mariacreativity
  • Home
  • Kidsclopedia
  • BooksDiction
  • WorkLedge
  • Travelography
  • LifeCoaster
  • Contact
  • Home
  • Kidsclopedia
  • BooksDiction
  • WorkLedge
  • Travelography
  • LifeCoaster
  • Contact

1000 islands project

7/25/2022

0 Comments

 

Awal mula bergabung di project ini

Kali ini saya akan mulai menuliskan pengalaman saya mengikuti project-project yang menggunakan standard internasional, dan didanai oleh lembaga pembiayaan asing. Yang kali ini masih running projectnya, 1000 islands project, di 4 lokasi yang didanai oleh KfW dan mengacu pada standart IFC.
Awalnya saya ditanyakan oleh pak Ugo tentang availability saya untuk services project baru ELC. Of course lah saya available.  Jadi total, ada 3 kontrak berbeda antara saya dengan ELC, untuk project jangka panjangnya, Lumut Balai, Hululais dan 1000 islands. Lumut Balai dan Hululais, didanai oleh Jepang, sehingga memakai standard dari JICA, sedangkan 1000 islands ini didanai oleh KfW yang mengacu pada IFC PS. Long story short, saya melakukan site visit pertama di bulan Juni, bersama dengan Environmental International Expert dari perusahan Jerman.

Pernah dengar tentang IFC atau World Bank?

Setidaknya, yang paling umum, ada dua model pembiayaan asing yang berbeda fokusnya, yaitu project yang didanai oleh World Bank [Bank Dunia] dan didanai oleh IFC [International Finance Corporation].
1. World Bank
Project yang didanai oleh World Bank lebih difokuskan pada proyek yang diajukan suatu negara atau pemerintah. World Bank memiliki standard yang harus dipenuhi oleh penerima donor, dengan WB-OM [World Bank Operation Manual]
2. IFC
IFC lebih fokus untuk project pembiayaan asing yang difokuskan pada sektor swasta. IFC juga memiliki standard yang disebut dengan IFC PS [IFC Performance Standard],

Salah satu elemen penting yang dibahas dalam manual kedua lembaga tersebut adalah bagaimana project pembangunan yang didanai oleh mereka TIDAK BOLEH memberikan dampak kepada budaya masyarakat setempat dan keberadaan warisan bidaya yang ada. 

Didalam manual kedua lembaga tersebut disebutkan tentang bagaimana pengelolaan dan kewajiban penerima dana untuk melakukan kajian, pelaporan kepada pihak berwenangm dan pengelolaan budaya jika ditemukan.  

dan project yang saya ikuti sekarang, didanai oleh IFC, sehingga harus memenuhi persyaratan dari IFC Performance Standars. IFC [International Finance Corporation] merupakan kepanjangan tangan dari Bank Dunia [World Bank] yang khusus dibidang sektor swasta [Private Sectors].


IFC didirikan pada tahun 1956, dimana pada awalnya didorong oleh masyarakat global untuk membantu perkembangan investasi sektor swasta pada negara-negara berkembang [developing nations].

Misi IFC adalah untuk mengembangkan [to promote] investasi swasta yang berkesinambungan pada negara berkembang, membantu mengurangi kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup.

Kegiatan IFC adalah dengan memberikan pinjaman [loan], partisipasi modal [equity], berbagai bentuk pembiayaan [structured finances], serta produk-produk manajemen risiko [risk management product], konsultasi [advisory services] guna mengembangkan sektor swasta di Negara-negara berkembang. dan terhitung sejak tahun 1968, IFC telah menginvestasikan miliaran dollar di Indonesia.
​

Apa itu IFC Performance Standards

Picture
https://www.ifc.org/wps/wcm/connect/topics_ext_content/ifc_external_corporate_site/sustainability-at-ifc/policies-standards/performance-standards/performance-standards

​Performance standard IFC terdiri dari 8 point PS
  1. PS_1 Risk Management
  2. ​​PS_2 Labor and Working Conditions
  3. ​​PS_3 Resource Efficiency and Pollution Prevention 
  4. ​​PS_4 Community Health, Safety, and Security
  5. ​​PS_5 Land Acquisition and Involuntary Resettlement 
  6. ​PS_6 Biodiversity Conservation and Sustainability Management
  7. ​​PS_7  Indigenous People 
  8. ​​PS_8 Cultural Heritage 
​​

My job My adventures!

Cakupan project ini entah bagaimana bisa di 4 lokasi, bahkan di 2 pulau yang berbeda sangat jauh. Tiga lokasi project di Sulawesi Tenggara, dan satu Lokasi di Papua Barat. Perjalanan saya untuk project ini dimulai di Jakarta. Saya berada di Jakarta 3 hari untuk bertemu offline pertama kali dan melakukan persamaan persepsi dengan Environmental International Expert sebelum terjun ke Site. Selanjutnya Kami melakukan perjalanan ke Sulawesi Tenggara, Kendari; Lanjut ke Lasusus di Kabupaten Kolaka Utara dan lanjut ke site,  
Picture
Picture
dua peta diatas itu adalah hasil tracking perjalanan kami menggunakan GPS.
Jangkauan perjalanan, di tiga lokasi yang berbeda, Lapai, Watunohu dan Riorita di Sulawesi Tenggara.
Site Projectnya juga sangat challenging, lokasinya masih hutan, hutan beneran hutan dan termodifikasi dengan perkebunan yang didominasi perkebunan cokelat. PErjalanan yang saya tempuh hari demi hari mengingatkan saya pada masa kecil saya, ya di jawa pernah juga berada pada kondisi seperti ini. Saat saya duduk dibelakang motor ojek penduduk lokal yang disewa untuk mengantarkan kami kemanapun, mengembalikan kepingan ingatan masa kecil saya, yang dulu sering ikut Ibu berangkat dinas ke Sekolah, di tempat tugasnya nun jauh di Bongkok sana. Tapi itu, mungkin saat saya umur 4-5 tahun, yang artinya 32 tahun yang lalu, sedangkan dilokasi sekarang ini, sama, tahun 2022.
Jaman saya kecil juga sering main ke hutan, jalan kaki jauh, apalagi saat bulan puasa. Jalan kaki menyusuri hutan menuju air terjun ditengah hutan, berangkat setelah sholat subuh dibulan puasa. Tapi, lagi, 30 an tahun yang lalu saja hutannya aman buat dilintas anak-anak kecil seperti saya dan kakak-kakak saya, tidak seperti dilokasi ini. 
Jadi intinya, bersyukurlah. Nun jauh disana, masih banyak orang-orang yang tidak beruntung, atau mereka tidak tahu ada kehidupan yang lebih baik diluar sana. Disana bahkan belum ada listrik, kamar mandinya,, waah..
Dan, yang saya sukai dengan mengikuti project bermacam-macam, kesana kemari itu bisa melihat bagian bagian lain di Indonesia [bagaimana kalau penjelajahan ya ke belahan dunia lain.. pasti seru sekali]. Yang akhirnya, memaksa saya untuk selalu bersyukur. Terkadang saya suka lupa dengan limpahan nikmat yang sudah saya dapatkan, mengeluh, berandai-andai, merasa tertekan, tidak beruntung. Tetapi, dengan pekerjaan penjelajahan seperti ini, saya mau tidak mau melihat dan mempelajari bahwa, banyak orang yang SANGAT JAUH TIDAK BERUNTUNG dari saya, tetapi mereka tetap tersenyum, bahagia, berkerluarga, bekerja, semampu mereka.


okeh, kali ini biarkan gambar yang bercerita
Jarak dari hotel tempat kami menginap menuju ke desa terdekat dengan lokasi sekitar 30 menit perjalanan dengan mobil. kami berangkat dari hotel jam 6 pagi, teng. sampai titik berkumpul jam 6.30, persiapan hana hini hitu, isi bensin dkk dan start ke site jam 7, paling lambat.
Picture
ini adalah titik pertemuan kami dengan motorbikes yang akan mengantarkan kami ke lokasi pertama. Lapai 1. dari hotel di Lasusua menggunakan mobil sekitar 30 menit, dan disini berganti dengan motor.
Picture
Hari pertama ke site, berangkat dari hotel bertiga, berbaju cokelat [International Geologist Expert] dan berbaju putih [International Environmental Expert]

Perjalanan kami menembus rimba.. 
Hidup kami [saya lebih tepatnya] selama di site, berada ditangan di mas-mas pengemudi motor ini. Mereka orang lokal penduduk asli di sana, mereka sangat EXPERT dengan kondisi jalan dan dengan segala tantanganya. Short briefing yang saya terima pertama kali dari driver saya: "Nanti, apapun yang terjadi, sebelum ada aba-aba dari saya, apapun yang terjadi jangan pernah turun dari motor, pegangan kuat." Bayangan saya seperti mau suting fast and furious versi motor. dari nada nya sepertinya bakalan... 
dan iya,, memang challenging siih. Tapi beruntungnya, semasa KKN Undip dulu di Ungaran, saya pernah nebeng motor trail bapak perangkat desa sana saat berkunjung ke daerah perkebunan kopi dan teh, yang mana jauh lebih menakutkan, sebelah kiri tebing sebelah kanan jurang, tanah berpasir, teknik motornya beneran ngetrail parah. 
Jadi, well heyy.. I'm survived! 
ada untungnya udah punya mental suka mencoba sejak masa muda, jadi tidak kagetlah pas kerja dapat beginian. Hutan-hutan juga, aah di Paduraksa banyak hutan. Di AKL dulu sering jalan juga ke curug2 di Baturaden, beda beda tebal ajaa.... haha
Picture
perjalanan menuju ke lokasi pertama dari titik pertemuan, 1 jam naik motor ini. saya masih bisalah pegangan belakang, tidak sampai itu pegangan driver kenceng2.
Picture
saya ngebayangin, pas melintas jembatan kayu ini tali temalinya putus, dan kami berkejaran waktu mencapai ujung sebelum jatuh. korban drama banget kan saya
Picture
ini perjalanan ke lokasi kedua, naudzubillah lah parahnya jalan. 2 jam motor setelah titik pertemuan.

Ngapain aja sih mblusak mblusuk ke hutan?

Picture
itu saya beneran jalan sendiri,, entah berapa km kami berjalan kaki.. jelang siang hujan gerimis pulaa...
Picture
si bapak PM aja terpeleset peleset gitu tuuh.. kaan
Picture
Kenapa sih Ibu masuk-masuk hutan begini? tugas ibu apa? untung kuat ibu nya **pertanyaaan dari mereka
Kunjungan kami disini dari Environmental & Social Team, mau melihat kondisi project secara langsung dan mengassess kondisi sekarang, mengumpulkan data-data bisa didapat, yang mengacu pada pemenuhan persyaratan IFC PS [IFC Performance Standards]. 
Dengan berkunjung langsung, ke semua rencana lokasi project, setidaknya kami melihat dengan mata kepala kami sendiri, dan bisa memperkirakan perubahan apa yang akan terjadi dengan project ini dari sisi Enviro dan socialnya.
Caranya bagaimana?
Ya pertama jauh sebelum ke site visit, tentu saja kami melakukan dekstop study. Pelajari dulu isi dari dokumen Amdalnya, Adendum AMDALnya, ESIA nya, Feasibility Study nya,, trus tentu saja pejarai requirements nya IFC PS dari PS_1 sampai PS_8. Isinya tidak terlalu berbeda dengan requirements nya World Bank Standard.  
Yang membuat baru bagi saya, adalah jenis projectnya, micro hydropower plant. Yang mana ini baru banget buat saya, sebelumnya kan di Geothermal.
Picture
ojek kami berhenti disini, istirahat dan sarapan sebentar trus lanjut ke lokasi
Picture
Hujan, becek, gada ojeek...
Lokasi ke dua, perjalanan 2 jam motor dan dilanjutkan jalan kaki.
Dilokasi kedua ini perjalanan pulangnya saya udah hampiiiir menangis. Sebenarnya karena ketrigger juga, beberapa hari saya pergi, ga dikasih nelfon faqih, anak-anak. Palingan cuma beberapa menit aja v call dengan alasan sibuk, jadi rewel dkk dkk. Sebagai emak emak normal, jadi sedih kan ya... ga munafik.
Jadinya berantem juga, saya itu kerja begini jauh mblusak mblusuk, dikira jalan-jalan? jadi ngerasa sendirian kan kalau dihotel nelfon aja ga dikasih akses. Jadi serasa sapi perah yang lagi kerja. Tidak tau risiko tinggi banget pekerjaan ini, sepadan sama bayarannya. Meleng dikit itu supir ojek, jatuh kami masuk jurang, masuk sungai, kepental batu, kepeleset dikit masuk jurang, 
Dilokasi kedua ini juga, karena medannya wah banget, kepikiran itu, mati. Ya untungnya saya dicover asuransi, jiwa dan kecelakaan. Jadi kalau kenapa napa saya saat itu, setidaknya bisa ada tinggalan klaim asuransi jiwa dan kecelakaan buat anak-anak. Sampai segitunya coba saya mikirnya. bukannya enaena
Picture
Picture
Picture
Yaa.. enak siih,, ga munafik. jalan jalan kesana kemari mblusak mblusuk masuk hutan. Terbebas dari kewajiban cuci piring sehari 6x, dll dll. Kalau mikirkan cuci piring, kena sabun, basah basah, angkat ini itu bersih-bersih rumah, ya emang enakan mblusak mblusuk hutan, lebih bikin segar.
Picture
Picture
Picture
Lokasi ke-3, dari hotel 2 jam naik mobil, dilanjutkan motor sekitar 30 menit, kemudian jalan kaki. 
Medan dilokasi ketiga jauuuh lebih mudah, hanya saja trekkingnya melintas sungai beberapa kali. dan saya sangat menyukai sepatu boot saya. Tangguh! hahaha...
Foto-foto berikut ini adalah tipikal penduduk yang tinggal didalam area hutan, mereka berkebun, dengan komoditas utama cokelat, banyak juga yang menanam cengkeh, kopi, kemiri, pala, cabe, alpukat, rambutan.
Picture
Picture
Picture
Saya tidak dapat membayangkan bagaimana kehidupan anak-anak disini. Sekolah didaerah ini adanya SD, itupun datu desa satu. Pustu satu, itupun hanya seminggu atau sebulan sekali bukanya. Saya juga tidak bisa membayangnya jadi perempuan disini, menikah, hamil. Puskesmas di Kecamatan sana, Rumah sakit entah dimana.. 
Picture
Ibu itu, berjalan kaki, sambil menggendong bayi dan menggandeng balita. saya tunggu di pinggir jalan, saya tanyakan, kenapa Ibu mau tinggal disini? dll dll
Picture
Dan anaknya dibawa ngetrail didepan dong ya,, medannya gitu banget. bahaya banget, tapi, selain motor, jalan kaki. hayoo loh..
Picture
Hai anak-anak..
Nyesek hati saya, melihat anak2 balita begitu dilokasi yaang.. haduuhhaaaii... 
Semoga proyek ini berjalan lancar, sesuai harapan, sehingga daerah kalian ini bisa menjadi lebih baik, dan kalian juga ada pilihan lain untuk masa depan kalian. Semoga akan lebih banyak sekolah dan faskes disini, lapangan pekerjaan terbuka, dan kalian bisa hidup lebih sejahtera, aman dan sehat. aamiin

My outfit of the day

Jika dibandingkan di Bapak International Expert, saya itu over banget bawaannya. Bawa sleeping bag lah, trekking pole lah, baju celana ber stel stel, dll perlengkapan cewe lah ya.. bahkan ada yang di jakarta saya paketin pulang, bawa jaket aja dua,, haha. Handuk malahan ga dipakai sama sekali.
Yaah buat saya mending over prepare daripada kondisi diluar ekspektasi kan. Manatau saya kondisi disana itu.. kalau tidurnya mesti pakai sleeping bag just in case, kamarnya agak agak.. yeekaaann... gatel nanti. 
Baju juga, mesti ganti kan tiap hari, minimal 2 baju sehari, untungnya bisa cincau laundry di hotel,  kalau engga, malah kekurangan lah itu onderdil..
Picture
muka saya udah pucet pucet mau pingsan gimanaaa gitu..
Picture
meski dihutan tapi rasanya panas, tapi saya ga bisa pakai baju tipis, gatal dan takut lecet2 atau sobek ye kaan.. jadinya saya ke hutan pake baju tebal2 macem ini
Picture
Pakai baju seragam PU dari si papap
Sepatu, saya bawa 2 sepatu [kets dan waterproof boots] dan satu sendal gunung, yang mana worth it banget.. Sepatunya kokoh, puas, kaki saya aman sentosa. 
Trekking pole, saya bawa dari Pekanbaru yang agak drama dikit dibandara. udah check in, masuk ruang tunggu ditahan, tongkat mesti di bagasi, di wrapping dulu lah, bikin keringatan aja.
Picture
Picture
Picture
Satu kopor, satu ransel, satu tas kecil. Bawaan kami serupa ternyata, hanya saja kopor saya lebih besar. haha

Makanan

Selama saya site visit, sepertinya berat badan saya berkurang berkilo kilo. Celana saya sampai longgar selonggar longgarnya. Jadi, tidak perlu diet, ga ada diet sejak melahirkan, BB balik normal dengan sendirinya. Saya tidak begitu suka dengan rasa makanan disini, gada yang salah sih, biasa aja, tapi ga berasa buat saya. 
dan herannya, malah lebih enak makanan di Kalibumi Papua daripada di Sulawesi Tenggara.. hahaha
Picture
sempatin short escape sebentar, pakai ojek motor si emba ituu.. cari makan dan keliling kota Lasusua
Picture
Sarapan bakso sebelum memulai misi di desa Saludongka
Picture
makan malam di hotel Plaza Inn Kendari
Bagian foto tentang makanan bisa sampai 9 foto sendiri.. hahaha...
Picture
menu sarapan dihotel di Lasusua, setiap hari telur.
Picture
Menu makan dihotel, tentu saja
Picture
porsi makan siang di Lapai, diantar ke tengah hutan dimanapun kami berada.
Karena berangkat dari hotel tidak sempat sarapan, jadi kami selalu sarapan dikota terdekat sebelum masuk area hutan. Sehingga banyakan makanannya sedapatnya saja yang sudah buka. Makan siang, hampir selalu terlambat, makan malam, karena sudah capek juga seringnya makan apa yang ketemu aja 
Picture
sarapan semacam grombyang, tapiiii.. gada rasanya sih, hambar
Picture
jam 2 baru berhasil makan siang, indomi rebus,
Picture
ada duren dipinggir jalan dari site, diambil dan dimakan didepan rumah Pak Kades

Sayonara!

Picture
Picture
Picture

0 Comments



Leave a Reply.

    WorkLedge 
    means work knowledge or workplace Knowledge 

    Knowledge work is all about problem-solving and requires both convergent and divergent thinking to answer all the simple and complex questions that arise in daily work.
    ​Knowledge workers would be expected to innovate often, routinely coming up with new and better ways of doing things.

    Workplace knowledge represents the intersection of three key trends: the leverage of intellectual capital, the virtualization of the workplace and the shift from hierarchical to organic models of management. The focus is on knowledge as the primary source of competitive advantage- Gartner.

    Knowledge hunt!

    Upskilling HSSE Officer Training

    Picture
    Merupakan pembekalan kepada HSSE Officer agar memiliki kompetensi minimal yang sama.
    Part 1
    Membahas mengenai dasar K3 dan Corporate Live Saving rules: 
    1. Tools & Equipment 
    2. Safe zone position 
    3. Permit to work
    4. Isolation 
    5. Confined Space
    6. Lifting Operation 
    7. Fit To Work
    8. Working at Height
    9. Personal Flotation Device
    10. System Over bride
    11. Asset Integrity
    12. Driving Safety

    Basic Lean Training Manufacturing

    Picture
    Berisikan pengalaman saya mengikuti training lean manufacturing selama 2 minggu. 
    Membahas mengenai konsep Lean, TPM, muda, mura, muri, 6S, konsep kaizen, continous improvement, etc. 
    Training super padat dan seru, yang menberikan saya baseline yang sangat bagus dan kuat dalam hal productivity, quality dan audit.
    3M's of Lean:
    Muda (waste);
    ​Mura (inconsistency);
    ​
    Muri (unreasonableness)
    6S's of Kaizen
    1. Seiri (Sort)
    2. Seiton (Set in order)
    3. Seiso (Shine)
    4. Seiketsu (Standardize)
    5. Shitsuke (Sustain)
    6. Safety

    RCA FOR LEADERS

    Picture
    ​Satu training yang saya ikuti di tahun ini, oleh NZSTIG's dengan trainernya Jeff Tuffnell.
    Program New Zealand Support for Training in the Indonesia Geothermal Sector (NZSTIGS) senilai NZD $6,8 juta yang bertujuan untuk mengembangkan dan memberikan pelatihan praktis bagi teknisi dan operator Geothermal selama lima tahun ke depan.  
    “Program NZSTIGS akan memanfaatkan pelatihan Geothermal berkualitas tinggi di Selandia Baru. WINTEC [salah satu perusahaan Geothermal terbaik di NZ], bekerja sama dengan institusi Indonesia, untuk program pelatihan ini.

    K3L DIRUMAH 

    Picture
    K3L dalam rumah tangga percaya atau tidak seringkali disepelekan dan dianggap biasa saja. 
    Kalau di perusahaan ada tim HSE yang memonitor, bagaimana dengan rumah kita? sudahkah kita memperhatikan aspek-aspek K3L bagi keluarga terdekat kita? 
    Tentu saja artkel ini suatu saat akan saya update agar lebih eye cathcing lagi, wait yaa...

    UJI KOMPETENSI AUDITOR LINGKUNGAN

    Picture
    ​Mengulas tentang perjalanan saya mendapatkan C.EA (Certified Environmental Auditor).
    Mulai dari persyaratan administrasi, bukti pengalaman audit,  ujian tulis, wawancara, hingga terregister di web nya klhk sebagai auditor lingkungan. 

    PELATIHAN AUDITOR LINGKUNGAN

    Picture
    Mengulas mengenai Pelatihan auditor lingkungan yang saya ikuti di PSLH UGM. 
    Pelatihan ini padat, dengan tujuan utama menjadikan peserta sebagai auditor lingkungan yang handal dan kompeten. 
    Kompeten dilegalkan dengan mengikuti uji kompetensi. 
    Pelatihan ini akan memberikan kepercayaan diri bagi kita sebagai seorang auditor yang kompeten dan kredibel, telah dilatih dan diajar oleh lembaga dan gutu-guru yang mumpuni dan memang ahli dalam bidang lingkungan.

    Archives

    November 2024
    December 2023
    November 2023
    June 2023
    March 2023
    December 2022
    July 2022
    February 2022
    January 2022
    July 2021
    May 2021
    April 2021
    January 2020
    July 2019
    April 2019
    March 2019
    January 2019
    September 2018
    March 2018

    Categories

    All

    RSS Feed

this page replacing my old blog page: https://mariacreativity.blogspot.com/
Site powered by Weebly. Managed by Exabytes - Indonesia