Saat ini saya duduk dikantin, setelah meeting, makan, menulis artikel ini sambil menunggu si bapak driver pulang dari Jum’atan. Bulan ini, 21 bulan saya berkerja di Project Site Remediation di Pekanbaru, hampir 2 tahun. Alhamdulillah. Di Project ini tugas saya adalah sebagai auditor, tepatnya auditor lingkungan untuk Environmental team yang menjalankan project site remediation ini. Tim enviro ini sangat besar, yaaaa jika dibandingkan dengan tim-tim Enviro di project lainnya ya.. How do we workSebagai konsultan, pekerjaan saya mainly adalah membantu klien/user. Membantu dalam hal ini bisa macam-macam, bisa membantu dalam hal memecahkan masalah, mencari masalah, bahkan membuat masalah baru. Hahaha.. Sering, apa yang akan kami bantu itu bahkan kami belum tau sama sekali prosesnya, jadi perlu menelusur, mencari informasi, bahkan terkadang bagaikan mencari jarum ditumpukan jerami. Sama seperti perkerjaan lainnya, terkadang kami diam, ribut, dimarahin, marahin, bertengkar, garuk-garuk kepala, geleng-geleng kepala juga. Kami sering berdiskusi, mulai dari masalah mencari jarum ditumpukan jerami, hingga diskusi tentang apa HP teryahud di abad ini.. haha.. Kami sering metang meeting, ngomongin ini itu, dalam meeting formal, setelah jam kerja, sambil duduk, sambil berdiri, sambil tidur, yaa seperti kebanyakan lah.. hahaha.. Perusahaan ini bukanlah sebuah perusahaan yang ISO Certified, jadi ya internal audit nya internal saja. Tapi tetap saja, dimana-mana akan selalu ada yang tidak nyaman untuk di audit; jadi dalam perjalanan dipekerjaan ini macam-macam respon kami dapatkan. Ada yang easy going, susah, ga nyambung, support banget, dkk. Pertama-tama join di project ini saya bukan sebagai auditor, posisi saya sebagai seorang Quality & Environmental Management Specialist lebih banyak ke business process, mempelajari prosses bisnis yang ada/sedang berjalan atau plan kedepannya bagaimana; kemudian menuangkan dalam sebuah prosedur/ business process procedure/bahkan guideline. Di proses pekerjaan ini saya belajar banyak hal. Dari mulai tidak tau apa-apa mengenai project ini, sampai satu-persatu mendapatkan pencerahan dan faham atau sedikit paham. Setelah develop procedural mulai berkurang, proses bisnis project mulai stabil dan banyak kegiatan yang menjadi subyek audit, mulailah saya mengaudit. Ya jadi auditor internal bukanlah hal yang baru buat saya. Jadi saat di challenge buat jadi auditor, ya.. memang ini yang saya tunggu.. hahaha.. Tapi memang sampai sejauh ini saya belum pernah ngalamin field audit, ke site. Jadi, saya ke site nya per tiga bulan aja, ke site project lumut Balai Geothermal Project. Hahaha.. Entah kenapa. Sepertinya saya dispesialisasikan di office audit dan segala macem pembuatan prosedur, BPP, atau flow process. Atau istilahnya disini special project. Bagus sih, Alhamdulillah ga perlu travel jauh kesana kemari menysuri kebun-kebun sawit…
Proses pembuatan sesuatu yang baru itu juga beda-beda tipis sih dengan teknik saya menulis feeding di blog ini. Saat awal-awal mau develop, itu mikir yang paling lama butuh waktu. Jadi, misalkan saya membuat report koq ga selesai-selesai atau butuh waktu lama, itu akhirnya saya belum begitu dong, paham atau masih ga yakin dengan konsep saya. Dalam blog ini ya saya masih belum yakin tentang kerangka utama yang akan saya bahas dalam artikel blog. Tapi begitu sudah dapat, menulis itu bagaikan air yang mengalir. Ya menulis ala ala sayalah. Kemampuan dan insting untuk bisa berfikir membuat sesuatu yang baru ini agaknya terlatih sejak awal saya bekerja. Karena di SYF dulu, saya sudah diassign untuk memantau pengembangan pabrik SYF yang kedua, jadi saya bisa dibilang ada di SYF 2 sejak awal, masih konstruksi udah ditempatin buat memantau, melaporkan any issue dan begitulah. Trus lagi, di SGS yang diceburin begitu aja, SGS sangat banyak memberikan saya pengalaman yang berharga dalam perjalanan karir saya. Masa-masa kuliah S2 juga sangat berperan, proses bagaimana untuk melakukan studi literature, analytical thinking dan prngalaman membuat tugas ini berdasarkan literature-literatur yang scientific, sangat membantu saya dalam bekerja untuk ELC, yang mostly yang saya buat adalah sesuatu yang baru buat saya. What we eatApa yang saya makan selama di Pekanbaru, Rumbai, bahkan Minas? Yang jelas saya kangen banget menu masakan warteg ala kampus undip atau menu angkringan ala jogja.
Nah sejak di Minas, tamatlah. Gada pilihan lain selain padang, padang dan padang. Saya suka masakan padang, RM sederhana di Satrio Kuningan Jakarta, itu enak banget. RM Padang di Pematang reba, ada yang saya suka. RM Padang di semarang, yang jual orang tegal, rasa netral. Hahaha.. Tapi entah kenapa RM Padang di Pekanbaru apalagi Minas itu, terlalu keras buat saya. Pedas banget. Jadi saya memaksakan diri untuk selalu sarapan (kalau bisa) dan sedia bermacam-macam cemilan, just in case, makan siang tidak sesuai harapan. Lapar di Minas, habislah saya. Ga bisa kemana mana. Dirumahpun begitu, 10 orang ART yang pernah bekerja dirumah, hanya satu dua yang masakannya cocok, selain itu hampir selalu tak termakan. Jadi kalau tidak ada suami, saya lebih milih pulang kerja masak sendiri daripada lapar tapi tak terpuaskan. Quality FunKenapa Quality Fun? Karena yang pertama saya ditempatkan di departemen QLS (Quality Lean Sigma) sebagai seorang Quality Auditor. Yang kedua, karena banyak “Fun” nya disini. Setidaknya saat kamu menikmati apa yang kamu kerjakan, kamu akan having fun dengan pekerjaan kamu. Terlepas dengan tetek bengek masalah yang ada. Di Quality Fun ini kami punya beberapa program yang tidak terkait dengan pekerjaan. Misalkan saja, sarapan bersama setiap hari rabu pagi, olahraga bersama (macam-macam) setiap rabu sore, belajar bahasa inggris, makan-makan, nyanyi-nyanyi, yaa begitulah. Haha
Ga fun nya disini adalaaah.. jauh sekali kantornya… berangkat pagi pulang maghrib, memang tidak seperti masa kuliah dulu, berangkat menjelang subuh pulang menjelang isya. Ya saya pernah ditanya “kenapa kamu gitu? Bisa menjalani hal-hal seperti ini?” ya karena saya sudah pernah merasakan yang lebih sulit daripada ini. Jadi ya tentu saja saya bersyukur. oh iya,, parahnya lagi, kami pernah lho ngadain perlombaan catur jawa (entah apa namanya) yang main silang lingkaran silang lingkaran. Adios!
0 Comments
Saya hari ini bad mood. Really really bad. Bisa dibilang, untung saya masih punya mas syamsu. Saat partner saya ga masuk kantor, driver antar jemput saya inilah yang paling saya bisa pegang. Harusnya mas syamsu yang lg dibengkel ga jemput saya, tapi ya karena saya ditinggal gitu saja, ya sudah saya telfon mas syamsu buat balik lagi jemput saya. Dalam perjalanan saya bekerja, hampir disemua tempat kerja (kecuali ELC) saya pernah memangis dikantor. 3 bulan pertama saya berkerja di PT Syang Yao Fung, saya menangis didepan Mr. Tony, saat beliau menanyai alasan saya mengajukan resign. Saat saya jujur menceritakan alasannya tak terasa saya menangis, Akhirnya saya tidak resign, tapi dipindahtugaskan dari divisi awal sebagai HSE Officer, menjadi assissten Mr. Tony Lin. Beliau entah Project Manager atau General Manager di SYF. Dari pengalaman saya menjadi assisten beliau lah saya mulai berlajar banyak hal, termasuk teknik dan proses audit. Mr. Tony adalah orang yang keras, beliau bisa mengomel dan teriak ke siapa saja sekeras apapun jika salah atau bagaimana. But, I learn a lot from him, and thank you so much. Finally, saya resign dari SYF saat beliau dipindah tugas balik ke Taiwan. Tempat kerja kedua saya adalah PT SGS Indonesia, disini saya sebagai QHSE Staff dengan target 6 bulan saya adalah pass buat serfitikasi ISO 9001; ISO 14001 dan OHSAS 14001. Pada bulan-bulan awal, Manager saya Pak Alvin, seringsekali dinas audit eksternal keluar, jadi seringkali saya sendiri gada back up di kantor. dan setting up segala sesuatu tentang ISO, develop SOP, sosialisasi dkk yang saya belum begitu familiar dengan prosesnya, berujung pada kekritisan seorang ibu-ibu yang bermulut tajam. well, SGS kan gudangnya expert ISO, apalah saiya ini yang beru bekerja dua tahun.. Saya menangis di toilet karena perkataan tajamnya. Tapi, manager saya cuek saja, beliau mendengarkan dengan seksama penuturan saya dan dengan tatapan tajam khas beliau, beliau bilang "kalau dari cerita kamu sepertinya kamu desperate gitu". Hahaha.. saya ga expect dapat tanggapan seperti itu. Buat beliau itu biasa, dan metode coaching beliau yang saya remark baik-baik "saya buat kamu belajar dengan cara menjorokkan kamu langsung ke medan perang, dan kamu cari sendiri jalannya, tiper saya bukan yang memberikan petunjuk detail kamu harus begini begitu, contoh ini itu, tidak. Dari situ you will learn many things". Si bapak ini memberikan saya kesempatan luas untuk belajar, seperti Mr. Tony. Training ini itu, macam-macam. Thank you so much. Kedua kalinya saya menangis dikantor ini adalah saat saya pamitan resign. Saya suka sekali bekerja di SGS, tapi tekanan saya yang mau menikah membuat saya mulai berkonflik dengan beliau, jadilah saya mundur daripada terlambat. Setelah saya melahirkan mas aidan, saya sempat beberapa kali berkerjasama dengan beliau, beberapa kali gagal juga. Saya belum pandai untuk menjadi konsultan mandiri, cari project, develop proposal dkk. Tempat kerja saya yang ketiga adalah PT Inhil Sarimas Kelapa. Entah kenapa saat itu sangat tidak menyenangkan. Saya hamil, dan tidak dinilai secara professional, karena kakak dan kakak ipar saya bekerja disana. Jadi istilahnya, kalau bukan karena kakaknya itu ya ga bakal diterima dan bla bla bla. Disini saya tidak sampai menangis, tapi lebih ke menahan, memendam, mendendam,horor. Saya tidak habis pikir kenapa ada orang-orang jahat seperti mereka. Jadi akhirnya, saya kabur. Saya tidak berani ngomong sendiri ke kakak saya, suami saya yang maju menghadapi mereka. Maafkeeuun saya udah membuat maluu.. hahaha... Tempat kerja selanjutnya, di Electroconsult dan beberapa tempat yang short period. Roles saya disini kecil, bukan full time. Alhamdulillah saya tidak pernah menagis saat bekerja untuk ELC. Bos-bos saya lebih polite, sopan dan rekan kerja lainnya bapak-bapak semua. jadi otomatis, beda jauh lah ya sama kalau bekerja dengan sesama perempuan. Meskipun sering dapat kerjaan super baru yang belum pernah saya kerjakan, dan full self explore, tapi sangat menantang dan menyenangkan. Bertemu dengan berbagai jenis klien, yang ramah, keras, tegas, sulit, menekan, tapi sejauh ini bos-bosnya selalu back up & support. Tempat kerja yang sekarang, sudah beberapa kali saya sesak menangis dikantor. dan saya tidak malu untuk ketauan menangis dikantor. Saya tidak perlu untuk selalu terlihat kuat atau apa. Kalau pengen nangis ya nangis aja. seperti hari ini, luar biasa saya kecewa n marah. itu kenapa saya bad mood. Saya bertahan disini karena saya gada masalah dengan pekerjaan saya dan bos-bos saya. Biasanya saya akan keluar saat ada issue dengan atasan saya. Kalau levelnya masih rekan kerja, maaf saja, you are not worth enough to make me out! Mereka mungkin tidak tau, kalau doa orang terdzolimi itu makbul. Doa ibu yang sedang hamil itu makbul. Saya punya dua kartu AS untuk memohon sesuatu kepada Allah. and thanks for it. dan alhamdulillahnya, beberapa minggu ini adalah minggu yang sibuk buat saya, jadi meskipun sirik-sirik biasanya saya menganggap semua itu nothing. I have many things to do. Banyak hal yang membuat saya sibuk daripada membicarakan orang. seperti blog ini, salah satu kesibukan saya. Saya tidak akan memendam sesuatu sendiri lagi saat sedang hamil. Speak up and be heard.
Jadi, pengalaman bad mood ditempat kerja buat saya, penawarnya adalah dengan menjadi sibuk. Sibuk dengan kegiatan lain, kerjaan lain. Jadi saat kerjaan disatu tempat membuat saya kecewa, saya masih punya penghiburan dari kerjaan lain. Menjadi marah dan sedih itu manusiawi, buat saya malah aneh jika mendengar sesorang yang menyatakan dirinya tidak pernah menangis. Either dia memang setrong, atau hatinya yang setrong, keras, atau jangan-jangan justru dia yang membuat orang lain menangis! hahaha. *** Tadinya, selepas saya bebas dari pembuatan LAP report edisi pertama yang membuat saya tertaksa tertidur 4 jam sehari, saya ingin mensummariin masalah pembebasan lahan itu disini, blog saya, page my works ini. Apalah daya, saya bad mood hari ini, kalau jaman saya kuliah, bisa membuat saya mengomel-ngomel langsung to the point. Kalau diumpamakan sebuah kertas, ingin saya sobek-sobek, injak-injak, trus bakar sampai menjadi abu yang berterbangan. |
WorkLedge
|
this page replacing my old blog page: https://mariacreativity.blogspot.com/
|
Site powered by Weebly. Managed by Exabytes - Indonesia