Kali ini saya akan menuliskan tentang keseruan saya dalam menyiapkan bekal makanan ketiga anak saya yang sudah sekolah full day semua. Bagaimana saya akhirnya memutuskan untuk memasak makanan anak-anak sendiri, mengalokasikan setengah waktu tidur malam saya untuk ber fighting ria di dapur. Biasanya saya terbangun jam 11 malem, jadwal Baby Fay pipis sama minum susu. trus hana hini hitu jam 3 start beraktifitas di dapur Latar Belakang kenapa repot-repot masakMasa Golden AgeAnak usia dini [AiNaFa] berada pada masa yang disebut dengan masa keemasan atau golden age. Hal ini dikarenakan pada usia tersebut pertumbuhan dan perkembangan manusia sedang terjadi dengan pesatnya. Banyak faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang salah satu faktornya adalah nutrisi/gizi. Kebutuhan gizi pada anak-anak sangatlah penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya, terutama perkembangan otak mereka yang sangat bergantung pada asupan gizi yang dikonsumsi. Seribu Hari Pertama Kehidupan Seribu hari pertama kehidupan anak (1000 HPK) adalah sejak hari pertama kehamilan sampai anak umur dua tahun yang dapat menentukan masa depan manusia. Seribu hari pertama kehidupan sendiri terdiri dari 270 hari selama kehamilan dan 730 hari kehidupan pertama sejak bayi lahir yang disebut juga dengan golden period karena pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan cepat dan apabila tidak dimanfaatkan akan terjadi kerusakan yang bersifat permanen (Achadi, 2014). Periode 1000 hari pertama sering juga disebut window of opportunities didasarkan pada kenyataan bahwa pada masa janin sampai anak usia dua tahun terjadi proses tumbuh kembang yang sangat cepat dan tidak terjadi pada kelompok usia lain. Pemenuhan asupan gizi pada golden period anak sangat penting; jika anak mendapatkan asupan gizi yang optimal maka penurunan status gizi anak bisa dicegah sejak awal. Masa golden period bermula sejak saat konsepsi hingga anak berusia 2 tahun, merupakan masa paling kritis untuk memperbaiki perkembangan fisik dan kognitif anak. Status gizi ibu hamil dan ibu menyusui, status kesehatan dan asupan gizi yang baik merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik dan kognitif anak, menurunkan risiko kesakitan pada bayi dan ibu. Ibu hamil dengan status gizi kurang akan menyebabkan gangguan pertumbuhan janin, penyebab utama terjadinya bayi pendek (stunting) dan meningkatkan risiko obesitas dan penyakit degeneratif pada masa dewasa (The Lancet, 2013). Status gizi pada masa golden period akan berpengaruh terhadap kualitas kesehatan, intelektual, dan produktivitas pada masa yang akan datang. Ibu dan bayi memerlukan gizi yang cukup dan berkualitas untuk menjamin status gizi dan status kesehatan; kemampuan motorik, sosial, dan kognitif; kemampuan belajar dan produktivitasnya pada masa yang akan datang. Anak yang mengalami kekurangan gizi pada golden periodnya akan mengalami masalah neurologis, penurunan kemampuan belajar, peningkatan risiko drop out dari sekolah, penurunan produktivitas dan kemampuan bekerja, penurunan pendapatan, penurunan kemampuan menyediakan makanan yang bergizi dan penurunan kemampuan mengasuh anak. Selanjutnya akan menghasilkan penularan kurang gizi dan kemiskinan pada generasi selanjutnya (USAID, 2014). Titik kritis yang harus diperhatikan selama masa golden period1. Periode dalam kandungan (280 hari)
2. Periode 0-6 bulan (180 hari)
3. Periode 6-24 bulan (540hari)
Prinsip Gizi SeimbangZat gizi dari makanan merupakan sumber utama untuk memenuhi kebutuhan anak tumbuh kembang optimal sehingga dapat mencapai kesehatan yang paripurna , yaitu sehat fisik, sehat mental, dan sehat sosial. Oleh karena itu, slogan umum bahwa pencegahan adalah upaya terbaik dan lebih efektif-efisien daripada pengobatan, harus benar-benar dilaksanakan untuk mencegah terjadinya masalah gizi pada anak. Prinsip Gizi Seimbang Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan ideal. Gizi seimbang di Indonesia divisualisasikan dalam bentuk tumpeng gizi seimbang (TGS) yang sesuai dengan budaya Indonesia. TGS dirancang untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat sesuai dengan berbagai kebutuhan menurut usia (bayi, balita, remaja, dewasa dan usia lanjut), dan sesuai keadaan kesehatan (hamil, menyusui, aktivitas fisik, sakit)
Potongan TGS juga dilapisi dengan air putih yang idealnya dikonsumsi 2-liter atau 8 gelas sehari. Luasnya potongan TGS ini menunjukkan porsi konsumsi setiap orang per hari. Karbohidrat dikonsumsi 3 - 8 porsi, sayuran 3 - 5 porsi sedikit lebih besar dari buah, buah 2-3 porsi, serta protein hewani dan nabati 2 - 3 porsi. Konsumsi ini dibagi untuk makan pagi, siang, dan malam. Kombinasi makanan per harinya perlu dilakukan. Dibagian bawah TGS terdapat prinsip gizi seimbang yang lain, yaitu: pola hidup aktif dengan berolahraga, menjaga kebersihan dan pantau berat badan. Tanda anak sehat bergizi baikIndonesia memiliki kesepakatan tanda anak sehat bergizi baik yang terdiri dari 10 kriteria, yaitu:
Energi
Energi merupakan kemampuan atau tenaga untuk melakukan kerja yang diperoleh dari zat-zat gizi penghasil energi. Kebutuhan energi anak secara perorangan didasarkan pada kebutuhan energi untuk metabolisme basal, kecepatan pertumbuhan, dan aktivitas. Energi untuk metabolisme basal bervariasi sesuai jumlah dan komposisi jaringan tubuh yang aktif secara metabolik bervariasi sesuai umur dan gender. Aktifitas fisik memerlukan energi di luar kebutuhan untuk metabolisme basal. KarbohidratPangan sumber karbohidrat misalnya serealia, biji-bijian, gula, buah-buahan, umumnya menyumbang paling sedikit 50% atau separuh kebutuhan energi keseluruhan ProteinSelama pertumbuhan, kadar protein tubuh meningkat dari 14,6% pada umur satu tahun menjadi 18-19% pada umur empat tahun, yang sama dengan kadar protein orang dewasa. Kebutuhan protein untuk pertumbuhan diperkirakan berkisar antara 1-4 g/kg penambahan jaringan tubuh. Protein diperlukan untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan jaringan tubuh, serta membuat enzim pencernaan dari zat kekebalan yang bekerja untuk melindungi tubuh balita. LemakSerat
Vitamin dan Mineral Vitamin adalah zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil untuk beberapa proses penting yang dilakukan di dalam tubuh. Fungsi vitamin adalah untuk membantu proses metabolisme, yang berarti kebutuhannya ditentukan oleh asupan energi, karbohidrat, protein, dan lemak Mineral adalah zat anorganik yang dibutuhkan oleh tubuh untuk berbagai fungsi. Mineral penting untuk proses tumbuh kembang secara normal. Kekurangan konsumsi terlihat pada laju pertumbuhan yang lambat, mineralisasi tulang yang tidak cukup, cadangan besi yang kurang, dan anemia Bekal AiNaFaPola pengasuhan yang saya berikan kepada anak-anak sedikit banyak sangat terpengaruh dengan pengalaman saya selama hidup dari kecil hingga saat ini. Demikian juga dengan pola menu dan makanan yang saya terapkan ke anak-anak. GTM [Gerakan Tutup Mulut] buat saya....Lesson learned 1: Dari kecil hingga sudah jadi emak-emak pun, saya pribadi mending nahan lapar tidak makan, jika makanan yang ada tidak cocok dengan selera saya, atau tidak suka. yaa setelah punya anak2 agak berubah sedikit, dikarenakan tidak boleh sakit, jadi makan terpaksa untuk kewajiban agar tidak sakit [jika menu tidak sesuai yaa..]. Jadi, saya analogikan ke anak-anak, jika anak-anak tidak mau makan, padahal ada makanan, bisa jadi karena tidak suka dengan menu makanannya. Jadi nya hampir selau saya masakkan lagi menu yang lain Bawang-bawangan bagus untuk Mas Aidan, jadi bumbu masakan Mas banyak, dan pekat gitulah. Cabai, tomat, bawang merah, bawang putih, bawang bombai, udang/ikan, semua blender. Dalam tas bekal Mas berisi termos nasi, satu kotak bekal lauk, botol isi air minum, dan sendok garpu. Makan siang mas ada katering dari sekolah. Awalnya bekal ini untuk sarpan disekolah, tetapi, sepertinya karena semakin besar kelasnya, jadi jarang sarapan dan seringnya lauknya dimakan di makan siang juga. Trus jadinya, karena sepertinya tidak sempat sarapan di sekolah, Mas Aidan begitu mandi langsung sarpan dirumah, atau saya bawain bekal satu lagi buat dimakan dimobil. Bagaimana mem-Bekal-i AiNaFaLesson learned 2: Saya SMA dibawakan bekal makanan, karena seringkali tidak sempat sarapan, dan pulang sekolah sore. trus uang saku juga yaaah buat makan siang aja sm transport. Makan siang tidak ya? lupa saya, sepertinya tidak. Bekal yang saya bawa dari pagi itu, paling Mi goreng, Nasi goreng, telur dadar, telur ceplok. udah seingat saya itu aja. Padahal kadang saya makan buat makan istirahat siang. makan nasinya sepulang sekolah. Kebayang ya, mi goreng atau telur dari pagi buat makan siang, di kotak bekal biasa. Jadi, saya sebisa mungkin, gimana caranya agar anak-anak saya bisa suka makan, enak, happy, hangat. Jadinya, saya setiap pagi memasak 5 jenis menu makanan yang berbeda, di tempat bekal makanan dan termos2 untuk nasi dan sayur agar setidaknya sampai siang masih hangat dimakan. Saya ada jadwal menu setiap hari, 5 menu lauk dan 3 menu sncak/buah. setiap hari. Saya tidak ada sempat untuk menghias hias bento atau apalah itu, karna buat saya lebih penting variasi menu, rasa, kuantitas, kualitas, dan tentu saja, 5 menu itu memberikan anak-anak saya pilihan, tidak suka menu yang ini bisa ada menu lain. Masing-masing Baby Nay dan Baby Fay bawa 2 tupperware, 1 termos isi nasi, 1 termos isi sayur dan 1 termos kecil isi tumisan/yang lain. Tupperware 1 isi lauk, satu lagi isi snack. Sncak nya 3 variasi buah, bolu, puding atau biskuit-biskuit. Jumlah porsi sikembar lebih banyak dari Mas Aidan, karena si Kembar tidak ada katering, jadi porsi untuk 2x makan dan 2x snack. Suka kepengen siih kalau liat bento2 cantik imut dan berwarna warni.. Truss... terpikir, itu sayur mentah? cuma hiasan atau buat dimakan? kalau saya takut masih ada salmonellanya nda siiiihh...? masa sayur mentah buat balita... trus,, nasinya cuma sebentuk kepala beruang, emang cukup ya?? iih hebat banget deh anaknya makan selada/brokoli/tomat mentah.. kereen! KateringLesson Learned 3: Saya pernah katering untuk mas Aidan sewaktu tk, 20 rb per hari. Tapi menunya.. waah engga Mas Aidan banget. Pernah dibawain pulang kateringnya karena ga pernah dimakan, kasian saya nengoknya. haha. jadi ya sudahlah, siang ART antar ke sekolah atau pesankan Go send atau pesankan Mc D kirim ke sekolah. Naah, kalau katering Mas Aidan sekarang di SD itu mah layak bangetlah, malah sepertinya sama kaya menu katering saya pas kerja di ERM dapat katering. harganya 20 rb juga, tapi menu dewasa. Kenyang lah. Masalahnya, Kalau katering, kita tidak bisa mengontrol menu. Menu apa yang anak pasti suka dan mau makan. Seperti lesson learned 1, kalau menunya ga suka ya tetap saja mas Aidan milih engga makan. Jadii.. maka dari itu,, bekal makanan dari rumah, menu yang anak-anak suka dan hampir pasti mau. Kenapa masak sendiri?Tetangga saya pernah nyindir gini: "eeh.. mba koq belanja sendiri? masak sendiri? kemana ituu para asisten-asistennya" Saya itu termasuk boros banget memang, saya akui. asisten dirumah ada yang khusus gosok baju, khusus masak, khusus bersih-bersih, belum yang disekolah pegang anak2 sepanjang pagi-sore kan.. berapa itu perputaran uang setiap bulannya. Padahal kalau ibu-ibu lain, mereka strong banget pegang anak 1,2,3,4 dirumah ga pake asisten. okay. Saya tidak setrong. Saya akui saya lemah dan tidak sesetrong ibu-ibu. Peace! Tapi palingan, selama saya masih bisa dan ada dirumah, oke saya masak sendiri untuk AiNaFa, terutama bekal setiap paginya. Terkadang,, menurut saya, cuma ibu lah yang akan mikirin menu masakan hingga ke variasi menu dan dikaitkan dengan kecukupan kebutuhan gizi dari segi karbohidrat, protein, vitamin, mineral, energi, dll itu. iya engga sih? saya koq sampai segitunya dari 5 menu masakan saya, satu saja menu sayur atau tumis sayur saja saya mikir setidaknya harus ada warna hijau, orange, kuning, putih, merah (hahaha) satu warna mewakili kandungan gizi yang berbeda. selain dari color coding warna, ada lagi saya bagi, sayuran, protein hewani dan protein nabati. [anda gitu juga nda sih?? haha] trus juga bawang-bawangan, bumbu nya biar nambah vitamin dan mineral dan lebih tasty rasanya.. Trus dalam 5 menu itu juga, satu menu protein. lauk. entah itu ayam ikan sosis.. eeh, sosis nuget itu tambahan sih, fast food bermicin. meskipun nugetnya homemade, tetap aja pakai micin agak banyak sepertinya.. Tapi... pilihan setiap orang tua bisa berbeda-beda tentu saja, karena latar belakang setiap ortu juga berbeda, yang menentukan bagaimana mereka mengambil keputusan untuk anak-anaknya masing-masing. ada yang no asi ekslusif, ada yang sama sekali no asi, ada yang sufor pro banget, ada yang campur, ada yang pro bekal, ada yang pro katering, ada yang pro anak harus diasuh emaknya dan no sekolah dini,,, ya udah siih... saya pro anak sekolah dini. ***term and conditions applied, aka tergantung situasi & kondisi sekolahnya juga Peace!
0 Comments
Leave a Reply. |
Life, is the classroom
My_LifeMeans: My life in words "Formal Education will make you a living;
Self education will make you a fortune." "Happiness is not something you postpone for the future;
it is something you DESIGN for the present. for right NOW" You decide everyday to be happy by the choices you make every day. Archives
January 2025
Categories |
this page replacing my old blog page: https://mariacreativity.blogspot.com/
|
Site powered by Weebly. Managed by Exabytes - Indonesia