mariacreativity
  • Home
  • Kidsclopedia
  • BooksDiction
  • WorkLedge
  • Travelography
  • LifeCoaster
  • Contact
  • Home
  • Kidsclopedia
  • BooksDiction
  • WorkLedge
  • Travelography
  • LifeCoaster
  • Contact

Kanker, Biografi Suatu Penyakit

10/12/2021

0 Comments

 
​Saya mendapati diri tenggelam dalam kisah kisah yg diceritakan dalam buku ini. Buku ini membuat saya memperoleh keasikan membaca seperti membaca sebuah novel, tetapi tanpa bisa membaca dengan cepat, malah seringkali saya kembali membolak balik dan mengulang page page sebelumnya.
Sampai saat ini saya belum berhasil menamatkan buku ini, karena serunya dan perlu konsentrasi dalam membaca buku ini. dan saya juga mencermati setiap kasus, karena dalam hidup saya, beberapa kali bersinggungan dengan masalah kanker ini. 
Saya pribadi, mendeteksi adanya tumor jinak (fam) saat saya bekerja di tangerang, sekitar tahun 2009; saat itu menjelang siklus menstruasi saya, daerah payudara dan sekitarnya akan terasa nyeri sekali, sehingga saya memeriksakan ke dokter perusahaan kantor saya (dr Joice) dan direkomendasikan untuk cek ke dokter spasialis. Alhamdulillah hanya fam dengan ukuran yang masih sangat kecil dan direkom untuk cek up kembali 1 tahun kemudian untuk melihat apakah ada perkembangan massa dari tumor tersebut. Hanya seperti itu saja sudah membuat saya membayangkan kematian lebih cepat dan menangis menangis dan menangis, tidak tahu mesti melakukan apa jika saya mempunyai kanker. 
Saat Mas Aidan sakit parah kemarin juga, sebelum dibawa ke Malaka, ada dua kemungkinan arah diagnosis penyakitnya, Leukimia dan Guillain-Barre syndrome. Semua penyakit berbahaya dan langka. Leukimia ini menarik perhatian saya karena keterkaitan dengan anak saya dan dalam buku ini keanehan penyakit yang kemudian diberi nama Leukimia pada anak dikisahkan menjadi kasus kasus pertama kanker yang ditemukan oleh dokter.
Keterkaitan selanjutnya akan kanker dengan hidup saya adalah, dari sisi keluarga suami saya ada dua tetua opung dan pakde kami yang sudah meninggal karena kanker. Almarhum Om Tupang meninggal karena kanker kelenjar getah bening, seorang perwira polisi yang sehat, tegap dan kuat, yang dalam hitungan bulan seolah menyusut menjadi sangat lemah. Begitupun pakde saya, seorang kepala sekolah SMA di Pemalang yang sehat dan tegap, sedang dalam masa keemasannya, tiba tiba sakit sakit dan terdiagnosa kanker otak stadium IV.  Semoga Allah mengampuni dosa-dosanya dan menempatkan belliau beliau disisi-Nya,
Picture
Picture
Buku ini adalah buku sejarah tentang kanker. Sebuah catatan tentang suatu penyakit kuno --yang dulu dibicarakan dengan berbisik-bisik, dirahasiakan-- lalu bermetamorfosis menjadi sesuatu yang mematikan dan terus berubah bentuk, penuh berbagai potensi metaforis, medis, saintifik, dan politis, hingga kanker seringkali digambarkan sebagai wabah yang menjadi akhir tanda zaman kita.

Prolog

Kanker payudara stadium III telah terdengar sejak jaman dulu: Atossa, Ratu Persia berusia 36tahun menyembunyikan payudaranya yang terkena kanker dengan dibungkus kain,  dan kemudian, dalam kemarahan nihilistik dan waskita, memerintahkan seorang budak untuk memotong payudaranya dengan pisau
Kanker adalah sesuatu yang melahap segala aspek kehidupan kita. Dan jika dokter mendapati diri tenggelam dalam kanker, maka pasien mendapati kehidupan mereka diporak-porandakan oleh penyakit itu.
Pertanyaan-pertanyaan tentang cerita kanker yang lebih luas terasa mendesak: Sejak kapan kanker ada? Apa akar perang kita terhadap penyakit itu? Atau, seperti yang sering ditanyakan oleh para pasien: Dimana posisi kita dalam "perang" melawan kanker? Bagaimana cara kita berada di keadaan sekarang? Akankah perangnya berakhir? Dapatkah dimenangkan? 
dan Buku ini tumbuh sebagai usaha menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Penulis menggali sejarah kanker untuk memberi bentuk ke penyakit yang selalu berubah bentuk, yang penulis hadapi. Penulis menggunakan penggambaran dari masa lalu untuk menjelakan apa yang terjadi pada masa kini.
Dibalik pertemuan aspek-aspek kedokteran, bbudaya, dan metafora kanker selama berabad-abad, ada pemahaman biologis tentang kanker --suatu pemahaman yang terus berubah, seringkali secara radikal dari dasawarsa ke dasawarsa. Sekarang kita mengetahui bahwa kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan sel yang tak terkendali. Pertumbuhan itu disebabkan mutasi -- perubahan DNA yang khususnya mempengaruhi gen yang mendorong pertumbuhan sel yang tidak terbatas. Dalam sel normal, sirkuit genetis yang kuat mengatur pembelahan dan kematian sel. Dalam sel kanker, sirkuit rusak, menghasilkan sel yang tidak dapat berhenti tumbuh.
Mekanisme yang tampak sederhana itu --pertumbuhan sel tanpa batas-- dapat menjadi pusat penyakit yang mengerikakn dan memiliki berbagai aspek adalah bukti dahsyatnya  pertumbuhan sel. Pembelahan sel membuat kita sebagai organisme dapat tumbuh, beradaptasi, memulihkan diri, memperbaiki diri --serta dapat hidup. Jika pembelahan sel rusak dan lepas kendali, akibatnya sel kanker tumbuh, berkembang, beradaptasi, memulihkan diri, memperbaiki diri --hidup dengan mengambil kehidupan kita. Sel kanker tumbuh lebih cepat dan mampu beradaptasi dengan lebih baik. Mereka adalah versi diri kita yang lebih sempurna.
Sehingga rahasia melawan kanker adalah menemukan cara untuk mencegah terjadinya mutasi di sel sel yang rentan, atau menemukan cara untuk menyingkirkan sel yang bermutasi tanpa mengganggu pertumbuhan sel normal.
Belum diketahui persisnya generasi masa depan dapat belajar memisahkan jalinan pertumbuhan sel normal dan pertumbuhan sel ganas. Namun yang berikut cukup pasti: cerita ini, bagaimanapun dia akan berjalan, akan mengandung unsur-unsur masa lalu yang tak terhapuskan. Ceritanya akan mencakup daya cipta, kegigihan, dan ketekunan dalam melawan apa yang disebut seorang penulis sebagai "musuh paling ngotot dan lihai" diantara berbagai penyakit manusia. Namun didalamnya juga akan ada cerita sikap jumawa, keangkuhan, sok kuasa, kesalah pahaman, harapan palsu, dan gembar gembor. semuanya diangkat terhadap suatu penyakit yang tiga dasawarsa lalu disebut  "bisa disembuhkan" dalam beberapa tahun.

Bagian Pertama, "Of Blacke Cholow, Without Boyling"

1947, Desember
Sidney Farber menunggu paket dari Newyor dalam Laboratorium berukuran 4x6 m di Boston, lantai bawah tanah Cjildren's Hospital. Farber seorang ahli patologi, tugasnya mncakup membedah spesimen, melaksanakan otopsi, mengidentifikasi sel, dan mendiagnosa penyakit, tapi dia tidak pernah merawat pasien.  Spesialisasi Farber adalah patologi pediatri, penelitian penyakit anak. Paket dari New York itu berisi beberapa botol kimia  berbentuk kristal kuning bernama aminopterin. Paket itu dikirimkan ke Laboratorium Farber dengan harapan kecil bahwa isinya dapat menghentikan leukimia pada anak.
Selama seabad lebih, leukimia anak telah membuat kagum, bingung, dan kecewa para dokter. Penyakit itu telah dianalisis,  diklasifikasi, disubklasifikasi, dan dibagi lagi dengan cermat: di buku-buku bersampul kulit yang telah berbau apek di rak perpustakaan Children's --Pathology karya Anderson atau Pathology of Internal Disease karya Boyd-- lembar demi lembar dipenuhi gambar sel leukimia dan dilampiri penjelasan taksonomis untuk menjabarkan sel-sel tersebut. Namun, semua pengetahuan itu hanya memperbesar rasa ketidakberdayaan dunia kedokteran. Leukimia telah berubah menjadi objek kekaguman kosong yang dipelajari dan direkam dengan rinci tapi tanpa ada kemajuan dibidang pengobatan dan praktik. "Leukimia memberikan banyak bahan debat bagi para dokter di pertemuan kedokteran," kata seorang dokter kanker, "tapi itu tidak bermanfaat bagi pasien."  Pasien yang menderita leukimia akut dibawa ke rumah sakit dengan gerabakl gerubuk, didiskusikan para guru besar dalam pertemuan kedoteran, dan kemudian, seperti dikomentari satu majalah kedokteran secara dingin, "didagnosis", diberikan transfusi darah, dan disuruh pulang agar meninggal dirumah."
Sekitar 4 bulan setelah Bennet menggambarkan penyakit pasiennya, Seorang peneliti Jerman Timur berumur 24 tahun, Rudolf Virchow secara mandiri menerbitkan laporan studi kasus yang mengejutkan ternyata serupa dengan kasus bennet. Sel darah putih membludak memenuhi darahnya, membentuk gumpalan padat dan berair didalam limpanya. Virchow akhirnya memberikan nama weisses blut --darah putih-- sekedar deskripsi harfiah jutaan sel darah puting yang telah dia lihat melalui mikroskop. 
Pada 1947 nama weisses Blut diubah menjadi lebih terdengar akademik: "leukimia" --dari kata leukos yang berarti 'putih' dalam bahasa Yunani.
​Sebagai dosen muda di Universitas Wuzburg, karya Virchow dengan cepat melampaui sekedar urusan memberi nama leukimia.  Dia telah belajar menjadi ahli patologi, dan mengadakan proyek yang menyibukkan dirinya seumur hidup: menjabarkan penyakit manusia menggunakan sel. Virchow mulai menciptakan "teori sel" dalam biologi manusia, mendasarkannya kepada dua prinsip pokok. Pertama, tubuh manusia (seperti tubuh semua hewan dan tumbuhan) dibentuk dari sel-sel. Kedua, bahwa sel-sel hanya berasal dari sel lainnya -omnis cellula e cellula.
Dua prinsip tersebut membuat Virchow mengajukan hipotesisi yang sangat penting tentang hakikat pertumbuhan manusia. Jika sel hanya dapat muncul dari sel lainnya, maka pertumbuhan hanya dapat terjadi melalui dua cara: dengan meningkatkan jumlah sel atau meningkatkan ukuran  sel. Virchow menamakan dua model itu hiperplasia dan hipertrofi. Dalam hipertrofi, jumlah sel tidak berubah, tapi masing -masing sel tumbuh membesar. Sebaliknya hiperplasia adalah petumbuhan yang didasari dari meningkatnya jumlah sel.
Yang penting bagi cerita ini; Virchow segera menemukan penyakit hiperplasia patologis --kanker. Dengan melihat pertumbuhan kanker melalui mikroskop, Virchow menemukan pertumbuhan sel yang tidak terkendali --hiperplasia dalam bentuk ekstrem. Selagi Virchow mempelajari arsitektur kanker, pertumbuhan kanker seringkali terlihat ibarat memiliki nyawa sendiri, seolah-olah sel-sel itu dirasuki dowongan baru dan misterius untuk terus tumbuh. Yang bukan merupakan pertumbuhan biasa, melainkan pertumbuhan yang telah ditata ulang, pertumbuhan dalam bentuk baru. Virchow menamakannya  neoplasia --pertumbuhan baru, tidak dapat dipahami, dan melenceng, suatu kata yang bakal terus bergema sepanjang sejarah kanker.
Kala Virchow meninggal pada 1902, satu teori kanker baru telah mulai terbentuk dari seluruh pengamatan yang telah dilakukan. Kanker adalah penyakit hiperplasia patologi di mana sel-sel mendapat kecenderungan membelah diri yang mandiri. Pembelahan sel yang menyimpang dan tidak terkendali menciptakan massa jaringan tubuh (tumor) yang menguasai organ tubuh dan menghancurkan jaringan normal. Tumor juga dapat menyebar dari satu tempat ke tempat lain, menyebabkan menyebarnya penyakit tersebut --metastasis-- dibagian tubuh yang berbeda.
next: keterkaitan dengan penemuan currie
0 Comments



Leave a Reply.

    Maria Ulfah

    I do love reading a book.
    ​Sudah beberapa tahun saya seperti puasa membaca buku, sibuk dengan ini itu. 
    Mas Aidan sekarang sudah jauh lebih baik, jadi saya bisa baca-baca buku lagi dan meresensi.

    sebelumnya dan sampai saat ini, saya member dari komunitas emak-emak rajin membeli buku, baca kapan-kapan
    haha!


    Picture
    My 10 Books List
    List ini berisi 10 buku baru yang sudah ada dan menunggu di resensi.
    Saya sedang menchallenge diri sendiri, untuk setidaknya saya mempunyai 10 daftar buku untuk dibaca dan di resensi feeding dari page ini.
    Semangat!!
    1. Grit
    2. Atomic Habit
    3. How to win friends and influence people
    4. Cosmos
    5. The Intelligent Investor
    6.1001 Essays that will change the way you think
    7. The Black Swan
    8. 360 simple science experiment
    9. Elon Musk
    10. Semua ada saatnya

    Saya dan buku

    Picture
    Kalau saya suka baca buku, mungkin terbiasa dengan tidak sengaja. Baca buku, menulis, corat coret, berkebun, main sama anak-anak. Hommi banget, rumahan banget.. ga perlu banyak modal karena dirumah saja sudah menyenangkan buat saya siih.. haha
    Saya punya kelemahan dalam menghafal. Menghafal apapun, bahkan tanggal lahir anak saya sendiri saya butuh waktu hingga bantuan untuk ingat. dan Buat saya, Gramedia, membaca buku is my heaven on earth. segitunya..

    Picture

    Semua Anak Bintang

    Dalam kenyataannya, memang ada anak-anak yang dengan mudah kita kategorikan sebagai tidak cerdas, karena kita lebih melihat ketidakmampuan dibanding melihat kemampuannya.
    Dalam buku ini dan dalam seminar-seminarnya, Pak Munif Chatib ini mengajak agar guru dan orang tua memiliki satu pemahaman bahwa daftar panjang ketidakmampuan anak-anak tersebut dengan nama HAMBATAN, bukan TIDK CERDAS.

    Adab di atas Ilmu

    Picture
    ​Adab secara bahasa artinya menerapakan akhlak mulia. Dengan adab, engkau akan memahami ilmu.
    Sebagaimana Ali bin Abi Thalib pernah berkata bahwa:
    "Ilmu akan mendatangkan kemuliaan, sementara kebodohan akan mengakibatkan kehinaan" 

    Kalau saja setiap guru dan murid mengeri tentang hal ini, alangkah menyenangkannya proses belajar mengajar kita jalani.

    KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga)

    Picture
    Tulisan ini saya rangkum dari beberapa artikel online, yang setidaknya menambah wawasan saya bahwa KDRT itu salah. Sebagaimanapun Islam memandang kedudukan laki-laki lebih dari perempuan, tidak menjadi alasan KDRT wajar dilakukan oleh suami terhadap istrinya sendiri.

    Archives

    March 2023
    October 2022
    August 2022
    May 2022
    November 2021
    October 2021
    September 2021
    August 2021
    July 2021
    July 2020
    April 2019
    March 2019
    January 2019
    October 2018
    February 2010

    RSS Feed

this page replacing my old blog page: https://mariacreativity.blogspot.com/
Site powered by Weebly. Managed by Exabytes - Indonesia