mariacreativity
  • Home
  • Kidsclopedia
  • BooksDiction
  • WorkLedge
  • Travelography
  • LifeCoaster
  • Contact
  • Home
  • Kidsclopedia
  • BooksDiction
  • WorkLedge
  • Travelography
  • LifeCoaster
  • Contact

Mas Aidan di Agrowisata Bhumi Merapi

3/31/2019

0 Comments

 
Yogyakarta, menyuguhkan banyyaak sekali pilihan objek wisata untuk dikunjungi, ditambahlagi dengan dukungan daerah-daerah sekitarnya, solo, jawatengah, dan sekitarnya yang menjadi paket komplit untuk liburan Bersama keluarga. Mau yang tema pegunungan, pantai, hutan, museum, tempat perbelanjaan, ada semua. Ya mungkin dikota-kota lain juga paket komplit, tapi saya saaat ini lebih banyak referensi mengenai jogja, jadilah condong ke jogja saja.
Picture
Picture
Setelah dipostingan sebelumnya mengenai wisata musium dan candi di Jogjakarta, kali ini saya ingin mengulas mengenai salah satu tempat main favorit mas aidan. Lokasi ini tidak jauh dari rumah kami tinggal di jogja, jadi kapansaja suami available qt bias cuz kesana, naik motor saja sambal menikmati semilir angin dan melihat pemandangan hijau di jalanan kaliurang. Tempat wisata itu bernama Bhumi Merapi. Atau tepatnya Agrowisata bhumi Merapi.
​
Saya tertarik untuk mengulas lokasi main ini, karena mas aidan Bersama teman-teman TK nya barusaja outbond di Agrowisata SCW Tenayan Raya, Pekanbaru. Konsepnya sih mungkin agak-2 mirip, cuma yang dipekanbaru masih panas sekali dan kurang sejuk karena bukan didaerah pegunungan seperti Bhumi Merapi. Tapi tepatnya bagaimana saya juga hanya sebatas mendengarkan cerita, karena saya tidak mendampingi mas aidan outbond.
Picture
Picture
​Lokasi Bhumi Merapi terletak di Jl. Kaliurang KM.20, Sawangan, Hargobinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55582. Kaliurang ini terletak 25 km di sebelah utara Yogyakarta. Jika dari Yogyakarta menggunakan kendaraan pribadi, kurang dari satu jam perjalanan maka kita akan sampai di Kaliurang. Kalau dari rumah kami, berjarak sekitar 7 km, dan kami biasa main kesana cukup dengan naik motor saja.
Daerah Kaliurang ini terletak di kaki gunung Merapi, 900 meter di atas permukaan laut. Sudah pasti udaranya sejuk. Suhu rata-rata sekitar 20 sampai 25 derajat Celcius. Karena terletak di kaki gunung, dimana kadang sore itu lebih cepat gelap dan bahkan gerimis atau hujan, maka wajar kalai jam buka tempat wisata ini terbatas sampai pukul 16.00 sejak dibuka dari pukul 08.30.
Picture
Picture
Picture
Agrowisata Bhumi Merapi yang dibangun pada akhir 2015 memiliki luas 5,2 hektar. Di dalam area wisata ini terdapat lahan pertanian, perkebunan, dan peternakan.
Wahana pertama yang akan kita temui setelah membayar tiket masuk memasuki area agrowisata adalah kolam ikan seperti gambar diatas, Mas Aidan bisa terduduk di bebatuan tepi kolam dan memandangi ikan dan mendengarkan gemericik air bisa sampai setengah jam sendiri! 
​mungkin didalam hati mas aidan ingin nyebur, ikut berenang sama ikan. tapi syukurlah, bisa bedain air kolam renang sama air kolam ikan yang kehijau-hijauan itu, jadi mas aidan nda nyemplung kolam.. hahaha..
Picture
Picture
Selanjutnya kita akan diarahkan untuk melalui kompleks kelinci. terdapat area penuh dengan kandang-kandang kelinci. tempat ini buat saya sangat bau, jadi saya pass saja asal lewat. Tapi buat mas aidan tidak bau, mas aidan yang dibawa ke pasar atau tempat becek aja muntah2, ini bau kotoran kelinci lempeng aja, sampai terduduk lama didepan kandang, berusaha membuka kandang dan mengambil kelinci...!
kita bisa bermain kelinci diluar. sepanjang jalur sekitar kandang kelinci, dibagian bawah jembatan dibuat area untuk bermain dengan kelinci. kita disediakan makanan seperti kangkung, rumput2an, wortel, buat ngasih makan kelinci. dan ketika kita memegang makanan mereka, siap-siaplah diserbu gerombolan kelinci endut nan mengemaskan.
disini mas aidan yang awalnya takut-takut lama lama suka dan berani memegang dan memberi makan kelinci. bahkan dikejar-kejarnya kelinci sampai pada ngumpet, selain itu, usilnya Mas aidan, makanan yang sedang dikunyah kelinci ditariknya lagi keluar trus ketawa.. wkwkwk.. dasar bocaah..
Picture
Picture
Picture
Picture
Selain wahana kelinci, ada juga reptil, yang hampir selalu saya hindari. saya takut dengan ular.. haha. adajuga Gua jaman gerilya dulu, burung-burung, kebun, kandang kambing besar, kandang bayi kambing yang kita bisa beli susu botol buat disuapin ke kambing-kambing kecil tersebut, ada juga pacuan kuda, keliling fun farm bhumi merapi.
Picture
Picture
Picture
Pemandangan di Agrowisata Bhumi Merapi sangat indah. Tempat wisata inii langsung berbatasan dengan Kali Kuning. Jika cuaca sedang bersahabat, kita dapat menikmati pemandangan Gunung Merapi.
Picture
Picture
Jadi, meskipun kami main ke Bhumi Merapi pada siang hingga tutup, tetapi saya sarankan jika Anda ingin datang ke Agrowisata Bhumi Merapi, lebih baik berangkat dari Yogyakarta pagi hari, terutama pada musim libur sekolah. Tidak perlu menunggu libur sekolah, week end saja jalan kaliurang bakal penuh & macet, apalagi pada musim libur.
Dengan berangkat pagi hari selain karena jalan menuju ke Kaliurang belum terlalu macet, Anda beserta keluarga juga lebih nyaman bermain di tempat wisata ini karena pengunjungnya belum terlalu ramai, ditambah pula anda akan punya cukup waktu untuk eksplor semua lokasi.
0 Comments

Wisata ketinggian II

3/29/2019

0 Comments

 

Mas Aidan di Dataran Tinggi Dieng

Picture
​Saya lupa tepatnya kenapa koq kami bisa sampai ke Dieng. Soalnya suamiku tipikal yang sussaaah buat diajak jalan-jalan agak jauh dan tidak mengusai medan.. haha..
cuma sepertinya ini gara2 rombongan teman-teman S2 Epid jalan-jalan ke Dieng wonosobo, menginap dirumah teman kami yang berdomisili di wonosobo, mba Rizqa. saya saat itu jelas pengen ikut. tapi, aidan gimana..?
jadilah saya saat itu hanya mendengarkan cerita teman2 yang beranjangsana ke rumah mba rizqa, sambil memutar otak, menyusun rencana buat menghasut suami saya agar mau ke dieng. wkwkwk..
trus saya kompor-komporin suami setiap hari, setiap jam, setiap menit, setiap detik. hingga akhirnya sampailah kami di dieng! sebenarnya agak deg-deg an juga, karena kami kena macet parah dijalanan dari wonosobo arah ke dieng, karena saat itu akan ada festival pemotongan rambut anak-anak gimbal. Was-was juga, karena tipikal suami saya bakal ambil balik jalan grak kalo kena macet seperti itu. entah sudah berapa ribu kali piknik kami gagal gara-gara suami saya ga sabar dijalan, putar balik. padahal tinggal sa-crut an lagi jalan sampai. hahaha
​
Tapi pemandangan di Dieng itu cantiiiik sekali. indah luarbiasa. kami pulang dari kawasan wisata ambil jalur lain, dengan jalanan yang super ekstrim naik turunnya, tetapi pemandangannya keren. perkebunan masyarakat yang sangat asri
Picture
Picture
Dalam peta kepariwisataan nasional, provinsi Jawa Tengah dan DIY merupakan daerah tujuan wisata kedua setelah Bali.
Dataran Tinggi Dieng adalah salah satu tempat tujuan wisata di Jawa Tengah dengan segala potensinya di bidang pariwisata mampu menarik wisatawan domestic maupun mancanegara, terutama dengan karakter jenis wisata yang khas perpaduan antara unsur keindahan alam dan peninggalan sejarah.
Dalam satu kawasan Dataran Tinggi Dieng menyajikan kombinasi dari iklim dingin yang menyegarkan dalam suasana pegubungan, pemandangan indah yang mengasikkan, kawah-kawah aktif yang mudah dikunjungi, sumber air panas dan panas bumi serta danau-danau yang indah. 
Picture
Picture
Sejarah Obyek Wisata Dieng
Kata “Dieng” sebenarnya berasal dari bahasa sansekerta yaitu “Dihyang” yang mengandung maksud “DI” berassal dari “ardi (redi)” yang berarti kahyangan atau surga. Jadi, DIHYANG berarti gunung tempat dewa-dewa atau juga dimaksudkan sebagai tempat yang suci.
Picture
Picture
Sesampai di kawasan wisata dieng, kami didatangi oleh penduduk disitu yang menawarkan hotel atau homestay. selanjutnya di mas mas itu menjadi guide kami keliling obyek wisata dieng selama 1 hari. Ya kami suka jalan-jalan, tapi kalau ada guide atau tour, kami lebih memilih pakai guide biar lebih terarah, selain itu terutama adalah karena tenaga kami yang terbatas untuk eksplore kesana kemari mencari cari sendiri.. haha
Picture
Picture
​Sejarah obyek wisata peninggalan budaya:
Candi-candi di Dieng baru diketemukan pada abad XVIII oleh seorang ahli dari Belanda bernama Van Erp, tetapi pada waktu itu candi-candi masih digenangi air, baru beberapa tahun kemudian ada seorang ahli dari inggris yang bernama Cornelis menemukan saluran bangunan kuno dan dibersihkannya saluran tersebut sehingga air yang menggenangi candi bisa mengalir ke tempat lain yang kemudian saluran itu dinamakan “Gangsiran Aswatama” dan akhirnya candi-candi dapat dilihat seperti sekarang.
Berdasarkan inkripsi (batu tertulis) yang ditemukan di desa Canggal dikatakan bahwa candi-candi tersebut terletak di dekat gunung Susundoro dan Sumbing, yang sekarang kedua gunung tersebut bernama Sindoro dan Sumbing.
Menurut para ahli purbakala, candi-candi di Dieng dibangun pada waktu yang tidak sama, yang dibangun secara bertahap yaitu dimulai pada abad VII. Dengan demikian, candi DIeng merupakan candi Hindu tertua di Indonesia, yang dahulunya berjumlah 19 buah dan sekarang hanya tinggal 8 buah, yaitu: candi Arjuna, candi Semar, candi Srikandi, candi Puntadewa, candi Sembadra, candi Gatut Kaca, candi Dwarawati dan candi Bima.
Picture
Picture
Sejarah dari beberapa obyek wisata yang ada di dataran Tinggi Dieng adalah sebagai berikut:
Kawah Condradimuko
Ketika gunung Pagerkandang meletus, maka tanah disekitarnya banyak yang merekah, termasuk lereng dari gunung jimat. Kemudian dari rekahan itu muncul gas panas bumi yang mencapai suhu 92oC pada titik maksimum dan 85oC pada titik minimum.
Gua Jimat
Bekas kawah yang sudah mati ini pada saat saat tertentu akan mengeluarkan gas yang tidak berwarna dan tidak berbau. Letak sumbernya ada dilereng-lereng lembah yang berjumlah 6 buah. Gas tersebut sangat berbahaya karena mengandung gas CO2 yang bersifat mematikan. Menurut kepercayaan penduduk setempat, tempat ini sangat bertuah dan keramat karena merupakan gudang jimat/pusaka milik dewa, sehingga disebut sebagai gua jimat.
Kawah Sileri
Kawah ini sangat luas dengan garis tengah kurang lebih 1 km. kawah ini dahulunya merupakan sebuah cekungan yang terisi oleh lahar letusan dari gunung Pagerkandang yang meletus pada tahun 1944. Dari morfologinya terlihat bahwa kawah ini merupakan lubang peletusan pindahan dari kawah Pagerkandang. Gas panas bumi yang menyembur ke luar dari beberapa pusatnya mencapai titik panas maximum 75 derajat celcius.
Telaga Warna dan Telaga Pengilon
​
Telaga tersebut terletak dikompleks cagar alam Dieng, warna yang ada di telaga tersebut diakibatkan adanya air belerang yang muncul ke permukaan. Kedua telaga ini dahulunya merupakan satu telaga, tetapi karena terbendung sungai tulis oleh lava, maka telaga itu terpisah menjadi dua sampai sekarang 
Picture
Picture
Picture
Hunting sunrise kami di bukit sikunir bisa dibilang berhasil, jika dibandingkan hunting sunrise kami di gunung Bromo yang hanya muncul sebentar trus tertutup awan. saat hunting di sikunir juga sama, sepanjang jalan mas aidan tertidur, naik mobil, naik motor, jalan kaki, tidur nyenyak. padahal medan ke bukit sikunir lumayan aduhhay yang membuat suami saya ngos-ngos an naik turun. untung ga ngajak putar balik dia. hahaha..
kami juga naik ke telaga warna dan batu menangis, capek maksimal deh pokoknya, tapi happy! udara segar, kecuali pada saat menanjak yang berdebu, dan di kawah sikidang yang berbau belerang, makanya jangan lupa sedia masker..
Picture
Picture
Kondisi Dataran Tinggi Dieng
Dari aspek kewilayahan, kawasan dataran tinggi dieng dimiliki oleh Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara. Kab. Wonosobo memiliki kawasan Dieng Plateu, bagian timur atas (Dieng wetan). Di kawasan timur ini terdapat obyek wisata Tuk Bima Lukar (yang konon merupakan sumber mata air sungai serayu), Telaga warna, telaga pengilon, gua semar dan kawah kecil sikendang.
Sedangkan dikawasan bagian barat (Dieng Kulon) adalah milik Kab. Banjarnegara. Di kawasan ini terdapat obyek wisata candi, Kawah Sikidang, telaga balekambang, telaga merdada, telaga swiwi, kawah sileri, kawah candradimuko dan sumur jolotundo.
Keadaan tanah di wilayah dataran tinggi dieng pada umumnya merupakan daerah yang berbukit-bukit dengan kemiringan yang cukup tajam.
Dataran tinggi dieng mempunyai iklim tropis dataran tinggi , terletak ­+2093 mdpl dan terhimpit oleh 4 buah gunung, sehingga udara disana cukup dingin. Pada musim kemarau, suhu di siang hari berkisar antara 15 - 20 derajat celcius. sedangkan pada malam hari suhu berkisar 5 -10 derajat celcius, dan kadang mencapai 0 derajat celcius yang biasa disebut sebagai “Bun upas” yaitu salju tipis/embun yang menyapu dataran tinggi dengan suhu dibawah titik beku.
recommended buat divisit!
Picture
Picture
0 Comments

Wisata ketinggian.. ^^

3/26/2019

0 Comments

 

Mas Aidan ke Gunung Bromo

Picture
Gunung Bromo merupakan bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru sebelah timur dari obyek wisata malang mempunyai sejarah yang cukup unik. Di mana nama asli penduduk lokal adalah suku tengger, dengan adat istiadat yang terkenal yaitu Upacara Kasodo. Gunung Bromo sudah umum dikenal masyarakat Indonesia atau dunia sebagai salah satu tempat untuk liburan yang terbaik di Jawa Timur karena mempunyai pesona keindahan dan daya tarik sangat kompleks. Awesome lah pokoknya.
Karena itulah bromo menjadi sasaran saya pertama saat saya terbebas kuliah ke semarang. haha! saya kontak-kontak dengan teman-teman dulu ngekost di Tangerang, jadilah mereka bertiga ikut trip ke bromo. sebenarnya trip ke bromo yang saya ambil ini adalah open trip, tapi karena jadinya kami ber tujuh termasuk mas aidan, jadilah kami dapat 1 homestay sendiri juga satu mobil n 1 driver sendiri, jadinya private tour gitu.
total 3 orang teman saya berangkat dari Jakarta, Kak Erni, Trisna dan Rina, dan 3 orang saya suami dan Mas aidan berangkat dari semarang. sampai malang kami dijemput driver dan dibawa ke homestay.
untuk ukuran private tour, kami termasuk beruntung mendapat harga murah. rejeki mas aidan nih.. ^^
Picture
Picture
Homestay kami ada di batu, dekat tempat wisata jatimpark. untuk menuju ke bromo, kami stanby dari jam 12, tidak tidur. jam satu pagi kami mulai jalan pakai mobil menuju ke bromo untuk mengejar sunrise. mas aidan sepanjang perjalanan tidur nyenyak digendongan. naik mobil, naik jeep, naik motor, jalan kaki, nyenyak aja tidur sampai puncak. ramai dipuncak baru deh mas aidan terbangun..
Picture
Picture
Berhubung kami berkeluarga bawa anak balita, dengan teman2 saya yang single bahagia super aktif kesana kemari, otomatis teman-teman saya akan explore kesana kemari, dan saya tidak bias lah ikut karena mesti menakar kemampuan fisik mas aidan yang saat itu berusia 2 tahun. jadilah mostly kami split itinerary untuk berjalan-jalan..
Picture
Picture
Nama gunung Bromo berasal dari  bahasa Sansekerta atau  Jawa Kuno dari asal kata “Brahma ” yaitu salah satu dewa utama dalam agama Hindu. Bagi penduduk asli Bromo yaitu suku Tengger,  Gunung Brahma (Bromo), diyakini sebagai gunung yang suci. Setahun sekali masyarakat sekitar mengadakan upacara adat yang disebut Yadnya Kasada atau Upacara Kasodo Tengger yang diadakan di sebuah pura (Pura Luhur Poten) yang terletak di lautan pasir  di bawah kaki Gunung Bromo sebelah utara . Upacara ini diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama bulan kesepuluh sesuai dengan penanggalan jawa yang menjadi legenda gunung bromo menjadi sangat terkenal.
Sayang sunggung disayang,, rupanya banyak foto2 bromo yang belum dipindah filenya ke laptop dan terbawa masih didalam iPhone saya yang hilang sewaktu pulang kuliah dulu.. jadinya saya save beberapa dari file di facebook saya. memories. sewaktu mas aidan masih ringan untuk dibawa kemana mana.. haha..
Picture
Picture
Sejarah Suku Tengger Gunung Bromo
Kisah atau mitos dibalik cerita gunung bromo ini mirip-mirip dengan kisah/mitos yang ada di Candi Prambanan. jadi, menurut cerita rakyat Tengger  kata “Tengger” berasal dari perpaduan Roro Anteng dan Joko Seger. Pada jaman dahulu kala,  sepasang suami istri hidup di sebuah dusun. Pada suatu hari, ketika sang istri sedang melahirkan anak perempuan yang sangat imut dan lucu, yang menjadi aneh ketika saat dilahirkan bayi mungil tersebut tidak menangis, sehingga oleh orang tuanya bayi tersebut di beri nama Roro Anteng (Anteng dalam bahasa Jawa berarti diam atau tenang).
Pada waktu yang bersamaan, di sebuah keluarga kecil  yang lain, dilahirkan pula seorang bayi laki-laki yang sangat tampan dan sehat yang diberi nama “Joko Seger” . Waktupun telah berlalu dan keduanya menjadi pemuda tampan dan pemudi cantic, mereka kemudian menjadi sepasang kekasih yang ingin hidup bersama selamanya. Namun, ada seorang kyai sakti yang bernama Kyai Bima yang terpikat dengan kecantikan Roro Anteng, sehingga nekat ingin menikahinya. Roro Anteng dengan cerdiknya memberi syarat kepada Kyai Bima; bahwa jika ingin menikahinya maka Pak Kyai harus membuatkan sebuah danau dalam tempo 1 malam. Hal ini  tentu sangat berat sekali, namun karena kyai Bima terlanjur jatuh cinta akhirnya menyanggupinya dia seorang yang sakti mandraguna.
Pembuatan danau tersebut dilakukan dengan sebuah batok kelapa, namun dalam waktu yang singkat danau tersebut akan terwujud berkat kesaktian Kyai Bima. Melihat hal tersebut Roro Anteng pun memutar otaknya supaya hal tersebut terjadi kegagalan. Maka  dia memukulkan Palu supaya ayam lekas berkokok.
Taktik Roro Anteng berhasil, saat mendengar ayam berkokok, Kiai Bima mengira fajar sudah tiba dan dia gagal menuruti syarat Roro Anteng. Dengan Amarah yang berkecamuk dia membanting batok kelapa yang dia gunakan untuk membuat danau tadi . Batok kelapa itulah yang saat ini menjelma menjadi  Gunung Batok bersebelahan dengan Gunung Bromo. Bekas galian pasirnya a menjadi Segoro Wedi atau kaldera lautan pasir yang bisa dilihat sampai saat ini.
0 Comments

Ke Jogja ku kan kembali_Part III

3/25/2019

0 Comments

 

Taman Sari

Yogyakarta sebagai ibukota kerajaan Mataram kaya akan peninggalan bersejarah berupa reruntuhan dan situs-situs budaya yang menarik. Salah satunya adalah Tamansari, yang berarti "Taman yang indah". Kami sudah beberapa kali berjalan-jalan ke taman sari, pertama kali kesini kami mencari-cari jalan sendiri, keliling sana sini dan terkadang mengikuti alur pengunjung yang lain. Iya, karena lokasi tamansari ini sangat dekat dengan pemukiman warga. untuk mengunjungi satu lokasi ke lokasi lainnya, kita melewati rumah-rumah warga. its fun!
Picture
Tamansari merupakan istana air yang digunakan untuk tempat permandian permaisuri serta para putri raja pada zaman dulu. Bangunan kuno ini memiliki arsitektur yang indah perpaduan budaya Eropa, Hindu, Jawa, dan Cina lengkap dengan ruangan dan lorong-lorong rahasia yang menyimpan banyak kisah.
Tamansari dibangun atas inisiatif Pangeran Mangkubumi atau Sri Sultan Hamengku Buwono I sebagai bentuk penghormatan kepada istri-istri Sultan yang telah membantu selama masa peperangan yang sulit. Sebagai arsitek dipilihlah seorang berkebangsaan Belanda, Demak Tegis, dan sebagai mandornya adalah Bupati Madiun. Sultan memerintahkan mereka untuk membangun sebuah istana di umbul (mata air) yang terletak tak jauh dari Keraton. Istana itulah yang kini dikenal dengan nama Tamansari.

Picture
Picture
Istana ini dulunya dikelilingi segaran (danau buatan) dan dipenuhi aroma wewangian yang berasal dari bunga-bunga yang ditanam di pulau-pulau buatan di sekitarnya. Saat ini wisatawan memang sudah tidak bisa menyaksikan hal tersebut. Namun sisa-sia kecantikan bangunan tersebut masih dapat dilihat oleh wisatawan yang berkunjung.
Picture
Picture
Picture
Saat memasuki pintu utama, maka kita akan langsung bertemu dengan kolam pemandian Taman Sari, dan mulailah terdengar gemericik air yang dilindungi dengan tembok-tembok krem yang mengitarinya. Kolam pemandian di area ini terbagi menjadi tiga, yakni Umbul Kawitan (kolam untuk putri Raja), Umbul Pamuncar(kolam untuk para selir), dan Umbul Panguras (kolam untuk Raja). Di sekeliling kolam pemandian terdapat ruangan yang dulu dijadikan tempat ganti pakaian dan menara 3 lantai tempat raja menikmati pemandangan. Dulunya tempat ini hanya boleh dimasuki oleh Raja dan keluarganya, jadi gunakanlah imaginasi kita, seakan-akan Raja-raja jaman dulu yang measuki kompleks pemandian ala ala kerajaaan. Saya membayangkan aktifitas apa saja yang bisa terjadi di kompleks ini, seperti memutar film raja-raja dikepala saya.. wkwkwk…
Picture
Picture
Dikompleks taman sari ni juga ada Sumur Gumuling dan Gedung Kenongo. Untuk bisa kesini, kita harus melewati lorong bawah tanah yang eksotik, sebuah lorong panjang yang berkelok-kelok ini juga dilengkapi dengan anak tangga.. Kadang di sudut lorong terdapat rombongan seniman yang mengamen dengan alat musik seperti biola dan bas betot.
Sumur Gumuling dulunya merupakan masjid tempat peribadatan raja dan keluarga. Namun masjid disini sangat unik dengan desain akustik yang baik. Imam yang memimpin shalat akan berdiri di sebuah podium kecil berbentuk persegi yang dikelilingi 5 anak tangga dan dinding-dinding berjendela di sampingnya. Tanpa perlu berteriak kencang suara imam akan terdengar ke segala penjuru. Hal tersebut terus berlaku hingga kini. Wisatawan yang berada di Sumur Gumuling bisa mendengar dengan jelas percakapan orang-orang yang berdiri di tempat jauh seolah-olah mereka ada di samping kita.
Picture
Picture
Picture
Sumur Gumuling adalah salh satu bangunan yang menyiratkan perpaduan arsitektur Portugis dan Jawa. Bentuknya menyerupai gedung teater melingkar dan tepat di tengah bangunan, terdapat telaga buatan (Segaran) terdapat puing bangunan besar dan luas. Di salah satu sisinya terdapat tangga setapak yang gelap menjuju lorong bawah tanah Taman Sari yaitu Sumur Gumuling. Di ujung lorong terus menuju atrium (bilik) bundar yang terbuka bagian atasnya. Di tengah dasar atrium ada kolam kecil seperti sumur. Ruang kecil di sisi barat dari kedua galeri ini dipakai sebagai masjid. Jika dilihat dari keunikan struktur bangunan ada kemungkinan tempat itu didesain sebagai tempat meditasi dan pengasingan diri. Selain itu menurut mitos, terowongan tersebut juga berfungsi sebagai jalan pertemuan antara Sultan dengan Penguasa Laut Selatan yaitu Nyai Roro Kidul.
Picture
Picture
Dari Sumur Gumuling kami melanjutkan perjalanan ke Gedung Kenongo yang dulunya menjadi tempat bersantap raja dan keluarga, yang sekarang hanya berupa puing-puing saja, kita bisa menyaksikan Kota Jogja maupun sunset yang indah dari tempat ini.
adios!

Picture
Picture
Picture
Picture
0 Comments

    Author

    mostly travel dijogja dan sekitarnya, dalam negeri saja, kami menunggu mas aidan mandiri untuk bisa travel lebih jauh ke sana situ sono.. hahaha..


    Candi Ratu Boko

    Terakhir kami ke candi ratu boko, tahun 2017, saat kami tinggal diJogja. Tulisan ini tercetus gara-gara "tumben" suami saya memulai obrolan tentang kuliah S3. 
    Biasanya siiiih.. yang sibbuk motivasi dan semangat cerita buat sekolah lagi itu saya, meskipun saya ga ingin ke Jogja lagi dan lagi. ganti tempatlah, ganti benua kek.. ammiin. Tapi, suami saya sepertinya cinta mati sama jogja, atau mungkin masih ada kisah yang belum selesai di Jogja? who knows!

    The lost world castle

    Semoga musim corona ini segera berlalu, sehingga kami bisa ambil cuti mudik sekalian jalan-jalan berpiknik ria.. Kami bertiga udah setahun lebih gada piknik keluar riau, suntuk tuk tuk. Saya udah mulai bahasanya kebawa bahasa sumatera, sehingga saya harus refill ulang pulang kampung.
    *sambil menarik nafas panjaaaaaaang...

    Archives

    August 2021
    May 2020
    April 2020
    September 2019
    June 2019
    March 2019
    March 2018
    November 2017

    Categories

    All

    RSS Feed

this page replacing my old blog page: https://mariacreativity.blogspot.com/
Site powered by Weebly. Managed by Exabytes - Indonesia