Menjadi seorang ibu dari Mas Aidan, yang dengan legawa saya sudah berani sebut sebagai my very special needs child, menjadikan saya, kami sepertinya berubah banyak dalam memandang perjalanan keluarga kecil kami. Setidaknya, gambaran ideal kami dulunya saat memulai pernikahan dan membina rumah tangga, agak melenceng dari kurva normal. However, I really proud of it. Saya bersyukur menerima anugrah ini, Mas Aidan dengan segala keunikannya, selalu bisa membuat kami tertawa karena tingkah-tingkahnya yang kadang tidak terpikirkan oleh kami saat kami kecil dulu. Saya pribadi sudah tidak bisa marah dan tidak ingin marah sm Mas Aidan, except untuk hal-hal yang negatif seperti berbahaya atau membahayakan orang lain ya.., lebih banyak kami tertawa, melihat tingkah Mas Aidan. Beberapa kegiatan memang kami batasi, terutama jika ada peluang mengganggu ketertiban umum. Ya, kami ingin orang lain bisa mengerti Anak kami, tapi tidak semua bisa lho. Dan saya tidak suka saat orang-orang memandang sinis sampai komentar negatif ke Mas Aidan. jadilah kami membatasi frekuensi pergi-pergi ketempat umum seperti mall dkk. membatasi saja, bukannya sama sekali melarang. Saya belum tau bagaimana jika menjadi orang tua lain, yang anak-anaknya bisa dikasih tau, bisa diajak ngobrol, bisa diajari normal dkk. Tapi Mas Aidan juga bisa diajari, bisa dikasih tau, dan bisa diajak ngobrol, cuma caranya beda saja. Saya serasa sudah melalui hutan belantara bersemak belukar untuk bisa sampai dapat cara belajar yang cocok dengan Mas Aidan, yaitu yang Mas Aidan sukai. Mungkin saya agak berbeda mindset dengan orangtua lainnya, saya lebih mengamati kesukaan Mas Aidan dibagian mana, dan itulah yang saya coba pupuk. Sedangkan yang Mas Aidan tidak minat, untuk sementara saya postpone, ya diajari tapi dengan persentasi yang sedikit porsinya dibandingkan porsi yang Mas Aidan sukai. Tapi.. itu tidak cukup. setidaknya saya bisa seperti itu, tapi tidak terukur. Maka dari itu selain dari metode ala saya, Mas Aidan perlu extra. Sekolah formal, terapi, kontrol dokter, jaga makanan, extra perhatian, dll. Termasuk extra sabar n nahan diri terutama buat mamahnya. PemalangKegiatan Mas Aidan di 3 rumah yang berbeda. Semasa di rumah Pematang Reba, diRiau banyak jatah minuman ringan dari nenek, meskipun kami tidak minum untuk yang minuman soda. Minuman bersoda itu suka disusun oleh Mas Aidan sampai tinggiii.. bermacam-macam pola jenis susunan. Saat diPematang Reba ini, kami sering sekali berjemur di halaman rumah, sambil jemur kasur, selimut karpet dkk kami bermain-main dihalaman. kenapa bisa begitu, karena perumahan kami relatif sepi. sepi banget dan halaman lumayan cukup luas buat kami bermain-main dan belajar daripada hanya didalam rumah saja. Gambar ditengah, semasa saya kuliah S2 dan kami tinggal dirumah Uti di Pemalang. Mas Aidan suka sekali menyusun botol-botol, dibawa kesana kemari bolak balik, badan kecil tangan kecil, bawa botol besar-besar. Gambar ketiga saat kami tinggal diJogja, ada halaman yang tidak begitu luas, dan perumahan sepi, jadi kami juga suka main-main dihalaman rumah. Selama diJogja ini, Mas Aidan sudah imitasi, meniru apa yang dia lihat. lihat ada Pak tukang ketak ketok pakai palu, papahnya mengecat dkk maka dia amati dan ditiru. Bersyukur sekali lho saya jadi mamahnya saat tau kalau mas Aidan itu mengamati, memproses diotaknya dan lain waktu meniru nya. Amazing. Masa di Pemalang, saat saya ambil kuliah S2 sebenarnya merupakan masa yang paling berat bagi psikologis saya sebagai Ibu. Saya ingin sharing bahwa jujur saya sangat terbebani saat itu. Suami saya di Riau, Saya di Pemalang dengan Mas Aidan. Saya pulang ke Jawa dengan alasan awal yang tidak baik, bisa dibilang saya memang sengaja dengan segala macam cara meninggalkan Riau. Alhamdulillah saya tidak hanya pergi meninggalkan Riau dengan hati tergores, tapi untuk pergi kuliah S2, dengan segala macam tantangannya membawa Mas Aidan yang Special Needs. Dipemalang ini Mas Aidan masuk ke PAUD BINAPATRA, ya ikut sekolah-sekolahan aja buat membantu bersosialisasi, karena sekolahnya tepat didepan rumah simbah, dan itupun kami para ibu-ibu pada ikut duduk didalam kelas. hahaha.. Saat di Paud ini saya menyimak bagaimana cara ibu guru mengajari anak-anak balita itu, menambah referensi saya tentang menyanyi, memotivasi anak-anak dan memuji apapun yang dihasilkan oleh anak-anak. Trus, Amazing sama anak-anak itu yang melihat dan memperlakukan Mas Aidan sebagai adek bayi yang ga boleh ditakalin dan harus dijagain. Alhamdulillah JogjaTahun 2016, saat saya masuk kuliah semester 4 kami pindah ke Jogja, suami saya ambil beasiswa S2 ke UGM. Jadi saya ngerjakan Tesis, suami saya masuk ke semester I. Bulan-bulan awal diJogja ini saya masih agak stress karena ada tanggungan tesis, dimana Mas Aidan ga bisa dititip kesiapapun - gada saudara- diJogja, jadi either saya atau suami, salah satu harus mengalah. Dan saat itu suami saya masih excited-excitednya kuliah, jadi ya sering nangis dipojokan saya karena ga bisa ke Semarang buat ngerjain tesis. jadilah saya lulus semester 5 ujung. Alhamdulillah Lulus. Dijogja ini Mas Aidan sekolah di BIAS, Perjalanan mencari sekolah diJogja sudah saya tuliskan di postingan saya sebelumnya. DiJogja ini, Mas Aidan super sibuk. Udah sekolahnya jauh, tempat terapi juga jauh. Saya bekerja freelance di ELC dan ngajar sebagai dosen luar di sebuah stikes di Jogja. Waktu diluar dua pekerjaan itu saya gunakan untuk antar jemput Mas Aidan sekolah, terapi, mengerjakan kerjaan rumah, dan kesana kemari, full sendirian. Kami sempatin bawa Mas Aidan belajar ke Masjid perumahan, saat itu Mas yang ngajar ngaji ada yang mendalami dan praktek pegang anak-anak special needs, jadi dia lebih lembut ke Mas Aidan. Tetapi cuma sebentar saja sih, setelah gada mas ustadz nya itu kami ga antar lagi Mas Aidan ke masjid, Karena Mas Aidan sudah sibuk diluar rumah dengan kegiatan sekolah dan terapinya, maka praktis kegiatan dirumah juga sedikit. Biasanya setelah jemput Mas Aidan sekolah di Bias kami tepar dan bobo siang. Langsung sampai rumah makan trus tidur. bangun tidur langsung berangkat ke tempat terapi, sampai pulang habis Maghrib. PekanbaruPekanbaru, awal pindah ke Pekanbaru merupakan fase lain hidup saya yang menyesakkan. Saya join Perusahaan dan di assign ke project di Pekanbaru. Pidah pertama kali sendiri, sambil cari sekolah buat Aidan. Aidan masih di Jogja sama Papahnya yang mashi kuliah S2. Tiap 1x sebulan saya pulang ke Jogja [tiket dari kantor]. Pertama kali pindah, rumah masih kosong, hanya ada perlengkapan dasar saja, ga ada kendaraan.. tiap hari saya pp ke meeting point pake langganan gojek, pulang disore hari sakit pinggang n punggung.. sampai rumah sendiri dan sepi. Beberapa bulan kemudian Aidan saya angkut dan sekolah TK-A di Abidari Islamic Creative School. Pagi hari saya berangkat kerja dan Aidan diantar jemput jemputan sekolah. Pernah ada mobil dan pernah juga tidak ada mobil.. tapi go car selalu ada buat kami.. hahaha. Tiap hari sabtu dan minggu kami berdua jalan2 ke Masjid An Nur, lari-lari, main-main, nanti sarapan ke kedai kopi, belanja ke pasar bawah, mutar2 dan baru pulang lagi kerumah. Di Pekanbaru ini, saya berkesempatan memfasilitasi Aidan, pikiran saya masih full buat Aidan saja. Saya ikutkan Aidan les melukis di Ohayo setiap hari jum'at, dan berenang di hari minggu nya. kegiatan kami setiap hari full. Aidan saat itu picky eater, susah sekali makan dan badannya kurus. Setelah pulang dari umroh, saya dan Aidan sakit-sakitan selama berbulan-bulan. Saat kami week end an berdua di Pekanbaru, kami juga suka berkunjung ke taman kota, main pasir, naik mobil2an, lari2, menggambar, kesana kemari. Aidan paling lama kena dampak orang tuanya LDR kesana kemari. Kalau sudah pulang kerumah, sore kadang saya bawa lihat teman-temannya main diperumahan, dan seringnya kami main berdua didalam rumah, buat tenda, main ayunan, menggambar, dll. Hey, saya rindu ber me time sama mas Aidan! di tahun 2023 ini saya seringkali merasa bersalah sama mas Aidan, karena semenjak ada adik-adiknya, dan saya tidak bisa seperti dulu, belajar ini itu, eksperimen ini itu. Sepulang sekolah, ya sudahlah hanya kegiatan wajib saja. Antar kesana kemari, sekolah, terapi, berobat, kontrol, berenang tidak lagi, melukis tidak lagi. Badan Aidan sudah besar, saya mengerti jika jadi timbul kesulitan mengendalikan Aidan saat dikolam renang dan di tempat les melukis. dan sayapun sibuk sendiri. Pada saat sudah mengikuti ritme sekolah aidan di Tk, mulai lagi bergelombang, karena tiba saatnya Aidan lulus TK dan mesti lanjut ke SD. Saya saat dipanggil Bunda Onya agak tersentak kaget dan seakan memohon sambil menahan tangis. bagaimana mungkin Aidan bisa sekolah SD? Akan tetapi, yaah bundanya menjelaskan pelan-pelan dan mengerti perasaan kami, dan mnenyampaikan kalau Aidan akan lebih baik berkembang jika bersama teman2 seusianya. Pemberitahuan itu juga disampaikan jauh-jauh bulan, mungkin sekitar 6 bulan sebelum kelulusan, sehingga kami bisa survey dulu sekolah kesana kemari. Bunda Onya juga ada kasih beberapa rekomendasi sekolah yang kami datangin satu persatu. Mencari kepastian sekolah buat Aidan bagi saya, lebih menyeramkan daripada menunggu kepastian kontrak kerja saya akan di extend atau tidak. Lebih menyeramkan bagi saya dibandingkan dengan saya kerja jauh ke pelosok negerin untukl pertama kalinya, dengan akses yang berbahaya. dan 2023 ini tibalah kami kembali meregang kepastian untuk sekolah Aidan di SMP. Kepastian sekolah Aidan juga menentukan arah hidup kami. Apakah tetap di Pekanbaru, atau harus pindah kota lagi. Aidan tahun ini naik kel;as 5 SMP, yang artinya 2 tahun lagi kami harus sudah ada SMP untuk AIdan, dan sampai saat ini kami belum ada tujuan di Pekanbaru. Dan saya hampir selalu nangis dadakan saat ingat bagaimana Aidan sekolahnya nanti. Saat menemukan sekolah SD Aidan, Sekolah As Shofa, kami merasa sangat beruntung sekali. Perkembangan Aidan sangat bagus di kelas 1 dan 2, dan semua terhambat gara-gara COVID. Menurun drastis karena harus school from home, ditambah Aidan yang sakit parah. Kami kacau balau. 2023 Aidan sudah kelas 4 di usianya yang ke 10 tahun. Masih belum banyak kosakata biacaranya, masih terapi, ditambah obat rutin. Sering saya protes dan ingin saya menjerit teriak ke Allah "Ya Allah sudahlah.. sampai kapan kami akan Engkau coba begini.. Tolong kasihani Aidan Ya Allah..." Saya juga pengen bilang "Saya ga ngerti harus bagaimana lagi.. setidaknya berikan kami itu harapan.. petunjuk.. dan jalan..."
I do love you my sonshine.. Yakinlah Allah Maha Mengetahui, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Mama yakin kalau Allah juga sayang sama Aidan.. dan ada maksud dibalik semua ini. Mama buat website ini biar oneday mas Aidan bisa baca dan tau apasaja yang selama ini ingin mama sampaikan ke Mas Aidan.
0 Comments
Leave a Reply. |
MENGAPA hunt!space kecil ini saya dedikasikan untuk pertanyaan "mengapa" yang sering ditanyakan oleh anak-anak saya.
Mengapa kita menguap?
Ilmuwan menduga menguap mungkin membantu kepala kita tetap dingin. Setiap kali kita menguap, udara terpompa kedalam rongga sinus dalam kepala, sehingga mendinginkan otak. Dan karena otak dan tubuh sedikit lebih hangat sebelum kita tidur, kita cenderung menguap sewaktu lelah. Mengapa kiaku bertanya mengapa?
Berterimakasihlah pada otak mu yang mengagumkan atas keingintahuanmu tidak terbendung itu. Gumpalan bahan kelabu yang keriput itu bukan hanya mengontrol semua fungsi otomatis tubuhmu. Otak adalah pengendali sistem syarafmu dan sumber kepribadianmu. Tidak ada organ lain di alam yang sedemikian misterius. Mengapa Penampilan aku begini?
Segala sesuatu yang kamu lihat dicermin; mulai dari tinggi badan, warna rambut, sampai ada tidaknya lesung pipi -- tertulis nyaris dalam setiap sel mu sebagai DNA. Referensi:
1. Crispin Boyer. Mengapa? 1.111 Pertanyaan dan jawaban. National Geographic Kids. 2. Im shin jae. Ensiklopedia anak hebat - hewan. ISBN: 10:602-249-028-6. PT Bhuana Ilmu populer. 3. Why? Water. ISBN: 978-979-27-8533-3. PT Elex Media Komputindo Simple Experiments for kids!Moving Pepper
Permukaan air itu seperti sebuah lapisan kulit yang tipis yang menyatu. Saat diberikan lada bubuk yang ringan, lapisan air dapat menahan lada bubuk sehingga seperti membentuk lapisan diatas air. "Hukum Kesetimbangan"
Hukum keseimbangan / kesetimbangan: Keseimbangan adalah suatu kondisi benda dengan resultan gaya dan resultan momen gaya sama dengan nol. "Melting Ice"
Garam menurunkan titik leleh. Es yang ditaburi garam akan meleleh lebih cepat daripada permukaan es lainnya, membentuk retakan dan jalur jalur. Tinta mengalir ke celah dan membantu mas Aidan dapat melihat apa yang terjadi "Make an echo box"
Cari tahu cara membuat alat musik sederhana, dan bereksperimen dengan suara yang mereka buat. "Resisting Motion"
Mas Aidan kali ini belajar mengenai bagaimana hal-hal yang tidak bergerak mulai bergerak. Ini juga disebut sebagai kelebaman. "Testing Friction"
Kali ini mas aidan belajar tentang gaya gesek. Ketika benda-benda saling bergesekan, maka akan terjadi gaya gesekan, yang akan memperlambat mereka. Untuk menguji gaya gesek ini maka saya membuat "marble run" "Solids, Liquids, Slime, and Goo"
Dalam percobaan ini Mas Aidan dapat mengetahui lebih lanjut tentang zat padat dan cair, dan membuat zat lain yang disebut goo, yang berada di antara padat dan cair. Goo dapat bertindak sebagai zat padat dan cair. Tepung jagung terbuat dari banyak partikel panjang dan berserat. "Air Pressure"
Bermain sambil belajar kali ini mas aidan mau mencari tahu mengenai kekuatan udara dan bagaimana kekuatan udara ini dapat berubah jika berada pada temperatur yang berbeda. "Salt Crystals"
Percobaan mengenai agaimana kristal-kristal garam bereaksi dengan air dan membuat pattern dalam cat air. Garam menyerap sebagian air dari cat. Ada juga garam yang akan ikut larut dalam cat basah. ketika cat basah mengering, Mas aidan dapat melihat pola seperti bintang putih, yang disebut residu, mengelilingi kristal garam. Residu terbuat dari larutan garam yang tertinggal ketika cat dikeringkan. "Walking on the water"
Permukaan air seperti kulit merengang, tipis, yang disatukan oleh kekuatan yang disebut "surface tension". Benda ringan dapat seimbang diatas lapisan ini - selama tidak menembusnya. Babak baru Mas Aidan, Autoimun. Koq bisa?QS. At Tagabun, ayat 11
Tidak ada suatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah, dan barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. terimakasih kami yang tak terhingga untuk semua yang bersedia membantu kami dan memberikan toleransi lebih kepada kami selama masa-masa sulit ini. May Allah bless you all for your kindness with endless happiness. Paraplegia InferiorParaplegia merupakan salah satu jenis dari paralisis, yaitu kelumpuhan atau hilangnya fungsi otot yang terjadi di bagian-bagian tertentu tubuh. Secara keseluruhan, paralisis dibagi menjadi beberapa jenis.
Kamu, jadi ibunya ngapain aja 7 tahun ini..???"Everyone is fighting their own battle, to be free from their past, to live in their present, and to create their future. so, have a heart."
--idlehearts.com-- Mas Aidan dan segala macam kesibukannyaTK B2 Abidari Islamic Creative SchoolPilihan kami jatuh ke sekolah abidari yang direkomendasikan teman mama. Pilihan pertama adalah karena lokasi dengat dengan rumah, yang kedua bersih dan sepertinya ramah anak, mas aidan insyaallah aman disitu, yang ketiga karena bisa fullday, trus ada catering,, trus ada mobil antar jemput. Perfect match!
Bias Full day SchoolProses hunting sekolah aidan. Dari awal memang saya tidak tujukan ke sekolah umum.
Saya mengincar sekolah2 alam, seperti konsep sekolah ayah edi, sebelum saya tau bias. Sekitar 3 sekolah kami datangi survey, jogja green school, sekolah alam, dan bias. Archives
March 2023
Categories |
this page replacing my old blog page: https://mariacreativity.blogspot.com/
|
Site powered by Weebly. Managed by Exabytes - Indonesia