Sebagai epidemiologist, setidaknya saya merasa seperti ada hutang jika tidak mengulas mengenai kejadian pandemi yang sekarang sedang terjadi di Wuhan, Tiongkok sana. Kejadian outbreak ini membuat saya terngiang-ngiang dan berimajinasi melakukan penyelidikan epidemiology dan melakukan critical appraisal, seperti hari-hari yang saya lalui saat kuliah magister epidemiology. How time flies.. jika ingat ini, maka semangat memuncak mengingat target saya kuliah lagi saat 40 tahun. Yaah.. set up target aja buat motivasi, tercapai syukuur, tidak ya rajin-rajin aja memotivasi suami buat lanjut.. OK Pah?? wkwkkwk.. Latar BelakangAwal tahun 2020 ini, infeksi 2019-nCoV menjadi masalah kesehatan dunia yang diawali dari informasi WHO mengenai adanya kasus cluster pneumonia dengan etiologi yang tidak jelas di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Kasus ini terus berkembang hingga akhirnya diketahui bahwa penyebab kluster pneumonia ini adalah novel coronavirus. Hingga saat ini kasus ini terus berkembang hingga terjadi banyak kematian dan importasi diluar China. Coronavirus (CoV) adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Setidaknya ada dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang menimbulkan gejala berat seperti MERS CoV (Middle East Respiratory Syndrome) dan SARS-CoV (Severe Acute Respiratory Syndome). Novel coronavirus (2019-nCoV) adalah virus jenis baru dan belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus ini termasuk zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia). Berdasarkan penelitian, virus SARS CoV ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke manusia; sedangkan MERS CoV dari unta ke manusia. Corona VirusHuman corona virusCommon human coronaviruses: Alpha corona virus (229E; NL63) dan Beta corona virus (OC43; HKU1). anusia diseluruh dunia biasanya terinfeksi human coronaviruses 229E, NL63, OC43 dan HKU1 Manifestasi klinis biasanya muncul dalam 2 hari - 14 hari setelah paparan. Tanda dan gejala umum infeksi coronavirus antara lain gejala gangguan pernafasan akut (seperti: demam, batuk, sesak nafas); pada kasus yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernafasan akut, gagal ginjal dan bahkan kematian. 31 Desember 2019 : WHO China Country Office melaporkan kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. 7 Januari 2020 : Cina mengidentifikasi pneumonia yang tidak diketahui etiologinya itu sebagai jenis baru coronavirus (Novel coronavirus, 2019-nCoV). Penambahan jumlah kasus 2019-nCoV berlangsung cukup cepat dan sudah terjadi penyebaran keluar wilayah Wuhan dan negara lain. s/d 26 Januari 2020 : Secara global terdapat 1.320 kasus konfirm di 10 negara, dengan 41 kematian (CFR 3.1%), dengan rincian: Tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan sebagian besar adalah demam, dengan beberapa kasus mengalami kesulitan bernafas dan hasil rontgen menunjukkan infiltrat pneumonia luas dikedua paru-paru. Menurut hasil penyelidikan epidemiologi awal, sebagian besar kasus di Wuhan memiliki riwayat bekerja, menangani atau pengunjung yang sering berkunjung ke Pasar Grosir Makanan Laut Huanan. Sampai saat ini penyebab penularan masih belum diketahui secara pasti. Rekomendasi standar untuk mencegah penyebaran infeksi adalah dengan mencuci tangan secara teratur, menerapkan etika batuk dan bersin, memasak daging dan telur sampai matang, serta menghindari kontak dekat dengan siapapun yang menunjukkan gejala penyakit pernafasan seperti batuk dan bersin. SurveilansTujuan utama dari pelaksanaan surveilans ini antara lain:
DefinisiPasien dalam pengawasan (saat ini istilah suspek) adalah seseorang yang mengalami:
Seseorang sengan ISPA ringan sampai berat, dalam waktu 14 hari sebelum sakit memiliki salah satu dari paparan berikut:
Orang dalam pemantauan
Termasuk Kontak Erat adalah:
Kasus Probabel Pasien dalam pengawasan yang diperiksa untuk 2019-nCoV tetapi inkonklusid (tidak dapat disimpulkan) atau seseorang dengan hasil konfirmasi positif pan-coronavirus atau beta coronavirus Kasus Konfirmasi Seseorang yang terinfeksi 2019-nCoV dengan hasil pemeriksaan laboratorium positif. Referensi:
Have my heart set on epidemiologyEpidemiology is the study of diseases in given populations. Epidemiologists examine how and where disease outbreaks start, how diseases are transmitted among individuals in a population and how to effectively treat those diseases. The information gathered and analyzed by epidemiologists is then used to develop or improve clinical and medical research, as well as improve preventative healthcare. It’s safe to say that countless lives have been saved due to the work of epidemiologists. (https://www.publichealthonline.org/epidemiology/)
0 Comments
Leave a Reply. |
Life, is the classroom
My_LifeMeans: My life in words "Formal Education will make you a living;
Self education will make you a fortune." "Happiness is not something you postpone for the future;
it is something you DESIGN for the present. for right NOW" You decide everyday to be happy by the choices you make every day. Archives
January 2025
Categories |
this page replacing my old blog page: https://mariacreativity.blogspot.com/
|
Site powered by Weebly. Managed by Exabytes - Indonesia