau, tiba tiba mata saya yang terpejam akan dibuka dengan jari-jarinya, atau dengan segala macam cara dibangunin sama Mas Aidan. Saat dijogja, Mas Aidan sudah sangat sibuk dengan sekolah dan terapi yang lokasinya sangat jauh. Jadi banyak habis waktu dimobil. Tapi saat dirumah tetap saja sibuk. Saya fasilitasi dengan cat air atau spidol-spidol, tidak hanya dengan crayon. Selama diJogja ini coretan mas aidan sudah mulai berpola, tidak jelas dan abstrak sebenernya, tapi hampir semua coretan dinding Mas Aidan saya poles sehingga lebih berbentuk. Sayangnya saya tidak pandai melukis, jadi tidak bisa menggambarkan dengan tepat dan indah tentang coretan Mas Aidan seperti yang ada dalam bayangan kepala saya. Disekolahnya di BIAS juga sangat kreatif, jadi seringkali apa yang diajarkan disekolah diulang kembali dirumah, dan Mas Aidan senang saat hasil karya nya disekolah saya pajang dirumah. Selama hampir dua tahun ini di Pekanbaru saya berusaha memfasilitasi lebih untuk kesenangan Mas Aidan yang ini. Saya sering sekali membelikan crayon, cat air, cat minyak, kuas-kuas, kanvas, bahkan aisle lukis Mas Aidan punya juga disini. Mas Aidan juga saya ikutkan les melukis di ohayo Pekanbaru. Dan rupanya dengan memfasilitasi penuh mas Aidan jadi jauh berkurang corat coret temboknya. Berkurang ya.. bukan berarti hilang ditelah bumi alias gada lagi.. corat coret tembok masih, malah sudah berpola karena Mas Aidan belajar. Ada coretan-coretan pola garis berwarna warni, yang mas Aidan coret dengan menggunakan beberapa pinsil warna sekaligus. Ada coretan bentuk yang tepat sekali (sehingga orang berfikir ini pasti yang menggambar bentuk ini mamahnya!) padahaaal.. Mas Aidan sudah tau cara mengecap bentuk, jadi ya tinggal ambil bentuk bintang, segitiga, lingkaran, persegi dan lain-lain untuk dicap dan diwarnai. Jadii deh! trus paling banyak sekarang coretan bentuk garis berpola dan cap tangan, iya cap tangan Mas Aidan. Awalnya saya bingung itu bentuk apa, seperti siput, seperti kaktus. Rupanya mas aidan mengecap dengan tangan dia, meniru Mister Maker. Jadi rupanya dia menyimak tontonannya dan meniru. Hahaha.. good boy! Bagi yang tidak tau Mister Maker, itu tontonan yang bagus banget deh buat anak-anak. Mengasah kreativitas anak dan ide Mister Maker keren-keren. Mainan Mainan Mas Aidan lumayan banyak. Karena kami mesti menyediakan semua mainan edukatif buat bantuan terapi dirumah. Pas di jogja kami hunting mainan edukatif yang murah meriah sampai ke klaten. Saya lupa daerahnya mana, tapi dikasih arahan dari terapis Mas Aidan dijogja buat hunting kesana. Jadilah saat itu kami belanja buannyyaaak sekali mainan edukatif kayu yang harganya bisa ¼ lebih murah dibandingkan harga toko. Mas Aidan juga punya bola gym untuk keperluan terapi dirumah juga. Waktu di Jogja saya belikan yang besar, dan setelah beberapa lama dengan santainya mas Aidan menulis2 di bola itu dengan bolpoint dan karena tau bisa tembus, malah mas aidan robek bolanya.. duuh..anak saya ini ga pernah kehabisan ide buat mencari cara bermainnya sendiri. Mainan-mainan dari jogja sebagian besar kami angkut ke Pekanbaru, lengkap dengan lemarinya. Karena biaya ekspedisi mahal sekali karena mainan mas aidan balok-balok kayu, jadilah diangkut dengan mobil. Mungkin kalau Mas Aidan tertib mainnya, saya bisa sampai buka PAUD, saking banyaknya itu mainan edukasi. Semakin besar mainan Mas Aidan lebih bervariasi. Mas Aidan sudah tidak begitu tertarik dengan mainan edukasinya yang sudah dia hafal diluar kepala. Banyak juga yang sudah rusak atau hilang. Berenang Berenang merupakan salah satu masukan dari hasil konsultasi perkembangan Mas Aidan dengan Bunda Onya, Kepala Sekolah TK Abidari tempat Mas Aidan bersekolah. Dari diskusi perkembangan itu kami cerita kalau Mas Aidan suka kami bawa berenang, trus disambut baik dengan Bunda Onya dengan diberikan dua alternative guru berenang agar kegiatan Mas Aidan berenang lebih terarah dengan guru. Selain itu karena aktifitas berenang sangat disukai Mas Aidan, jadi semoga saja progressnya membaik dengan memberikan Mas Aidan kegiatan yang dia sukai, tapi tetap dengan guru agar ada hasilnya. Jadilah kami trial dengan kedua guru rekomendasi dari Bunda Onya. Yang pertama dengan Abi XXX guru olahraga di Sekolah Al Ahzar, gurunya anak-anak Bunda Onya. Setelah beberapa kali telefon dan akhirnya latihan, sepertinya Mas Aidan kurang mau mengikuti arahan dari Abi nya. Selain itu karena belajarnya di kolam renang komersial, jadinya Mas Aidan ter distract dengan seluncuran dan aneka mainan yang ada dikolam renang. Trial kedua, dengan Miss Ade, atau kami panggilnya Bunda Ade. Berdasarkan trial, Mas Aidan lebih terarah belajar disini. Selain karena kolam renang privat, tidak ada seluncuran, mainan dan sebagainya, juga karena Bunda Ade sudah pernah beberapa kali mengajar berenang anak-anak seperti Mas Aidan, jadi sudah lebih tau bagaimana berkomunikasi dengan Mas Aidan. Alhamdulillah Mas Aidan masih berenang sampai sekarang. Sepertinya sudah sekitar 5 bulanan Mas Aidan belajar berenang, belum bisa berenang lancar seperti teman-temannya yang lain, tapi Alhamdulillah, Mas Aidan berani di kolam renang dalam dan sudah lepas dari papanya (kalau sudah kehabisan nafas, baruuulah mencari cari papahnya). Tenik belajarnya juga masih yang sama, pelan-pelan dan sabar, karena mengajari mas Aidan bukan suatu perkara yang mudah. Selama Berenang, Mas Aidan masih moodian. Kadang enak aja diajari, mau mengikuti instruksi, kadang bisa ribuuut sekali mengomel-ngomel karena mau main. Jadi di les berenangnya ada dua jenis kolam. Satu kolam kecil dan dangkal, satunya kolam besar dan dalam 2 – 2,5 m. dikolam dalam inilah Mas Aidan belajar. Seharusnya sih biar tidak ribut Mas Aidan berenang dikolam kecil dulu, main main trus baru berenang. Tapi, jadwal berenang Mas Aidan jam 3 sore, dimana di Pekanbaru itu panas sekali. Kami malah seringnya sampai jam setengah 4. Efektif belajar sekitar 3—45 menit, selain itu mas Aidan bermain-main. Mas Aidan juga harus benar-benar dipegang Bundanya sm PApahnya, bahkan satu bulan terakhir ada Mas nya anak Bunda Ade yang ikut menemani Mas Aidan berenang, Mas nya itu jadi contoh dan pemicu Mas Aidan belajar berenang. Les MelukisLes melukis ini juga tempatnya direkomendasikan oleh Bunda Onya, karena melihat Mas Aidan excited saat belajar menggambar, melukis, prakarya dan eksperimen. Jadilah kami langsung survey les tempat les ini, namanya Ohayo. Disini saya daftarkan untuk kelas kanvas. Awalnya sih oke oke saja, Mas Aidan dengan ajaib bisa tahan diruang belajar selama 1.5 jam melukisn kanvas bersama sir nya. Tapi sayang, saat sir nya keluar karena mau ikut lomba MTQ, digantikan dengan miss yang lain dan belajarnya yang efektif mungkin setengah jam saja dengan tidak mengikuti pola modul yang ada di pelajaran kanvas. Trus saya berfikir pindahin Mas Aidan ke kelas Crayon, biar bisa penuh 1,5 jam karena sayang kan jatah 1,5 jam Cuma belajar 30 menit. Tapi sepertinya Mas Aidan bakalan keluar dari Ohayo, saying sekali. Karena meskipun saya sudah membeli peralatan untuk les crayon, tapi kami mesti menunggui mas Aidan belajar, karena Mas Aidan tidak betah lama di kelas dan sering lari turun tangga buat turun ke lantai satu. Dimana tangganya curam sekali, bahaya. Sehingga Miss nya meminta kami menunggui mas aidan sampai selesai belajar, sesuatu yang sulit buat kami. Selain saya sedang hamil, akan membahayakn bagi kami berdua, saya menghindari naik turun tangga2 tinggi dan curam seperti itu, sedang papahnya ya tidak bisa selalu ada disini. Jadilah kami putuskan berhenti saja. Nanti hari minggu dialokasiin buat belajar yang lain, atau belajar kanvas lagi dengan mama dirumah. Sepertinya Mas Aidan lebih suka belajar kanvas, dengan kuas dan cat dibandingkan dengan crayon. Tetapi tentusaja, memang lebih sulit dan lebih lama buat mengajari Mas Aidan, hingga Mas Aidan paham apa yang harus dilakukan, perlu berulang ulang kali diajari. Sayang sekali sir nya ohayo keluar.. MemanjatMas Aidan itu suka sekali memanjat. segala macam dipanjat, entah yang kuat dan yang tidak. Sebenarnya, saat Mas Aidan ingin sesuatu, atau berminat terhadap sesuatu, itu akan dikejaaar terus bagaimanapun caranya. Coba, gagal, coba lagi, coba lagi, segala macam cara dicoba sendiri. Seperti perjalanan Mas Aidan sampai diatas almari dirumah Uti. dari mulai manjat jendela, manjat kursi, manjat meja rias, bawa kursi dkk hingga akhirnya sampai di puncak. dan saat diatas Mas Aidan duduk nyantai, diam, karena tau berada di ketinggian dan tidak bisa turun sendiri. hahaha... Saya pun tidak sampai buat mengambil Mas Aidan, jadinya nunggu Pak Edi atau Mas Ian yang tinggi buat nurunin Mas Aidan. Sejauh ini, sepertinya inilah capaian tertinggi Mas Aidan memanjat. Sampai di atas lemari baju di rumah uti. emejing. Eksperimen Sederhana Mas Aidan sang mini makersMas Aidan senang sekali jika saya membawakannya benda-benda untuk eksperimen sederhana. Matanya berbinar-binar dan senyumnya seakan menunggu, membuat saya hampir tidak pernah bisa melarang Mas Aidan melakukan ini itu, malah justru memfasilitasi sebisa saya. Mas Aidan akan mengikuti kemana saya pergi saat saya membawa benda-benda aneh buat eksperimen. Mas Aidan juga ga sabar menunggu semua bahan terkumpul, disusun, trus mama foto. Alhamdulillah. Beberapa foto diatas mendokumentasikan saat Mas Aidan sedang belajar mengenai bentuk-bentuk daun. Pertama kali yang dilakukan adalah memetik daun-daun yang ada dihalaman rumah, dikumpulkan daun-daun dengan bentuk yang berbeda. Setelah itu siapkan kertas, cat, kuas dan air. Daun-daun yang terkumpul Mas Aidan cat dengan cat lukis, kemusian setelah dicat ditempelkan ke dalam kertas gambar. hasil pengecapannya akan membentuk daun dengan sulur-sulur rangka daun. it's fun! Foto yang diatas memperlihatkan eksperimen sederhana dengan menggunakan minuman bersoda. Minuman bersoda kami dapat dari hasil gift belanja makanan di McD drive thru. Trus kami mampir ke minimarket cari permen mentos buat eksperimen. Terdapat beberapa teori berbeda mengenai penjelasan untuk eksperimen letusan sederhana ini. Dan alasan yang paling logis sepertinya adalah karena kombinasi karbondioksida yang ada dalam minuman bersoda dan bahan yang ada dalam permen mentos saling bereaksi. Menjatuhkan permen mentos kedalam minuman bersoda akan mempercepat proses pelepasan gas, yaitu saat permen mencapai permukaan zat cair dan juga memungkinkan untuk membentuk gelembung pada area permukaan mentos. Eksperimen diatas sebenarnya tidak terencana. Saya pernah melakukan eksperimen sederhana dengan jamu kunyit asem, sirup, dan es, jadi.. setiap kali Mas Aidan melihat botol jamu kunyit asem, sudah pasti dikejar sampai dapat. Itu jamu mama masih hangat, baru diantar, berumur hanya 1 jam an saja. Habis buat percobaan Mas Aidan mini makers, beserta tepungnya. Naah.. kalau beberapa foto diatas punya cerita yang agak panjang. Dari mulai Mas Aidan suka membuat bentuk tak jelas awalnya, digunting, diwarnai dan entah diapain, gagal mengomel-ngomel. Awalnya saya tidak tau apa siiih yang mau dibuat Mas Aidan ini..
Hingga akhirnya Mas Aidan terlihat sering sekali mencoba itu (karena belum pernah berhasil, jadi dicoba terus), rupanya saya perhatikan Mas Aidan membuat bentuk dengan mengecap tangan, trus nanti bentuknya digunting, di cat, trus bagian bawahnya digunting lagi buat disatuin. Tapi gagal terus. Saya pun tidak mengerti bagaimana membantunya karena saya ga ngerti Mas Aidan sedang membuat apa. Saya sampai tanya-tanya ke guru sekolah Mas Aidan , manatau itu hasil prakarya disekolah. Hingga akhirnya, kami berdua menonton lagi acara mister maker. Naaah.. disitulah saya baru ngeh, kalau yang Mas Aidan buat itu meniru prakarya dari mister maker. Jadi, itu adalah bentuk kaktus, yang dibuat dari 2 bentuk dari cap tangan, kemudian disatukan, Foto diatas adalah kesekian kalinya Mas Aidan berhasil membuat kaktus, kaktus hitam. Beberapa gambar dan bentuk juga Mas Aidan buat dari hasil menonton mister maker. Amazing! rupanya apa yang ditonton terserap sama Mas Aidan , dan saat baha-bahannya ada tersedia, Mas Aidan akan mencoba membuatnya sendiri. Alhamdulillah. Bandara Halimperdana Kusuma, Jakarta, Saya sekarang ada dibandara, dari jam 5 sore, seharusnya boarding jam 19.50, tetapi delayed 45 menit. Ya sudahlah. Beginilah kalau ambil flight grup ini. Hari ini hetic banget buat saya, jam 3 pagi bangun siapin ini itu buat mas aidan makan dan sekolah, jam 5 ke bandara mau ke Jakarta, meeting jam 4 belum selesai – saya ijin pulang duluan. Jam segini masih di bandara. Trus setelah akhihrnya bisa selesaiin laporan dan diemail, capek kesana kemari akhirnya saya buka laptoplah, nge draft buat post blog saya yang udah lama gada post artikel baru. Blog saya dengan address baru di mariacreativty.com baru berumur 1 bulan, viewernya masih sedikit,, jadi harus semangat2 nulis artikel biar pengunjungnya bisa bertambah. Kaliini saya akan menuliskan tentang sekolah mas aidan di TK B2 Abidari. Karena bulan depan mas aidan akn wisuda kelulusan untuk yang kedua kalinya, tapi statusnya tamat. Hahaha. Alhamdulillah. Setelah sempat galau n cemas mikirkan bagaimana mas aidan sekolah SD, Alhamdulillah Ya Allah, mas aidan dapt sekolah yang insyaallah terbaik kami sebagai orang tua sudah usahakan. Semoga mas aidan bisa berprogress dengan cepat di SD ini dan bisa melalui dengan happy,,, Minggu awal saya di pekanbaru saya galau mencari tempat sekolah TK buat mas aidan di Pekanbaru. Mas Aidan sudah settle sekolah di TK KTK Bias Yogyakarta, searching-seaching di internet ketemulah beberapa sekolah yang sudah saya telfon buat janjian ketemu dan disurvey. Jadilah Mama dan Papa mengantar saya kesana kemari survey sekolah buat mas aidan. Pilihan kami jatuh ke sekolah abidari yang direkomendasikan teman mama. Pilihan pertama adalah karena lokasi dengat dengan rumah, yang kedua bersih dan sepertinya ramah anak, mas aidan insyaallah aman disitu, yang ketiga karena bisa fullday, trus ada catering,, trus ada mobil antar jemput. Perfect match! Jadilah mas aidan pindah sekolah ke abidari dan masuk di TK B2. Dikelas itu, yang membuat saya tertegun dan iri, teman-temannya baik ke mas aidan, tidak membully (sepertinya), mereka meperlakukan mas aidan seperti adik bayi, adik kecil yang belum tau apa apa. Lucu. Iya saya iri, dengan para orang tua yang memiliki anak-anak pandai, santun, pandai, baik seperti anak-anak itu. 6 bulan mas aidan sekolah, adalah masa kelulusan tk b2, jadilah anak-anak TK itu yang kecil-kecil wisuda, dengan segala tetek bengeknya dari pagi sampai menjelang sore. Acara wisudanya tidak tanggung-tanggung! Wah. Lebih keren daripada masa wisuda saya S2. Mungkin, semakin tinggi keilmuan kita menjadikan kita tidak begitu wah lagi untuk perayaan. Saya pribadi, excited dengan masa-masa wisuda saya karena itu sama saja kalau saya sudah berhasil melewati cobaan dan ujian yang menghadang selama jadi pelajar dan mahasiswa. Foto wisuda studio buat saya tidak begitu penting selain karena penghematan. Kalaupun ada foto wisuda juga tidak sampai saya pajang disana sini. Rasa syukur saya sudah cukup saya ungkapkan dalam hati dan tindakan, tanpa perlu menuh-menuhin rumah dengan foto foto saya. Cukuplah rumah penuh dengan pajangan hasil karya minimaker saya yang ganteng, mas aidan. Kembali lagi ke masalah sekolah mas aidan, di TK Abidari ini mas aidan sekolah full day. Jam 7 pagi mas aidan dijemput, dan jam 4 sore diantar pulang. Setiap hari senin sampai jumat. Banyak yang bertanya, “ya ampuun… anak TK, Full day??” engga suntuk tuh?? Stress dia nati lho.. Nda mau sekolah nanti dia lho… dan bla…blaaa…blaa… Well. Again. Saya bekerja. Jujur saya kasih tau, kalau saya boleh milih saya milih seharian sama mas aidan. Karena katanya ibu adalah madrasah anak yang pertama dan utama. Tapi, kehidupan saya tidaklah se ideal itu. Dengan saya tidak bekerja dan hanya sam mas aidan, saya tidak bisa menjamin apakah perkembanganya bakal maksimal dan terarah? Karena saya tidak punya pengetahuan cukup dalam pendidikan anak. Jadi saya memilih bekerja agar bisa memberikan pendidikan yang terbaik untuk mas aidan sedari dini. Saya bercita-cita seperti ini sejak dulu sebelum menikah. Prinsip saya, kalau kita sebagai orang tua sudah meletakkan anak dengan pondasi dilingkungan yang baik, insyallah dia akan menjadi baik. Seperti halnya bintang dalam gugusan bintang, meskipun mas aidan menjadi bintang yang kalah terang sinarnya dibandingkan bintang lainnya di lingkungannya yang berkilau penuh bintang itu, maka setidaknya bintang mas aidan akan tetap bersinar kemanapun dia pergi, karena dia sudah dididik untuk menjadi bintang bersinar. Disekolah abidari ini, kata orang-orang sini sekolah mahal karena bayarnya mahal. Padahal, kalau dihitung-hitung dan dibandingkan dengan sekolah Mas Aidan sebelumnya di BIAS, ya masih lebih mahalan di BIAS.
Bayarnya setiap bulan jatuhnya memang beda-beda tipis, tapi di BIAS masih ada bayar uang semester dan tahunan, trus juga biaya kenaikan kelas. tapi, sekolah di BIAS itu TOP banget, saya suka sekali dengan kegiatan field trip dan acara gathering tahunannya.. trus,, prakarya nya oke oke banget. kreatifnya jempol lah BIAS. next post saya akan coba tuliskan tentang BIAS lagi, yang terkait kegiatan outdoornya. Kalau di Sekolah Abidari ini, tiap bulannya, mas Aidan bayar 3.275.000, biaya bulanan ini termasuk 1.275.000 untuk SPP; 1.000.000 untuk shadow teacher, dan 1000.000 untuk mobil antar jemput sekolah. dan mas Aidan sekolah full day disini. dijemput jam 7 pagi, diantar pulang jam 4 sore. sedangkan dulu di BIAS, sekitaran itu juga bulannya, tapi sekolah dari jam 7-11 siang saja, tidak termasuk mobil antar jemput. semesteran tidak ada, paling uang pangkal masuk pertama kali belasan jeti saya lupa tepatnya berapa. sebagai perbandingan lagi antara BIAS dan Abidari, di BiAS field trip dilakukan setiap bulan. tiap bulan mereka piknik.. ketempat2 wisata sekitaran jogja. tiap bulan juga mereka berenang di kids fun. Kendaraan pakai mobil-mobil dan bus bus sekolah BIAS. mobilnya ada mobil VW yang eye catching banget. Sedangkan kalau di Abidari, field trip dilakukan satu semester satu kali. dengan 2 buah mobil jemputan sekolah, selainnya dengan relawan mobil-mobil orang tua. itupun sekitaran Pekanbaru, yang entah dimananya bisa disebut sebagai tempat wisata.. wkkwkwk... trus, berenang juga satu semester sekali, dan disekolah ada kolam renang nya gitu, jadi ga perlu kemana mana |
MENGAPA hunt!space kecil ini saya dedikasikan untuk pertanyaan "mengapa" yang sering ditanyakan oleh anak-anak saya.
Mengapa kita menguap?
Ilmuwan menduga menguap mungkin membantu kepala kita tetap dingin. Setiap kali kita menguap, udara terpompa kedalam rongga sinus dalam kepala, sehingga mendinginkan otak. Dan karena otak dan tubuh sedikit lebih hangat sebelum kita tidur, kita cenderung menguap sewaktu lelah. Mengapa kiaku bertanya mengapa?
Berterimakasihlah pada otak mu yang mengagumkan atas keingintahuanmu tidak terbendung itu. Gumpalan bahan kelabu yang keriput itu bukan hanya mengontrol semua fungsi otomatis tubuhmu. Otak adalah pengendali sistem syarafmu dan sumber kepribadianmu. Tidak ada organ lain di alam yang sedemikian misterius. Mengapa Penampilan aku begini?
Segala sesuatu yang kamu lihat dicermin; mulai dari tinggi badan, warna rambut, sampai ada tidaknya lesung pipi -- tertulis nyaris dalam setiap sel mu sebagai DNA. Referensi:
1. Crispin Boyer. Mengapa? 1.111 Pertanyaan dan jawaban. National Geographic Kids. 2. Im shin jae. Ensiklopedia anak hebat - hewan. ISBN: 10:602-249-028-6. PT Bhuana Ilmu populer. 3. Why? Water. ISBN: 978-979-27-8533-3. PT Elex Media Komputindo Simple Experiments for kids!Moving Pepper
Permukaan air itu seperti sebuah lapisan kulit yang tipis yang menyatu. Saat diberikan lada bubuk yang ringan, lapisan air dapat menahan lada bubuk sehingga seperti membentuk lapisan diatas air. "Hukum Kesetimbangan"
Hukum keseimbangan / kesetimbangan: Keseimbangan adalah suatu kondisi benda dengan resultan gaya dan resultan momen gaya sama dengan nol. "Melting Ice"
Garam menurunkan titik leleh. Es yang ditaburi garam akan meleleh lebih cepat daripada permukaan es lainnya, membentuk retakan dan jalur jalur. Tinta mengalir ke celah dan membantu mas Aidan dapat melihat apa yang terjadi "Make an echo box"
Cari tahu cara membuat alat musik sederhana, dan bereksperimen dengan suara yang mereka buat. "Resisting Motion"
Mas Aidan kali ini belajar mengenai bagaimana hal-hal yang tidak bergerak mulai bergerak. Ini juga disebut sebagai kelebaman. "Testing Friction"
Kali ini mas aidan belajar tentang gaya gesek. Ketika benda-benda saling bergesekan, maka akan terjadi gaya gesekan, yang akan memperlambat mereka. Untuk menguji gaya gesek ini maka saya membuat "marble run" "Solids, Liquids, Slime, and Goo"
Dalam percobaan ini Mas Aidan dapat mengetahui lebih lanjut tentang zat padat dan cair, dan membuat zat lain yang disebut goo, yang berada di antara padat dan cair. Goo dapat bertindak sebagai zat padat dan cair. Tepung jagung terbuat dari banyak partikel panjang dan berserat. "Air Pressure"
Bermain sambil belajar kali ini mas aidan mau mencari tahu mengenai kekuatan udara dan bagaimana kekuatan udara ini dapat berubah jika berada pada temperatur yang berbeda. "Salt Crystals"
Percobaan mengenai agaimana kristal-kristal garam bereaksi dengan air dan membuat pattern dalam cat air. Garam menyerap sebagian air dari cat. Ada juga garam yang akan ikut larut dalam cat basah. ketika cat basah mengering, Mas aidan dapat melihat pola seperti bintang putih, yang disebut residu, mengelilingi kristal garam. Residu terbuat dari larutan garam yang tertinggal ketika cat dikeringkan. "Walking on the water"
Permukaan air seperti kulit merengang, tipis, yang disatukan oleh kekuatan yang disebut "surface tension". Benda ringan dapat seimbang diatas lapisan ini - selama tidak menembusnya. Babak baru Mas Aidan, Autoimun. Koq bisa?QS. At Tagabun, ayat 11
Tidak ada suatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah, dan barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. terimakasih kami yang tak terhingga untuk semua yang bersedia membantu kami dan memberikan toleransi lebih kepada kami selama masa-masa sulit ini. May Allah bless you all for your kindness with endless happiness. Paraplegia InferiorParaplegia merupakan salah satu jenis dari paralisis, yaitu kelumpuhan atau hilangnya fungsi otot yang terjadi di bagian-bagian tertentu tubuh. Secara keseluruhan, paralisis dibagi menjadi beberapa jenis.
Kamu, jadi ibunya ngapain aja 7 tahun ini..???"Everyone is fighting their own battle, to be free from their past, to live in their present, and to create their future. so, have a heart."
--idlehearts.com-- Mas Aidan dan segala macam kesibukannyaTK B2 Abidari Islamic Creative SchoolPilihan kami jatuh ke sekolah abidari yang direkomendasikan teman mama. Pilihan pertama adalah karena lokasi dengat dengan rumah, yang kedua bersih dan sepertinya ramah anak, mas aidan insyaallah aman disitu, yang ketiga karena bisa fullday, trus ada catering,, trus ada mobil antar jemput. Perfect match!
Bias Full day SchoolProses hunting sekolah aidan. Dari awal memang saya tidak tujukan ke sekolah umum.
Saya mengincar sekolah2 alam, seperti konsep sekolah ayah edi, sebelum saya tau bias. Sekitar 3 sekolah kami datangi survey, jogja green school, sekolah alam, dan bias. Archives
March 2023
Categories |
this page replacing my old blog page: https://mariacreativity.blogspot.com/
|
Site powered by Weebly. Managed by Exabytes - Indonesia