Tengah malam, memaksakan diri terbangun ketika suara tawa Mas Aidan memasuki alam mimpi saya. Memasuki tahun kedua saya bekerja sebagai rotator, jam tidur saya jadi mulai berubah, selama pulang saya jadi tidur nyenyak. pulang offduty kaliini hampir selalu saya tertidur dan bangun saat tengah malam dengan kekacauan yang dibuat mas Aidan. Selalu merasa bersalah karena tidur dan tidak menemani Mas Aidan. Merasa bersalah karena saya begitu menikmati tidur diatas kasur yang empuk, bersama anak-anak dikanan dan kiriku. Menikmati tidur nyenyak dan tenang, karena mereka semua ada dalam jangkauan pandanganku. Siapa siih yang nda mau terus bersama dengan keluarga, anak anak? Siapa sih yang begitu jahat jadi ibu sampai tega ninggalin anak-anaknya? Saya nda tanggung jawab? itu yang ada dikepala kamu. yang ada dikepala aku adalah aku bertanggung jawab atas masa depan anak-anak aku, makanya aku kerja. no debate. udahlah usilin aja orang lain sana. kita tu beda mahzab. lagian aku kan bukan istri kamu, ngapain kamu usil aku kerja apa engga. Jari-jari aku bisa kemana mana lho ini, meski aku cengeng, ketikan tangan aku bisa kemana mana. Tadinya mau menulis literatur tentang wanita dalam islam, bla..bla..blaa.. tentang wanita lemah, draftingnya udah oke,, tapi, ngapain ya, penting gitu ngurusin orang begini?
Ada dua kelompok wanita yang disebutkan dalam Al-Qur’an, di antaranya sebelum zaman Rasulullah dan saat zaman Rasulullah. Wanita yang ada sebelum zaman Rasulullah terdiri atas, istri Adam (Hawa, QS. 7:19), istri Nuh dan istri Luth (QS. 66:10), istri Ibrahim (Sarah, QS. 11: 71-72), istri Ibrahim (Hajar, QS. 14:37), istri Al Azis (sebagian riwayat menyebut Zulaikha, QS. 12: 21), istri Imran (QS. 3: 35), istri Zakaria (QS. 19: 8), istri Fir’aun (Asiyah binti Muzahim, QS. 66: 11), ibunda Musa (QS. 20: 38), saudara perempuan Musa (QS. 20: 40), dua perempuan yang bertemu Musa (QS. 28: 23-26), pemimpin negeri Saba’ (Balqis, QS. 27: 44), dan Maryam putri Imran (QS. 66: 12). Sedangkan wanita yang ada pada zaman Rasulullah adalah Istri Rasulullaah (Aisyah binti Abu Bakar ra QS. 24: 11-16), Istri Rasulullaah (Zainab binti Jahsy ra, QS. 33: 37-38), Perempuan yang mengajukan gugatan kepada Rasulullaah (Khaulah binti Tsa’labah, QS. 58:1), istri Rasulullaah (Hafshah binti Umar ra, QS. 66:3), dan istri Abu Lahab (QS. 111: 4). Dari kedua kelompok itu, maka ditemukan tiga macam wanita.
Se;anjutnya, ada lima tipe dalam perempuan. Kelima tersebut terdiri atas:
Kisah Aisyah, istri Rosulullah yang difitnah selingkuhIstri Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, Aisyah radhiyallahu anhu sempat mendapatkan tuduhan selingkuh dengan Shafwan bin Al-Mu’aththal As-Sulami. Tuduhan perselingkuhan itu tercatat dalam sejarah dengan peristiwa yang dikenal sebagai “Insiden Ifk” atau “Kebohongan”. Pada suatu perjalanan kembali dari perang, rombongan Rasulullah SAW beristirahat di sebuah tempat yang disebut dengan Wadi al-Qura. Saat itulah, Aisyah tidak sengaja tertinggal saat perjalanan kembali ke Madinah. Seorang sahabat yang diberi tanggung jawab untuk menjaga Aisyah, Safwan bin Al-Muattal, menemukan Aisyah dan membawa kembali ke Madinah dengan selamat. Namun, kejadian tersebut dijadikan bahan oleh sebagian kaum munafik dan penentang Islam untuk menimbulkan fitnah terhadap Aisyah serta mengganggu kehormatan beliau. Tuduhan fitnah ini, yang menuduh Aisyah berbuat tercela dengan Safwan bin Al-Muattal, menyebar luas di kalangan masyarakat Madinah. Nabi Muhammad SAW, yang sangat mencintai Aisyah RA sangat terpukul oleh tuduhan tersebut. Namun, beliau tetap menunggu kebenaran dan bukti yang jelas sebelum mengambil tindakan apapun Di samping itu, Aisyah merasa kebingungan harus berbuat seperti apa. Jika ia mengakui bahwa itu adalah fitnah, bisa jadi semua orang tidak akan mempercayainya karena tuduhan tersebut sudah menyebar secara luas. Akhirnya Aisyah memutuskan untuk diam saja dan menunggu pertolongan dari Allah SWT. Kemudian Allah memberikan bukti kebenaran dalam bentuk wahyu yang turun dan membebaskan Aisyah dari tuduhan tersebut melalui Surat An-Nur ayat 11 yang berbunyi: إِنَّ الَّذِينَ جَاءُوا بِالْإِفْكِ عُصْبَةٌ مِنْكُمْ لَا تَحْسَبُوهُ شَرًّا لَكُمْ بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَكُمْ لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ مَا اكْتَسَبَ مِنَ الْإِثْمِ وَالَّذِي تَوَلَّى كِبْرَهُ مِنْهُمْ لَهُ عَذَابٌ عَظِيمٌ “Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar” (QS. An-Nur: 11). Melalui kisah inilah dapat kita ambil sebagai pelajaran berharga, ketika mendapatkan tuduhan atau fitnah dari orang lain, sebaik-baiknya sikap yang harus diambil ialah diam tanpa melakukan pembenaran. Menghadapi fitnah dengan diam melibatkan pemilihan untuk tidak memberikan reaksi yang berlebihan atau sebaliknya menanggapi fitnah dengan tenang dan dengan minim intervensi. Diam juga dapat dilihat sebagai kebijakan non-partisipasi dalam perang kata atau konflik verbal. Dengan tidak memberikan reaksi terhadap fitnah, seseorang dapat menghindari memperburuk situasi dan mengurangi kemungkinan eskalasi konflik. Dalam konteks ini, diam bukan dianggap sebagai tanda kelemahan, tetapi tindakan yang cerdas untuk mempertahankan kedamaian dan keharmonisan. But, wait.. wait.. wait... saya sih nda 100% setuju dengan paragraf terakhir terkait difitnah itu diam. okelah kalau beliau kan istri rosulullah, lah kita? speak up lah kalau difitnah. kalau nda speak up ya makin merajalela itu mulut. jangan berharap wahyu turun dan diam nangis dipojokan, insecure, ga bisa tidur. kita jadi perempuan mesti bela diri sendiri, nolong diri sendiri. terlalu banyak orang jahat diluar sana, jangan lugu berpikiran semua orang itu baik dong. Aku 9 tahun ini adalah hasil do'a ku 12 tahun lalu. and still counting... semoga Allah mengabulkan do'a dan permintaanku yang sebanyak bintang dilangit itu Jangan kau usik keluargaku, masalah pribadiku, karena aku sudah luar biasa bertahan, tetap berdiri di tengah terjangan ombak. titik. ya kecuali emang dasar kamu orang jahat, jadi main samber aja kalo ngomong. sengaja menyakiti. Kalau jenis ini mah ya mau diapain lagi selain menjauh. Saya maah males ribut drama nda guna, mending pergi. case closed. urusan aku sama orang-orang pembuli itu selesai, tapi saya inget. inget aja, buat pelajaran agar saya nda jadi orang seperti itu. tapi urusan mereka sama Allah itu belum selesai, kata ustadz.
0 Comments
Leave a Reply. |
Life, is the classroom
My_LifeMeans: My life in words "Formal Education will make you a living;
Self education will make you a fortune." "Happiness is not something you postpone for the future;
it is something you DESIGN for the present. for right NOW" You decide everyday to be happy by the choices you make every day. Archives
January 2025
Categories |
this page replacing my old blog page: https://mariacreativity.blogspot.com/
|
Site powered by Weebly. Managed by Exabytes - Indonesia