Terakhir adalah kakak lelakiku yg mengatakan peribahasa itu untuk mengingatkanku. Mengingatkanku untuk tidak terburu buru mengambil keputusan, agar mensyukuri apa yang sudah saya miliki saat ini, agar tetap waras dan tidak memiliki keinginan yang menyulitkan diri sendiri. Kalau pekerjaan ku saat ini adalah keinginan banyak orang diluar sana. kalau pekerjaanku yang hanya 14 hari ini impian banyak orang yang kerjanya kantoran sampai malam seperti kakak saya ini.. Kalau aku itu tidak seharusnya memikirkan dan menganggap semua omongan orang yang aku terima.. Kalau aku mesti belajar tidak menjadi terlalu sensitif terhadap hal-hal yang bisa men downgrade diri aku.. Kalau aku juga harus bersiap jika ekspektasi aku atas semua yang aku usahakan tidak terjadi. Kalau aku harus menerima, berlapang dada atas segala ketetapan Allah. Menerima kalau kita hanya berusaha semaksimal kita bisa, hasilnya tetap pada Allah yang Maha Tahu. Ide tulisan saya ini muncul saat saya membaca sebuah kalimat dalam notulen.. dan otomatis mendengus "hah!"
Entah apa gunanya begitu ya.. Terkadang saya masih sering kagum dengan orang orang yang selalu sibuk memikirkan hidup orang lain. Daripada wasting time memikirkan orang lain, bukankah lebih baik melakukan sesuatu buat diri sendiri? Orang lain, bukan keluarga atau kerabatnya. Memikirkan saja, bukan membantu. Memikirkan kenapa dia bisa begini begitu tanpa aku melakukan sesuatu. Memikirkan kenapa dia mendapatkan hal itu padahal yg dia usahakan terlihat sangat mudah, padahal aku tidak melakukan hal yang sama. Memikirkan kenapa dia yang biasa biasa saja mendapat apresiasi tapi aku tidak, padahal aku tidak melakukan apa yang dia lakukan. Padahal aku tidak tidur selarut dia tidur. Padahal aku ingin seperti dia tapi aku tinggi hati untuk mengakui. Ternyata.. waktu sudah merubah saya dalam banyak hal. Saya tidak lagi terganggu dengan pandangan orang lain yang meragukan, meng-under-value, meremehkan.. Ternyata saya bisa lho santai seperti ini.. Ternyata mempunyai meaning dalam hidup itu memberi fokus, pijakan dan tujuan yg kokoh dalam diri saya. Perkataan, tuduhan yang menurut mereka itu hanya terasa seperti hembusan angin lalu yang cepat berlalu.. Nda usah banyak ngatain orang. Buktiin deh pake hasil kalo kamu bisa.. Malulah masa kaya gitu.. kalo nda bisa ya udah jangan ngatain orang yang bisa.. Kalau nda bahagia jangan ngatain orang yang bahagia.. Kalau nda bisa bantu.. jangan nyusahin, jangan bikin masalah.. Trus... Kurang kurangilaah perasaan n sikap yang nda suka liat orang bahagia atau terlihat bahagia. Kurang kurangilah kebiasaan mempersulit hidup orang. Kurang kurangilah ngeghibahin orang. Kurang kurangilah ngatain orang. Apa gunanya sih. Heran.
0 Comments
Leave a Reply. |
Life, is the classroom
My_LifeMeans: My life in words "Formal Education will make you a living;
Self education will make you a fortune." "Happiness is not something you postpone for the future;
it is something you DESIGN for the present. for right NOW" You decide everyday to be happy by the choices you make every day. Archives
January 2025
Categories |
this page replacing my old blog page: https://mariacreativity.blogspot.com/
|
Site powered by Weebly. Managed by Exabytes - Indonesia