mariacreativity
  • Home
  • Kidsclopedia
  • BooksDiction
  • WorkLedge
  • Travelography
  • LifeCoaster
  • Contact
  • Home
  • Kidsclopedia
  • BooksDiction
  • WorkLedge
  • Travelography
  • LifeCoaster
  • Contact

“Media Goes to School 2024”

11/21/2024

0 Comments

 
Pada tanggal 24 September 2024, Perwira dari PT. Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) Zona 10 yaitu: Pak Eko Marwoto, saya, dan Mas Yandi Pramudita  bersama SKK Migas ikut ambil bagian dalam Program Media Goes to School 2024 dengan sasaran sekolah SMK Negeri 4 Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Program Media Goes to School 2024 merupakan Program yang diinisiasi oleh Ikatan Jurnalis Benuo Taka (IJBT) dengan tujuan untuk meningkatkan literasi media pada kalangan pelajar di Kabupaten PPU. Tema Media Goes to School kali ini mengambil tema “Generasi Digital Lokal Kreatif dan Inovatif”, program ini memiliki tujuan untuk dapat membekali siswa dengan pemahaman mendalah mengenai pentingnya informasi yang akurat dan keterampilan literasi digital
Picture

​Program ini membekali pelajar dengan keterampilan media praktis, seperti membuat, menyuntungd an menyebarkan konten secara etis, sehingga generasi muda diharapkan tidak hanya menjadi konsumen media informasi tetapi juga mampu memproduksi konten yang berkualitas. Program ini juga bertujuan untuk mencari bibit-bibit muda yang memiliki ketertarikan pada dunia jurnalistik.
​ 
Kegiatan Media Goes to School ini merupakan agenda kedua yang sebelumnya diselenggarakan di SMK Negeri 2 Penajam Paser Utara pada 10-11 September 2024 lalu. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, dari 24 hingga 25 September 2024, dihadiri oleh 50 peserta dari empat sekolah diantaranya SMKN 4 Waru, SMAN 2 PPU, SMAN 4 PPU, dan SMKN 3 PPU

Pengenalan Industri Migas oleh Perwira PT PHKT

Melalui Program Media Goes to School ini Perwira PT. PHKT mengenalkan Industri Migas kepada para pelajar SMK Negeri 4 Waru Kabupaten PPU tidak hanya kepada 50 peserta Program Media Goes to School akan tetapi atas permintaan khusus dari Pihak Sekolah, Perwira juga memberikan materi Keselamatan Kerja di Lingkungan Migas kepada Siswa Siswi SMK Negeri 4 Waru lainnya yang ada di tingkat akhir dan siap bekerja.

Naah, di kegiatan ini kami mengisi 2 kelas dengan 3 topik berbeda. Kelas pertama adalah kelam dari Media Goes to School, dan kelas kedua adalah gabungan dari beberapa kelas khusus dari SMK Negeri 4 Waru. Sesi pertama di isi oleh Mas Yandi, in collaboration dengan Personil SKK Migas Sumbangsel dengan materi ringan terkait Industri Hulu Migas Pertamina.
Picture
​Mas Yandi menjelaskan dengan paparan ringan dan mudah dimengerti mengenai apa itu Pertamina, lingkup bisnis, Bahwa PT PHKT merupakan bagian dari Perusahaan besar Pertamina Hulu Energi yang merupakan grup dari pertamina Persero serta tidak terlewat juga diberikan video animasi bagaimana sih itu pemboran migas.

Keselamatan Kerja di Lingkungan Migas

Sesi kedua diisi oleh saya, yang memberikan materi mengenai Keselamatan Kerja di Lingkungan Migas dengan Bahasa dan contoh-contoh yang dimengerti oleh para siswa. Pada sesi kali ini tentu saja sebagai seorang Perwira Perempuan, saya, menyelipkan motivasi semangat dan harapan pada para siswa siswi, terutama Siswi bahwa mereka, perempuan bisa menjadi apa saja yang mereka inginkan. Perempuan dari daerah juga harus bersemangat untuk berjuang dan bersaing demi masa depan yang lebih baik, serta untuk tidak takut untuk bermimpi setinggi mungkin. ​
Picture
Diskusi interaktif dan tanya jawab dengan siswa memberikan saya insight bahwa ternyata kita memang perlu melakukan sosialisasi, berbagi dan sharing ke Sekolah-sekolah apalagi di Sekolah daerah dan kejuruan seperti SMK Negeri 4 Waru ini.

Sebelum memulai sesi materi kami sempat berdiskusi dengan Ibu Kepala Sekolah SMK Negeri 4 Waru dan muncul informasi bahwa Siswa Siswi seringkali abai dengan prosedur, APD dan disiplin. Sehingga ketiga point ini dapat saya langsung kaitkan dengan materi Keselamatan Kerja yang saya bawakan. Saya bersukur, ternyata beberapa program HSSE yang selama ini kami jalankan itu dapat juga dapat dijadikan insight bagi Sekolah. Sebagai contoh misalnya HSSE Golden Rules dan CLSR.

HSSE Golden Rules Pertamina ini yang terdiri dari Patuh Intervensi dan Peduli dan beberapa point CLSR (Corporate Life Saving Rules), KARIB (Kajian Risiko Pribadi), Campaign HFIF (Hand Finger Injury), TEMAN (Tegur Jika Saya Tidak Aman) ini sangat relate untuk bisa di aplikasikan di Sekolah Kejuruan.

Overview Fasilitas dan Proses Pengolahan Minyak di Terminal Lawe-Lawe

Sesi ketiga Program Media Goes to School diisi oleh Pak Eko Marwoto, yang memberikan overview singkat mengenai fasilitas dan proses pengolahan minyak di Terminal Lawe-Lawe. Pak Eko juga memberikan semangat dan menginformasikan bahwa Pekerja di terminal Lawe-Lawe terdiri dari bermacam-macam keahlian, dari mulai Cleaning Service, pemotong rumput, petugas kebersihan, Katering, Mekanik, IT, Driver, Admin, Akuntansi, dll, yang juga menjadi bidang konsentarasi di SMK Negeri 4 Waru. Jadi para Siswa Siswi SMKN 4 Waru ini harus mau meningkatkan kemampuan diri untuk bersaing apabila ingin menjadi bagian dari Pertamina.
Picture

Sesi Q&A

Berdasarkan hasil tanya jawab dengan peserta, memang sasaran program Media Goes to School sangat sesuai dengan masalah yang ada di Masyarakat PPU, yaitu Literasi. Para Peserta yang merupakan Siswa Siswi Sekolah Menengah hampir tidak ada yang mengenal Pertamina, selain SPBU dan berjualan minyak.

​Meskipun berada dekat dengan fasilitas Terminal Lawe-Lawe, dan beberapa program CSR kami ada di Waru, ternyata Peserta masih belum menyadari bahwa ada Pertamina Grup sangat dekat daerah mereka, dimana di Terminal Lawe-Lawe saja terdapat 4 entitas perusahaan yang berbeda, yaitu PT. PHKT, PT. Pertamina RU V, PT KPB, PT KPI.
Picture
Picture
Picture
Beberapa pertanyaan yang menarik bagi saya pribadi adalah dari satu orang siswi (buat saya menarik, karena typical dengan saya dimasa muda apabila mendapatkan kesempatan ada diacara seperti ini juga akan menanyakan hal yang sama) adalah pertanyaan tentang, “Bagaimana caranya agar kami bisa menjadi Perwira seperti Kakak?” dan.. tentusaja dengan senang hati saya mau memberikan tips dan trik nya. 
Picture
Picture
Jawaban saya untuk pertanyaan ini diantaranya adalah bahwa informasi akan lowongan pekerjaan dapat diakses di web Home | Pertamina/karir; hilangkan mindset “harus pakai orang dalam”;
​
Bahwa Adik-adik harus menyiapkan diri dari sekarang jika ingin menjadi Perwira, belajar, update informasi, rajin baca buku, excellent di Sekolah, dan yang terakhir, tentu saja bahwa persaingan di pertamina adalah dari Sabang ke Merauke – seluruh Indonesia, jadi jangan menajdi Siswa rata-rata.

Motivasi diri, dengan setidaknya memiliki kata-kata khusus untuk memotivasi diri sendiri. Kalimat motivasi saya pribadi dari masa SMA adalah  "AKU BISA. KARENA AKU HARUS BISA. DAN AKU PASTI BISA." Kalimat itu tertulis jelas di meja belajar saya, jadi setiap mulai melemah, terdistract, kalimat itu akan tidak sadar terbaca dan masuk ke alam bawah sadarku.
Sisihkan uang, luangkan waktu untuk mengambil kursus-kursus / sertifikasi yang bisa membuat adik adik mempunya nilai tambah dibanding yang lain.
Picture
0 Comments

CIP FORUM PRESENTASI REGION 3 TAHUN 2024

11/14/2024

0 Comments

 

​Opening CIP Forum Presentasi Regional 3  

​Balikpapan - PT Pertamina Hulu Indonesia menggelar ajang tahunan CIP FORUM Region 3 pada tanggal 28 – 31 Oktober 2024 bertempat di Hotel Novotel Balikpapan. Forum Sharing CIP merupakan suatu media berbagi pengetahuan yang dilakukan secara tatap muka atau daring oleh Pekerja untuk menampilkan hasil karya inovasi atau perbaikan dan dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat Kantor Pusat Subholding Upstream/Regional/Services/AP, Subholding Upstream, Korporat dan Nasional/lnternasional. 
CIP Forum Regional 3 ini merupakan yang ke-7 sejak pertama kali diadakan di Tahun 2018. CIP Forum di tahun ini mengangkat tema “Innovation Excellence Unleashing the Potential Through Collaboration for Sustainable Operations and Business Performance”. Opening ceremonial CIP Forum Regional 3 diawali dengan jargor CIP yaitu: “Insan mutu? Semangat hebat! Pertamina Jaya! Jaya!”
​Acara kemudian opening dilanjutkan dengan Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Anthem pertamina, pembacaan Doa, dan Laporan kegiatan oleh Bapak Irwan Hardiyanto. Bapak Hardian juga menyampaikan apreasiasi kepada Insan Mutu Region 3 atas pencapaian PHI sebagai BEST OF BEST di Forum APQA 2024 dengan 9 platinum dan 2 gold serta pencapaian GOLD dalam IACPCC di Beijing china.
 
Setelah pembacaan janji juri yang dipimpin oleh Bapak Irwan Hardiyanto dan diikuti oleh seluruh juri CIP Forum Region 3, dengan total 21 tim juri dari lintas fungsi. Bapak Irwan Hardiyanto juga menyampaikan harapannya bahwa dengan adanya CIP memacu motivasi seluruh insan mutu untuk terus berinovasi, serta dari forum CIP ini nantinya akan didapatkan gugus-gugus terbaik untuk diikutkan dalam Upstream improvement and innovations award (UIIA) dan APQA SHU.
 
Ibu Komisaris Utama PHI Ibu Meidawati yang membuka secara resmi rangkaian kegiatan CIP Forum Regional 3 menyampaikan insight bahwa FORUM CIP ini mengadaptasi metode KAIZEN dari Jepang dimana perubahan perbaikan yangg terus menerus dilakukan, tidak penting hasilnya akan tetapi dipentingkan adalah prosesnya. Dewan Komisaris juga menyampaikan harapannya agar semua Insan Mutu PHI selalu mengedepankan aspek HSSE serta ucapan “Selamat berinovasi, dan berikan ide-ide yang terbaik bagi perusahaan”.
 
Ibu Meidawati juga memberikan petuah khusus terutama bagi Perwira Perempuan agar kuat dan menjadi orang hebat. Bahwa Pekerja perempuan, apabila sudah memilih berkarir maka berkarirlah dengan baik dan dengan professional sehingga akan menjadi bekal pada saat menduduki jabatan nantinya. Apabila  ada kesempatan mengikuti assessment, jalanilah semua rangkaian test dengan benar, maksimal,  bersungguh-sungguh dan jangan setengah- setengah. Serta jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan yang datang karena kesempatan tidak akan datang untuk kedua kali. Petuah khusus Ibu Mediawati dipungkas dengan kalimat "Jangan pernah menyerah”.
 
Dirut PHI yang berhalangan hadir di pembukaan CIP Forum Region 3 menyampaikan pesan pada saat Town Hall Meeting Region 3 dengan mengucapkan: “Selamat berkompetisi kepada 67 gugus peserta CIP Forum Regional 3, Semoga Allah Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rahmatnya sehingga kita dapat menjalankan tugas dengan baik”.
 
Pada saat Closing CIP Forum dilaporkan Total terdapat 67 gugus yang ikut serta dalam ajang CIP Forum Region 3 dan terbagi dalam 5 Stream yaitu stream Innovations, Excellence, Collaboration, Sustainability dan Culture. CIP Forum ini bertujuan selain sebagai sarana untuk sharing knowledge juga untuk sharing best practice. Kategori yang diberikan semata hanya berdasarkan kriteria CIP, bukan memberikan bagus tidaknya atau lemah unggulnya suatu inovasi. 
Gugus CIP yang lolos hingga ke CIP Forum Regional 3 setidaknya sudah melalui beberapa proses tahapan seleksi sebagai berikut:
  1. Pendaftaran CIP di bulan Januari-Juni 2024
  2. Pelatihan CIP di bulan Mei-Juni 2024
  3. Penulisan Risalah CIP di bulan Mei-Juli 2024
  4. Coaching PDCA 1 di bulan Juni-Agustus 2024. Coaching PDCA 1 adalah suatu proses verifikasi dan tinjauan lapangan terkait kegiatan CIP yang berbasis coaching untuk mengetahui progress CIP mulai langkah 1 hingga langkah 4 (Planning)
  5. Coaching PDCA 2 & Seleksi Gugus CIP Zona 10 2024 pada 09-11 September 2024. Coaching PDCA 2 adalah suatu proses verifikasi dan tinjauan lapangan terkait kegiatan CIP yang berbasis coaching untuk memastikan tahapan CIP telah selesai hingga langkah 8 dan telah terimplementasi sekurang-kurangnya selama 3 bulan dan menghasilkan value creation berbasis panca mutu
  6. Wawancara Value Creation Gugus CIP Regional 3 Th 2024 - STREAM 1 (Innovations) di bulan Oktober 2024
  7. Forum CIP Regional 3 PHI 2024 pada 28-31 Oktober 2024

​CIP Forum Presentasi Regional 3  

​Dari total 67 Gugus peserta CIP Forum Presentasi Regional 3, Zona 10 mengirimkan 15 Gugus terbaiknya, dan diantaranya terdapat 2 (dua) Gugus yang berasal dari Terminal Lawe-Lawe, yaitu Gugus RT Prove Profesor dan Gugus PC Prove Rektor Presensi Wisuda, dimana saya tergabung menjadi Sekretaris Gugus Rektor Presensi Wisuda.
Picture
Tim PC-PROVE RECTOR PRESENSI WISUDA di ajang CIP Forum Regional 3 Tahun 2024
Hari Pertama dan kedua Forum CIP Regional 3 PHI 2024 adalah kegiatan Presentasi Gugus. PC-Prove REKTOR PRESENSI WISUDA masuk dalam kelompok Stream 1- Innovations Bersama dengan 12 Gugus Lainnya. Bapak Dekky Sunggono bertindak sebagai Koordinator Stream dengan Tim dewan juri:
Juri 1 – Bapak Irwan Hardiyanto (Ass. Manager QM – Regional 3)
Juri 2 - Bapak Puput Andreadi (Sr. Analyst QM SHU)
Juri 3 - Bapak Agus Susanto (Manager Marketing PDC)
Juri Value Creation - Bapak Muhammad Salman (Sr. Engineer Surface facilities Planning – Reg 3)
Picture
Foto Bersama Stream 1 – Innovations Bersama Koordinator Stream dan Dewan Juri
Pada saat presentasi, setiap Gugus menunjukkan kehandalanan inovasi masing-masing dengan memadukan materi presentasi, metode penyajian presentasi yang kreatif dan bervariasi, dari mulai model serius, jungle story telling ala Simba, ala samurai, Yel-yel penyanyi grup ala JKT48 dan masih banyak lagi kreativitas peserta Gugus, kemudian ditambah lagi dengan tambahan bermacam mode simulasi alat dan hasil inovasi yang diperagakan setiap Gugus kepada dewan Juri dan Peserta Stream.

​Closing & Awarding Ceremony  

Picture
​Hari ketiga Forum CIP Regional 3 PHI 2024 di siang hari adalah kegiatan Pleno Juri All Stream, sedangkan kegiatan bebas bagi para peserta gugus, dilanjutkan dengan Awarding dan Closing Forum CIP Regional 3 PHI 2024 di malam harinya dengan tambahan award di tahun ini adalah Best performance presentation; Best costume; Best time presentation; dan Best preparation. 
Picture
Foto bersama Bapak Markus Pramudito, Sr. manager Production & Project Zona 10 selaku Perwakilan Manajemen Zona 10
Picture
GOLD Medal Tim PC-PROVE RECTOR PRESENSI WISUDA
Alhamdulillah kedua Gugus dari Terminal Lawe-Lawe yaitu RT-PROVE PROFESOR dan Gugus PC-PROVE REKTOR PRESENSI WISUDA meraih Gold Award di ajang CIP Forum Region 3 Tahun 2024 ini, dengan tambahan the Best Performance untuk Gugus RT-PROVE PROFESOR.
Picture

Sekilas mengenai PC-PROVE REKTOR PRESENSI WISUDA  

Inovasi PC PROVE REKTOR PRESENSI WISUDA muncul setelah hasil internal assessment dari Tim Terminal Lawe-Lawe terkait aspek keselamatan yang perlu dimonitoring secara kontinu pada Tangki timbun minyak bumi di Terminal Lawe-Lawe sesuai panduan dari PERTAMINA Persero  Memo Direktur Logistik & Infrastruktur Pertamina Persero No062R000000002021SO; SP Direktorat Pengembangan Produksi SHU No. Prin-004PHE20002021-SO SHU; serta hasil Self-assessment Tanki Timbun yang menunjukkan adanya beberapa gap yang harus dipenuhi yaitu:
​Adapun Potensi Kerugian apabila permasalah ini tidak ditangani adalah sebesar Rp. 942.778.375.131, - dengan tetap menggunakan metode konvensional; Kerugian  Riil Man Hours sebesar 2.190 Hours / Rp. 248.024.070, -; Kerugian Riil Fuel sebesar 241.04 liter / Rp 5.565.213,-; sehingga Total Kerugian Rp. 944.735.806.187, -
Untuk mengatasi gap permasalahan tersebut, dilakukan perbandingan tiga opsi solusi berbeda. Opsi pertama adalah metode konvensional. Kita bisa menggunakan spare part lama yang ada yang merupakan opsi dengan biaya paling rendah, yaitu sekitar Rp 75 juta. Tetapi masalahnya adalah solusi ini tidak efektif. Karena spare part yang digunakan sudah usang sehingga tidak akan menyelesaikan permasalahan secara tuntas.
Opsi kedua adalah modifikasi oleh pihak ketiga. Opsi ini sebenarnya lebih komprehensif akan tetapi biaya yang harus dikeluarkan sangat tinggi, sekitar Rp 25 miliar. Selain itu, durasi pengerjaannya mencapai 19 bulan. Sehingga dengan biaya besar dan durasi pengerjaan yang lama, opsi ini menjadi tidak ideal.“
Opsi terakhir  adalah integrasi antara REKTOR (Radar Pole & Reflektor), PRESENSI (Protection Rim Seal Using Extended Nitrogen Surpresion), dan WISUDA (Wireless UHF Data). Total biaya yang dibutuhkan Rp 7,7 miliar, dan waktu pengerjaannya hanya 12 bulan. Opsi terakhir ini lebih murah, dan durasi pengerjaan lebih cepat sehingga dipilih menjadi solusi yang terbaik.

Invensi REKTOR (Radar Pole & Reflector) adalah Invensi dengan menggunakan radar yang dipasang di atas dinding tangki timbun minyak mentah dengan rancangan pole dan reflector yang ditempatkan di atas floating roof untuk memantau level cairan. Walaupun tangki di Lawe ini adalah tipe tangki tipe floating roof tanpa stilling well sehingga invensi ini tidak memerlukan modifikasi pipa stilling well pada tangki. Gelombang elektromagnetik akan mengukur secara tidak langsung level cairan dalam tangki lewat pergerakan floating roof. Teknologi ini akan menggantikan pengukuran manual yang sebelumnya dilakukan oleh operator.
 
Invensi PRESENSI (Protection Rim Seal using Extended Nitrogen Suppression) merupakan Sistem yang bertujuan untuk memproteksi rim seal (segel tepi) dari tangki timbun. Ketika terjadi kebakaran di sekitar rim seal, nitrogen ini akan menekan foam secara cepat dan efektif. Invensi ini meningkatkan keselamatan dengan mempercepat respons terhadap potensi kebakaran, sekaligus mengurangi keterlibatan dari teknisi untuk pengisian tanpa menggunakan crane dan manual handling dimana pengisian nitrogen cukup dari bawah tangki menggunakan pompa tekanan tinggi.
 
Sedangkan invesi WISUDA (Wireless UHF Data) merupakan Sistem yang memungkinkan pemantauan data operasional tangki seperti level cairan, suhu, tekanan, dan kondisi rim seal fire protection secara nirkabel menggunakan teknologi UHF. Dengan WISUDA, data dari tangki dapat diakses secara real-time dari Control Room, sehingga mengurangi kebutuhan inspeksi manual dan meningkatkan efisiensi operasional.
Picture

0 Comments

Pelatihan dan Sertifikasi Pengelolaan Limbah Padat Non B3

12/14/2023

0 Comments

 

Definisi

SKKNI [Standar kompetensi Kerja Nasional indonesia]
Rumusan Kemampuan Kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundangan-undangan.
 
Uji Kompetensi
Merupakan proses penilaian baik teknis maupun non teknis melalui pengumpulan bukti yang relevan untuk menentukan seseorang kompeten atau belum kompeten pada suatu unit kompetensi atau kualifikasi tertentu
 
Sertifikasi Kompetensi kerja
Proses pemberian sertifikat kompetensi secara sistematis dan objektif melalui uji kompetensi sesuai SKKNI, standar Internasional dan/atau Standar Kompetensi Kerja Khusus

Picture
Interview Uji Kompetensi
​Persiapan Uji Kompetensi:
  1. Pastikan sudah memenuhi persyaratan
  2. Kumpulkan bukti pemenuhan persyaratan kompetensi yang diperlukan
  3. Belajar mandiri atau mengikuti pelatihan persiapan uji kompetensi
  4. Susun laporan kerja terkait skema kompetensi yang dipilih
  5. Membangun kepercayaan diri dalam menghadapi uji kompetensi​
Bentuk ujian: Test Tertulis, verifikasi portofolio/observasi, wawancara
Picture
Picture

Dasar Hukum

  1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
  2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
  3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
  4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta kerja
  5. Peraturan Pemerintah No. 81 tahun 2023 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
  6. Peraturan Pemerintah No.27 tahun 2020 Tentang Pengelolaan Sampah Spesifik
  7. Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
  8. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 61 tahun 2018 Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Pengelolaan Air, Pengelolaan Air Limbah, Pengelolaan dan Daur Ulang Sampah, dan Aktifitas Remediasi Golongan Pokok Pengelolaan dan Daur Ulang Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
  9. Permenlhk No.1 Tahun 2021 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
  10. Peraturan Badan nasional Sertifikasi Profesi Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pengembangan dan Pemeliharaan Skema Sertifikasi profesi
  11. Permenlhk 19 Tahun 2021 tentang Tata Cara Pengelolaan Limbah Non bahan Berbahaya dan Beracun

​Definisi Limbah B3 dan Non B3

Picture

​Kategori Limbah B3 dan Non B3

Picture

​Prinsip Pengelolaan Limbah

Picture

Pengelolaan Limbah Non B3 di Terminal Lawe-Lawe

Trus, kalau ada yang tanya,, seperti apa sih pengelolaan limbah di Terminal Lawe-Lawe?
Naah.. Terminal Lawe-Lawe, secara organisasi Zona 10 masuk kedalam lingkup DOBS (Daerah Operasi Bagian Selatan). DOBS ini memiliki beberapa program unggulan untuk ​pengurangan dan pemanfaatan limbah non B3, yaitu:

Program PLATINUM

Inisiatif untuk mengurangi timbulan sampah plastik melalui penerapan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) tersebut dituangkan dalam program PLATINUM (Penggantian Botol Minum menjadi Tumbler) melalui pengadaan air galon (19 L) dan tumbler di berbagai area PHKT DOBS untuk meminimalisir konsumsi air minum kemasan botol plastik ukuran 600 ml.

​Program BULAT (Budidaya Lalat)

Picture
Merupakan program biokonversi yang mengubah sampah sisa makanan dengan menggunakan proses biologis dari mikroorganisme dan enzim dengan menggunakan lalat (Black Soldier Fly/BSF/Hermetia illucens).
Sampah sisa makanan dari fasilitas catering Terminal Lawe-Lawe dimasukkan pada media budidaya lalat sebagai pakan utama bagi lalat.
Siklus lalat selama 21 hari akan menghasilkan maggot atau larva lalat yang siap dipanen dan dijadikan bahan substitusi pakan ternak dan pakan ikan bagi warga.
​Feses dan sisa makanan maggot dapat dimanfaatkan sebagai kompos yang lebih mudah diserap oleh tanaman jika dibandingkan dengan pupuk kimia.

Program COMPLI DAILY (Compostable Plastics for Daily)

​Program COMPLY DAILY mengajak seluruh pekerja dan mitra kerja PHKT DOBS untuk senantiasa mengurangi penggunaan plastik polimer.
Perusahaan mengganti seluruh kantong plastik dengan menggunakan compostable plastics. Plastik ini terbuat dari bahan organik seperti sari pati singkong sehingga memiliki sifat yang compostable.
Dengan program COMPLI DAILY, perusahaan juga membatasi pemberian plastik kepada karyawan dengan tidak lagi memberikan plastik secara cuma-cuma jika barang yang akan dibawa masih bisa tertangani tanpa wadah.
​Dengan program ini, tidak hanya penggunaan plastik saja yang berkurang, namun terdapat pula pengurangan jam operasional insinerator yang menyebabkan berkurangnya beban emisi yang keluar.

Program KRABSTICK (Krayon Ramah Lingkungan)

Timbulan sampah plastik AMDK adalah jenis sampah plastik yang penggunaannya cukup banyak digunakan oleh karwayan maupun saat ada tamu berkunjung. Hal ini menjadi trigger Tim internal Terminal Lawe-Lawe untuk melakukan studi pengelolaan dan pemanfaatan sampah plastik AMDK. 
​Tim PHKT DOBS memilih sampah plastik dengan kode 5 PP karena sudah terindikasi BPA-free dimana kandungannya telah aman dari zat Bisphenol A, yaitu zat aditif yang dapat merangsang pertumbuhan sel kanker. Pemilihan sampah plastik ini tentunya supaya lebih aman bagi kesehatan. Adapun tahapan program KRABSTIK yaitu pertama melakukan segregasi sampah plastik AMDK dengan kode 5 PP dari sampah domestik lainnya. Selanjutnya dilakukan pembersihan dan pemotongan plastik menjadi potongan kecil agar memudahkan saat destilasi berlangsung untuk mendapatkan residu (wax). Residu (wax) yang didapatkan lalu didinginkan dan dihancurkan menggunakan blender hingga halus. Wax yang sudah halus dicampurkan dengan komposisi krayon lainnya yaitu beeswax, parafin dan pewarna plastik. Pencampuran dilakukan dengan cara melarutkan seluruh komposisi saat suhu tinggi (kondisi panas), lalu dimasukkan dalam cetakan krayon. Setelah kondisi dingin, krayon siap digunakan. Krayon ini dimanfaatkan sebagai salah satu produk UMKM Desa Binaan. Tidak hanya itu, PHKT DOBS juga mengadakan pembagian produk krayon tersebut ke sekolah TK di sekitar Perusahaan.

Program U-GREEN (Used Cooking Oil Recycling for Environmental and Energy Needs) 

Salah satu fasilitas yang terdapat di Terminal Lawe-Lawe dalam memenuhi kebutuhan pekerja adalah fasilitas dapur atau catering. Kegiatan menyajikan makanan dari fasilitas ini menghasilkan limbah non B3, dimana salah satunya adalah bekas minyak goreng atau lebih dikenal dengan minyak jelantah. Minyak jelantah adalah minyak yang telah digunakan lebih dari dua atau tiga kali penggorengan, dan dikategorikan sebagai limbah karena dapat merusak lingkungan dan dapat menimbulkan sejumlah penyakit.
Pada proses catering di Terminal Lawe-Lawe, limbah minyak jelantah yang dihasilkan dapat mencapai 200 L per bulan. Tim internal PHKT DOBS melihat adanya peluang pemanfaatan minyak jelantah melalui program U-GREEN (Used Cooking Oil Recycling for Environmental and Energy Needs). 
Proses penggunaan minyak jelantah sebagai biofuel sendiri membutuhkan tambahan perlakuan yaitu dengan memanfaatkan blower sebagai pemanas. 

Program BASWARA (Batako Swakarya Ramah Lingkungan) 

Kegiatan bisnis inti PT. PHKT selaku perusahaan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi salah satunya adalah drilling. Dalam proses drilling, terdapat dua jenis material yang digunakan sebagai media untuk mempertahankan stabilitas dinding bor serta juga berfungsi untuk menjaga suhu pipa sumur saat proses drilling berlangsung.
Salah satu material yang digunakan dalam proses ini adalah WBM (Water Based Mud). Bahan sintetik yang berbahan dasar air ini diinjeksikan ke dalam sumur selama proses drilling berlangsung yang bertujuan untuk membantu pengangkatan cutting (serpihan batuan). WBM yang keluar kemudian diolah kembali untuk memisahkan cutting dengan WBM itu sendiri. WBM yang masih layak pakai akan diinjeksikan kembali ke dalam sumur sedangkan untuk WBM yang tidak layak guna akan dibawa ke darat untuk proses disposal.
Setelah melakukan analisa due diligent internal perusahaan, didapatkan hasil bahwa WBM yang dihasilkan Perusahaan, salah satunya berasal dari STA Field, menurut uji TCLP PP 101/2014 Lampiran V, Uji Total Konsentrasi, Uji Total Petroleum Hydrocarbon, LC50 dan LD50 adalah termasuk LNB3 sesuai dengan pengujian yang dilakukan pada 27 Juli 2020 dengan nomor sertifikat 35506/DBBPAN Laboratorium PT Sucofindo. Dengan kondisi tekstur WBM yang menyerupai tanah berpasir, PHKT DOBS memanfaatkan limbah WBM tersebut sebagai bahan dasar bangunan melalui proses solidifikasi WBM sehingga memiliki nilai jual dan nilai material yang dapat termanfaatkan. Hasil proses solidifikasi tersebut yaitu salah satunya adalah batako melalui program BASWARA (Batako Swakarya Ramah Lingkungan). 

Program BULATIH (Budidaya Lalat Tentara Hitam)

Program BULATIH (Budidaya Lalat Tentara Hitam) merupakah pengembangan dari Program BULAT yang telah diimplementasikan oleh internal PHKT DOBS.
Program BULATIH ini merupakan salah satu program CSR. Melalui program ini, PHKT DOBS membina sebanyak 3 kelompok penerima manfaat yaitu HIMPULI, Hidayatullah, dan Kelompok Magot Lestari Tj. Tunan yang memiliki latar belakang permasalahan timbulan sampah organik.
Program BULATIH merupakan replikasi program pengelolaan sampah organik melalui metode biokonversi sampah organik dengan memanfaatan lalat tentara hitam (Black Soldier Fly/BSF/Hermetia illucens). 

Program BALADEWA (Bata Lawe dari Water Based Mud) 

Program Baladewa ini merupakan pengembangan dari program Baswara. PHKT DOBS bekerjasama dengan pengrajin bata merah skala rumahan yang terletak di Kel. Petung, Kec. Penajam, Kab. Penajam Paser Utara untuk pemanfaatan WBM sebanyak 8,80 Ton pada tahun 2022.
Kerjasama ini memberikan keuntungan bagi pengrajin bata merah secara ekonomi dari biaya pembuatan batu bata sebesar Rp 4.800.000,-. Batu bata yang telah selesai diproduksi, diberikan kepada masyarakat yang ada di Desa Kampung Baru, Desa Babulu Laut, Desa Labangka Barat, dan Desa Sebakung. Pemberian batu bata kepada masyarakat Desa Kampung Baru digunakan untuk pembangunan bak sampah dalam rangka mendukung desa tersebut pada Lomba PROKLIM (Program Kampung Iklim) Tahun 2022.
Pemberian batu bata kepada masyarakat Desa Babulu Laut dan Labangka Barat digunakan untuk pembangunan bak sampah terpusat. Dan batu bata yang disalurkan kepada masyarakat Desa Sebakung digunakan sebagai bahan bangunan rumah manggot dalam rangka mendukung program budidaya lalat.

Program SEDEKAH SAMPAH 

Picture
Picture
Merupakan program rutin yang dilakukan di Terminal Lawe-Lawe. Implementasi program berupa pemberian sampah yang telah tersegregasi dari Terminal Lawe-Lawe kepada Bank Sampah Kelompok Binaan PHKT DOBS yaitu Bank Sampah Anggrek.
​Program ini merupakan upaya pengelolaan limbah non B3 melalui pemberdayaan masyarakat setempat melalui pemanfaatan kembali sampah umumnya berupa sampah kardus atau plastik. Selain pemberian sampah yang telah tersegregasi tersebut, juga dilakukan sosialisasi mengenai pengelolaan limbah non B3 dan pelatihan pemanfaatan limbah non B3 kepada kelompok binaan Bank Sampah Anggrek.

0 Comments

PERTAMINA ENERGI NEGERI 6

11/7/2023

0 Comments

 

"Membangun Generasi, menginspirasi, dan Berbagi"​

Pertamina Energi Negeri (PEN) Adalah salah satu Program Sosial yang diinisiasi oleh Pertamina Peduli, ONE Pertamina dan Agent of Change Pertamina dibawah naungan Direktorat SDM dan Corporate Secretary yang berfokus untuk memberikan edukasi dan motivasi kepada anak–anak diberbagai wilayah di Indonesia.

Pertamina Energi Negeri merupakan kegiatan kesukarelawanan yang diinisiasi secara murni oleh Pekerja-pekerja Pertamina. Program ini pertama kali dilaksanakan di 10 Sekolah dasar di Wilayah Jakarta pada tanggal 22 Februari 2016 dan 29 Februari 2016, dengan jumlah relawan sebanyak 129 pekerja Pertamina sebagai relawan pengajar dan dokumentasi yang menginspirasi 3528 siswa. PEN Tahun ini sudah memasuki pelaksanaan yang ke-6 yang DIADAKAN LEBIH DARI 35 Kota di seluruh Indonesia dan mencakup hingga 70 sekolah Dasar, merupakan rangkaian dari HUT Pertamina ke-66.

Mengusung tema NAWASENA yang memiliki arti “Masa Depan Yang Cerah” penuh harapan dengan membaca membuka jendela dan wawasan dunia. Pertamina Energi Negeri 6.0 tahun 2023 memiliki harapan menjadi cakrawala penghubung dan pembangun mimpi melalui edukasi, motivasi dan memberikan inspirasi kepada anak-anak Indonesia untuk masa depan gemilang.

Latar Belakang Kegiatan

  1. ​Pertamina sebagai world class energy nation yang selalu siap menyediakan energi dan menjadi motor penggerak lini kehidupan untuk berkembang dan mencapai tujuan yang lebih baik
  2. Aksi nyata perwira pertamina untuk memberikan kontribusi & kepedulian terhadap masyarakat di berbagai wilayah Indonesia
  3. Ekspansi nilai utama AKHLAK bagi perwira pertamina yang telah menjadi Identitas dan budaya organisasi dan mampu mengimplementasikan dengan baik, melebur menjadi one pertamina
  4. optimalisasi peran Perwira Pertamina sebagai Relawan (Donatur, Fasilitator, dokumentator dan pendamping)
  5. Memberikan edukasi kepada anak anak di Indonesia tentang Cerdas Bermedia Sosial – No Bullying dan Pahlawanku, InspirasiKu
  6. Membangun mimpi anak anak Indonesia dan melihat cakrawala dunia lebih luas

Manfaat Kegiatan

Bagi Perusahaan kolabolasi Komunitas Bergerak Pertamina dalam kegiatan PEN 6.0 akan memberikan nilai tambah ESG Pertamina khusunya terkait Employee Development, Community Engagement dan Impact for Sociecty .

Sejalan Sustainable Development Goals (SDG’s), yang merupakan tujuan dari implementasi program – program Berbasis ESG Berkelanjutan di Pertamina sesuai arahan dari Kementrian BUMN yaitu, antara lain:
[4] Quality Education 
[5] Gender Equality
[7] Affordable & Clean Energy
[10] Reduced Inequalities

Naah.. Ngapain aja sih PEN-6 itu???

Kebetulaan.. saya udah bergabung dalam Komunitas Bergerak dan Agent of Change [AoC] Pertamina, jadi sebelum info PEN-6 di broadcast saya sudah dapatin infonya di komunitas. Saya udah tau informasinya kapan dan pas dengan jadwal saya off duty. Jadi begitu dibroadcast saya langsung mendaftar sebagai fasilitator. 
Kenapa Fasilitator? lebih ke saya pribadi yang ingin mendapatkan exposure yang berbeda. Setidaknya saya sudah pernah menjadi pengajar, jadi pengen tau gimana sih rasanya jadi fasilitator, siapin ini itu agar kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan sesuai targetnya. 

Kick Off PEN-6 dilakukan pada tanggal 18 oktober 2023, saat saya sedang mengikuti training Oil Response Spill Level 2 di Jakarta, jadi tidak begitu konsen, dan juga terkejut saat nama saya terpampang sebagai Koordinator Lapangan Wilayah Pekanbaru. Lho kok saya? hahaha.. 

Anyway..  meskipun terpisahkan pulau, kami relawan Pekanbaru tetap bisa berkoordinasi internal dengan baik hingga Hari-H. dan setidaknya inilah yang kami lakukan:

Persiapan 

​Persiapan oleh panitia pusat, yang pertama adalah kegiatan kick off PEN-6 2023 pada tanggal 18 Oktober 2023, kemudian akan dilanjutkan dengan beberapa sesi upskilling mengenai viedogafi, fotografi, materi PEN dan metode pengajaran.
Picture
Picture
Nah, di kickoff tersebut kita dijelaskan mengenai tugas masing-masing, setidaknya sebagai berikut:
Fasilitator
  1. Mencari dan berkoordinasi dengan sekolah yan akan menjadi lokasi  program  PEN 6.0 
  2. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan rangkaian program PEN 6.0 di   terkait.
  3. Berkoordinasi terkait detail kebutuhan program PEN 6.0 di   terkait.
Pengajar
  1. Melaksanakan sharing / edukasi kepada siswa di Sekolah Dasar.
  2. Melakukan koordinasi dengan Panitia Pusat terkait materi sharing session yang akan dipaparkan di program PEN 6.0
Dokumentasi
  1. Bertanggung jawab terhadap dokumentasi selama rangkaian program PEN 6.0
  2. Mengelola data-data pengelolaan program PEN 6.0 (data relawan, data sekolah, akses ke data, dan kerahasiaan data).
  3. Melakukan sosialisasi di berbagai media dan platform serta lokasi tertentu yang dapat menjaring relawan pengajar/narasumber.

​Sedangkan untuk internal Pekanbaru, saya mengadakan beberapa kali koordinasi internal online MS teams, 1x saat di Lawe, 1x saat di Jakarta dn 1x di Pekanbaru. Koordinasi meeting pertama dengan internal Tim Pekanbaru sih saya awalnya meawarkan apakah ada yang mau gantian dengan saya jadi korlap di Pekanbaru, karena posisi saya di Kaltim. jadi 2 minggu on duty nda bisa deh bantu persiapan offline. Tapi, sepertinya nda ada yang berminat dapat tugas tambahan korlap, atau masih tidak terbiasa buat volunterism gitu, 

Sebenarnya ada dua concerns saya terkait korlap ini, yang pertama karena saya dari luar PHR, saya tentu saja tidak menguasai medan perang kan.,. hahah.. tapii.. concern ke dua,, saya pengen nih jalanin challenge ini. seru juga sekali dapat challenge mantap, kerjsaama dengan tim dari perusahaan lain, terpisah jarak, ga kenal sama sekali.. seru ya kaan.. dan yaa okelah koordinasi internal pertama saya sudah bawain konsep yang saya ajukan ke audience buat didiskusikan. 
​​
Picture
Picture
Persiapan di SDN 32 Pekanbaru
Kalau pengalaman mengajar sebelumnya, saya terima bersih saja.. semua sudah dikoordinasikan oleh Tim Environment & CDO PHKT, saya tinggal masuk kelas, trus ngajar. udah. perlengkapan, sovenir dkk dkk sudah beres. 
Naah kalau PEN-6 ini, semua full kami kerjain sendiri, relawan. Dari mulai pendanaan, pengadaan perlengkapan, materi, snack, sovenir dll dll. Ga sakit kepala sih, tapi memang diluar ekspektasi saya untuk donasinya, jadinya kami ngasih godie bag isi token n snack aja.. plus coklat.  dan waktunya memang mepet banget, sekitar 2 minggu jadi untuk donasi dll.
truuuss.. berhubung saya jadi Korlap, saya mesti mikirin gimana caranya di 4 lokasi sekolah ini kegiatan tetap berjalan, dengan sama gitu. Kalau mau nalangin buat satu sekolah tempatku aja sih, oke aja, tapi karena mesti bawa 4 sekolah, ya nda bisa begitu,, 
​
Picture
Picture
Persiapan di SDN 08 Pekanbaru

Persiapan onsite dilakukan konvoi 3 SD di Rumbai, karena 1 SD lainnya ada di Duri. Konvoinya sekalian kita lihat lokasi, pasang spanduk, back drop dll perlengkapan untuk kegiatan di setiap sekolah, dan seterusnya hingga sampailah ke hari-H pelaksanaan.  ​

Pelaksanaan 

Upacara Bendera
Pelaksanaan PEN-6 itu di hari Senin, konsep saya awal di upacara itu bisa di take pake drone kan.. eeh, saya ga dapat kabar tentang drone nya gimana. jadinya ya apaadanya pake kamera HP aja. 
Kami ikut upacara, dan diminta jadi Pembina Upacara, mas Andri Perdana jadi Pembina bacain Pancasila, kasih pesan-pesan, dll. ini adalah upacara bendera ke-2 saya sejak bergabung dengan Pertamina. terakhir upacara kayaknya jaman kuliah, upacara ospek FKM dulu. hahaha.
Kami berbaris di barisan guru, dan saya mengamati anak-anak kecil pada berbaris rapi, dan mulai menggeliat tidak tenang.. hahhaha.. kasian anak-anak kecil mesti berdiri diam 30 menitan lebih. Saya bayangin gimana Mba Nay sama Dek Faqih itu besok kalau SD..  Jaman SMA saya aja dulu, saya suka jadi petugas PKS jaga diubelakang barisan upacara, karena males baris dibarisan upacara tuh; diam aja ga ngapa-ngapain, bosssaaaannn...
Picture
Picture
Trus,, kesan saya saat upacara ini, anak2 dengan antusias mendatangi kami semua dan salaman deeh,, macem sama cik gu...  haha.. pada berani pula ngajak kenalan, tanya ini itu.. good lah anak-anak SDN 08 Pekanbaru.. Awal yang baik dek.. Masa depan cerah dek, insya Allah..
Picture
Picture

​Selesai ber-upacara ria, kami mulai masuk ke aula untuk bersiap mengadakan acara. btw, diaula jadinya anak2 dari 2 kelas terlihat sedikit ternyata.. hahaha.. dan ribut banget.. berisik... hahaha..
Ga kebayang deh gimana anak-anak yang belajar dikelas keganggunya sama kegiatan kami di aula yang pake mik sound system dan berisik heboh gitu.. hahaha..
Trus, mungkin kalau saya yang jadi pengajar, bakalan kurang seru deh, jadinya saya nyerah. mantau-mantau  aja sama jadi tukang poto-poto.  Karena areanya luas dan sepertinya diluar jangkauan saya. Apalagi puanaasss banget ya ampyuuun... baru mulai materi aja saya dah bolak balik ke kamar mandi ganti baju dalam FRC saya.. hahaha.

​Materi: AKHLAK, Pengenalan Pertamina, dan Motivasi
Pemberian materi PEN-6 kami bungkus dengan tema sedikit papra, studi kasus dan games, dan seru!
Anak-anaknya oke, semangat dan fokus. 
Picture
Picture
Picture
Games
ada beberapa jenis games yang diberikan oleh tim pengajar, dan oke banget. Saya aja terkesima. hahaha.. kalau saya jadi pengajar, mungkin udah habis suara saya.. hahahaha..
Picture
Picture
Picture
Waah seru banget deh pokoknya.. 
Saya pribadi suka ikut-ikutan kegiatan volunterism. dan baru bisa terlaksana ikut kegiatan ini itu saat saya udah di posisi rotator, kerja  on off. kalau kerja full time mana bisaa... 
Picture
Picture
Picture
Saya suka lihat antusias anak-anak, dan juga para relawan, wah coba deh, para relawan meluangkan waktu, tenaga, pikiran, dana, buat kegiatan volunteerism ini.. keren deh pokoknya..
Picture
Picture
Picture
Picture
Picture
Picture
Picture
Picture
Picture

Penutupan - Closing

Finally, ada awal juga akan ada ending. Kegiatan yang di persiapkan 2 minggu ini berakhir hanya dalam hitungan jam. Keseruannya masih terasa hingga sekarang. dan berhubung saya tidak pandai berbasa basi, penutupan kegiatan PEN-6 di Pekanbaru dilakukan di RM Ayam Goreng Suharti, makan bersama pakai dana sisa kegiatan - yang nda akan cukup kalau dibuat isi godie bag semua siswa siswi di 4 sekolah. 
Picture
Picture
Untuk teman-teman relawan Pekanbaru, thank you for having me...
Terimakasih sudah menerima saya yang dari Region 3 buat jadi Koordinator Lapangan di Region 1 ini, dapat berkerjasama dengan baik hingga terlaksananya kegiatan ini. dan tentu saja dengan segala kekurangan, kesalahan yang tidak disengaja, saya mohon maaf.. semoga dilain kesempatan kita bisa berkerjsama lagi..
Saya bangga bisa berkerja sama dengan rekan-rekan semua...
Sayonara..

0 Comments

Geliat Terminal Lawe-lawe dalam sudut pandang HSSE Officer

6/29/2023

0 Comments

 
​Terminal Lawe-Lawe, 29 Juni 2023

Kali pertama saya berlebaran di Field, masjid An Nur Desa Girimukti, Penajam Paser Utara.
​
Perkenalkan, nama saya Maria Ulfah. Saya adalah seorang Ibu dari 3 anak yang berdomisili di Pekanbaru. Saya adalah Perwira baru di Pertamina Hulu Energi, saya bergabung dari rekrutmen experienced hire Pertamina Hulu Eenergi 2022 batch 1 , dan on board Desember 2022. Saat ini masuk trip ke 8 saya bekerja roaster untuk Pertamina Hulu Energi, sebagai HSSE Officer di Terminal Lawe-Lawe, Zona 10 Pertamina Hulu Kalimantan Timur. Untuk mencapai tempat tugas saya di Terminal Lawe-lawe saya harus menempuh 2x flight Pekanbaru-Jakarta Balikpapan, dilanjutkan perjalanan darat dari Balikpapan ke Pelabuhan PTK Somber, kemudian perjalanan dengan jetty selama 30 menit, dan perjalanan darat lagi dari pelabuhan ke Terminal.

Kegiatan rutin saya sebagai HSSE Officer

Pada trip ini saya berangkat H-1 lebaran Idul Adha, di saat yang lain memulai hari cuti bersama, kami para pekerja rotator di field tetap bertugas demi menjaga kedaulatan energy di Negara Tercinta Indonesia.

Sebagai seorang HSSE officer di lapangan, saya akan memulai aktifitas dari jam 4 pagi. Terbangun karena alarm, sholat subuh, bersiap-siap, mandi, dan sarapan. Jam 6 pagi berjalan ke kantor, log in komputer dan email, tulis target to do list di hari ini, minggu ini, trip ini. Sekitar jam 6.30 saya akan keluar dengan APD lengkap, dan bergabung ke Toolbox meeting teman-teman di workshop secara bergiliran hampir setiap hari.

Di Terminal Lawe-Lawe ini, setidaknya saya bagi menjadi 10 kelompok tim yaitu:
(1) Process & production,
(2) Maintenance,
(3) Construction & Project,
(4) Operation Support,
(5) General Services,
(6) FERT,
(7) Security,
(8) Mess Hall/Kitchen,
(9) First Aid Station, dan
(10) Main office.

Selama beberapa bulan ini, saya lebih fokus ke area 5 workshop (1) Process & production, (2) Maintenance, (3) Construction & Project, (4) Operation Support, dan (5) General Services. Saya bergabung dalam toolbox meeting, datang melakukan inspeksi HSSE dan diskusi, mengamati pekerjaan mereka dan setidaknya secara general saya kemudian akan mendapatkan PR, gap apa yang ingin saya isi dan perlu melakukan improvement. Dalam pengamatan saya sejauh ini, saya mengidentifikasi gap yang ada menjadi beberapa point: personal target saya sebagai pribadi, ageing fasilitas, tipe personality pekerja dan system.

Sebagai anak baru, dalam Toolbox meeting inilah saya mendapatkan kesempatan untuk memperkenalkan diri saya, juga mengenal Tim dan anggota tim tempat saya bekerja saat ini. Saya perlu mengenal terlebih dahulu, untuk dapat mengetahui gap yang ada dan tentu saja kontribusi apa yang dapat saya berikan disini.  Dari toolbox meeting tersebut juga didapatkan informasi mengenai pekerjaan apa yang akan dilakukan di hari itu, risiko pekerjaan apa saja yang mungkin ditimbulkan, bagaimana mitigasi yang perlu dilakukan, serta persiapan apa saja yang sudah dilakukan.
​
Di tiga bulan awal yang menjadi challenge prioritas saya adalah bahwa tentu saja saya memiliki banyak sekali hal yang harus saya pelajari dan ketahui, mulai dari proses bisnis perusahaan, sistem yang sendang berjalan, bahkan sampai ke kebiasaan dan local rules.
​Saya perlu secepatnya mendapatkan gambaran mengenai bagaimana system yang berjalan; standard apa yang diberlakukan; apa yang sudah dilakukan; bagaimana level safety awareness disini; bagaimana dukungan dalam hal HSSE yang diberikan perusahaan; bagaimana safety leadership yang ada; bagaimana status compliance terhadap aspek K3LLnya; bagaimana teknik pengendalian dokumennya; kompetensi; training; complain; follow up; dan banyak sekali yang berkecamuk dalam kepala saya yang ingin saya dapatkan informasinya.

Selain poin personal target diatas juga ada tantangan besar yang tidak dapat dihindari dari segi fasilitas. Field Terminal Lawe-Lawe ini merupakan fasilitas yang sudah mature, sudah tua dan perlu maintenance serta peremajaan. Mature tidak hanya dari segi fasilitas besarnya, tapi unit-unit yang ada didalamnya juga sudah sangat mature, misalkan dari unit heavy equipment.

Secara kompetensi, pekerja di lapangan kami tidak diragukan lagi. Mereka kompeten melakukan pekerjaan mereka masing-masing, yang dapat dibuktikan on paper dan praktek selama melaksanakan pekerjaan. Diluar dari segi kompetensi personil tersebut, saya mengamati, dari sudut pandang saya, bahwa tentu saja terdapat banyak jenis tipe personality pekerja. Ada yang antusias, aktif, supportif, kreatif, cenderung mendominasi, pasif, pesimis, permisif, nrimo, cuek, over confidence, ignorant, standar, dan santai.

Kemudian, dari pengamatan personal tersebut challenge saya selanjutnya adalah
(1) bagaimana membuat orang-orang yang highly competent tetap antusias dan termotivasi untuk terlibat aktif dalam HSSE culture di lawe, dapat menjadi contoh safety culture yang baik, dan tentu saja tidak kecewa atau terdemotivasi atas gap yang dihadapi.
(2) tantangan kedua dari sisi personality ini adalah bagaimana menarik pekerja yang pasif, nrimo, cuek, atau berawareness kurang tentang safety culture agar tertarik dan ikut serta mengikuti program-program safety culture Perusahaan. Selanjutnya tantangan yang sulit bagi saya adalah
(3) bagaimana membuat orang-orang yang ignorance, tidak peduli dan pesimistis untuk setidaknya berubah mindsetnya.

Selanjutnya adalah dari sisi system. Saya teringat kembali semasa saya interview tahun lalu, saya bercerita secara umum mengenai HSSE dari semua industri tempat saya bekerja sebelumnya, dan proses interview berjalan, hingga sampailah pada point kalau saya mungkin menguasai sistem Quality Health Safety & Environment, tapi belum untuk teknikal safety di oil and gas. Sehingga saya perlu belajar di front liner di lapangan. Hal tersebut satu frekuensi dengan prinsip saya pribadi, saya hampir selalu menganggap segala sesuatu yang saya alami adalah proses pembelajaran.

Lalu, apa hubungannya dengan tulisan saya ini? Sistem. Hierarki Perusahaan sangat berjenjang. Dari Lapangan Terminal Lawe-Lawe à PHKT à Zona 10 à Regional 3 PHI à Sub Holding Upstream PHE à Pertamina Persero. Serta, tidak dipungkiri bahwa PHKT – Terminal Lawe-Lawe adalah mantan KKS operator sebelumnya yang kemudian bergabung dengan Pertamina pada tahun 2018. Perjalanan harmonisasi antara aturan operator sebelumnya, aturan Zona 10, aturan Region, aturan Sub Holding bahkan Persero, merupakan challenge lain dari organisasi besar Pertamina yang diluar lingkup pekerjaan saya sebagai HSSE Officer.

Saya juga mengamati bahwa di lapangan kami terdapat beberapa praktek yang berbeda antara satu tim dengan lainnya, bahkan dalam satu tim, antara satu pekerja dengan pekerja lainnya. Terdapat beberapa point klausul dalam Sistem Manajemen K3LL sepertinya terlewat, tidak dilakukan, ada dilakukan tetapi tidak terkontrol, atau tidak terstandar. 

​Secara Kompetensi sangat mumpuni, tetapi masih perlu diperbaiki di sistem dan pengendalian. Sebagai contoh saja, dalam pengendalian dokumen, Pedoman, tatakerja / prosedur, Instruksi kerja, dokumentasi, sangat beragam. Setidaknya perlu ada dedicated position agar informasi, standar, prosedur, atau apapun itu dapat terkendali, traceable dan dapat satu pintu satu jawaban yang sama.

Mengutip dari pendekatan pembelajaran yang dikatakan oleh Elon Musk:
“Penting untuk melihat pengetahuan sebagai semacam pohon semantic – Pastikan anda memahami prinsip-prinsip dasar, yaitu batang dan cabang besar, sebelum Anda masuk ke dedaunan dan detilnya”

Saya merasa beruntung sudah dididik untuk mempunyai pengetahuan QHSE secara sistematis terlebih dahulu, sehingga dapat mengimplementasikan dalam pekerjaan sesuai dengan apa yang system persyaratkan. Dalam system/standard ISO 9001, 14001, ISO 45001, OHSAS ataupun SMK3 tidak mempersyaratkan detail teknis pelaksanaan, akan tetapi persyaratan yang harus dipenuhi, caranya bagaimana diserahkan pada organisasi. Sehingga pada implementasi di lapangan memang dapat berbeda antara satu organisasi dengan organisasi lainnya, tetapi mempunyai tujuan yang dipersyaratkan dalam sistem.
​
Nah, pengetahuan akan sistem itu yang menurut saya belum merata dimiliki oleh pekerja. Jadi, terkadang toolsnya sudah ada tetapi kurang tepat sasaran, atau bahkan tidak mengenai sasaran. Tujuan apa yang ingin didapat, apa yang dipersyaratkan oleh sistem/standar itu belum dapat dikenai dengan tepat. Sayangnya lagi pada saat krusial seperti audit misalnya, terkadang pekerja tidak dapat menjelaskan dengan baik, bahkan terkesan tidak tahu menahu akan hal tersebut. Padahal sebenarnya adalah kita sudah melakukan, hanya saja istilah/nama berbeda, dan ada beberapa poin perlu disempurnakan agar tadi ‘tepat sasaran’ menjawab apa yang dipersyaratkan oleh sistem.

Terminal Lawe-Lawe dalam Komunitas Masyarakat sekitar

Sebagai seorang mantan Environmental Specialist, saya mendapatkan perbedaan di sisi Environmental antara pekerjaan-pekerjaan saya sebelumnya dan saat sekarang, di Terminal Lawe. Sebelum bekerja untuk Pertamina, kegiatan saya lebih ke Environmental compliance dari mulai desain sistem agar memenuhi persyaratan standard ISO 14001, World Bank, IFC, JICA, ESIA/AMDAL atau SSPLT. Sedangkan sekarang, kontribusi saya di program lingkungan lebih ke front liner, banyak ke komunitas sekitar Terminal, karena dari segi sistem ditangani oleh level Zona.

Akan tetapi hal ini  menarik karena merupakan hal yang baru bagi saya, meskipun untuk tingkat kesulitan jauh lebih mudah, tetapi menyenangkan untuk dijalani, ada kontak secara sosial, serta ada keterlibatan dan kebermanfaatan bagi masyarakat lebih terasa langsung. Dalam 7 trip tugas sebelumnya saya  setidaknya mengikuti kegiatan binaan, Bank Sampah Anggrek, daerah binaan Sebakung, ada kegiatan tanam pohon mangrove di area pesisir pantai, kegiatan bersih pantai Corong, kegiatan sosialisasi hemat energi ke SD, serta proyek inovasi budidaya jamur merang dengan sterilisasi.
​
Sebagai contoh, pada hari Senin tanggal 5 Juni 2023 kami memperingati hari Lingkungan Hidup dengan melakukan penanaman 5.000 bibit mangrove Avicennia dan Soneratia di Kelurahan Tanjung Tengah, Kecamatan Penajam serta melakukan kegiatan bersih-bersih Pantai Corong sepanjang 1 km dan berhasil terkumpul sekitar 20 kg sampah resudi dan sampah ekonomis. Kegiatan ini dilakukan dengan berkolaborasi antara PHKT, Kementrian Lingkungan Hidup (KLHK), Pemerintah Kabupaten penajam Paser Utara PPU, beberapa Sekolah Adiwiyata dan dua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

​Pertamina Agent of Change

Kembali mengingat masa interview, saya menceritakan kalau saya mengidentifikasi diri pribadi sebagai seorang yang high performer, saya merasa tidak cukup dan tidak puas hanya dengan pekerjaan atau tugas rutin. Saya merasa kalau terkadang ada titik dimana pekerjaan rutin tidak lagi menantang, serta juga ada kebutuhan pribadi untuk terus berkembang dan bertumbuh dengan berbagai macam cara. Kesempatan berkembang dan bertumbuh itu terbuka lebar di Pertamina, kami hanya perlu menyesuaikan waktu agar dapat tetap amanah menjalankan tugas-tugas pekerjaan namun juga dapat memanfaatkan kesempatan yang sudah disediakan Perusahaan.

Mata saya berbinar, saya mendaftar sebagai coachee di program coaching and mentoring Pertiwi Pertamina; meskipun sampai saat ini karena mungkin saya berada jauh di lapangan Kalimantan Timur saya belum mendapatkan sesi mentoring. Saya menunggu mendapatkan mentor untuk belajar, setidaknya belajar CIP.

Saya merasa bersemangat saat mendapatkan Surat Perintah tentang Agent of Change PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur, nama saya ada didalam SPRINT itu sebagai salah satu Culture Change Agent. Pikiran saya meletup-letup dengan ide apa yang bisa saya lakukan dengan kewenangan ini, minimal yang segera bisa saya lakukan dalam jangkauan kewenangan pekerjaan saya sebagai HSSE Officer.

Saya juga senang sekali setelah mengikuti pelatihan Training of the Trainer HSSE Marshall, saya senang jika mendapatkan PR setelah pelatihan. Awal diajukan pelatihan saya merasa ragu, apalagi daftar peserta semua laki-laki, dan security. Sampai saya berkonsultasi dengan rekan zona 10 sesama calon peserta training dan beliau mengingatkan saya bahwa “di Pertamina itu HSSE, S satunya adalah Security”.

Setelah saya mengikuti pelatihan, ternyata seru, dan hasil dari pelatihan itu harus ada yang ditindaklanjuti, diterapkan, dan bersifat resmi, permintaan Perusahaan. Saya membuat rencana program implementasi dan apa yang akan saya dapat lakukan berkolaborasi dengan para Tim security sebagai HSSE Marshall yang akan saya propose ke HSSE Superintendent saya.
​
Saya bersemangat menunggu bagaimana masa depan saya di Pertamina Hulu Energi. Saya akan tetap menjaga pola makan, perilaku dan kesehatan saya agar tetap fit for duty hingga 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, 20 tahun kedepan. Saya akan tetap mempertahankan prinsip diri pribadi saya agar tetap bertumbuh, terus termotivasi, terus belajar, agile dan cepat beradaptasi dimanapun saya ditugaskan. Terakhir, tentu saja, sebagai seorang istri dan Ibu dari ketiga anak saya, saya ingin membuat mereka bangga memiliki saya, bahwa apa yang saya lakukan dengan bekerja rotator tentu saja untuk masa depan yang lebih cerah bagi keluarga kami.
​Be Safe,
 
Warm regards,
Maria Ulfah

Tulisan diatas tentunya sangat jauh berbeda dengan gaya menulis saya selama ini disini. Sejauh ini tulisan saya sangat dipengaruhi oleh perasaan yang saya dapatkan pada saat itu. Artikel diatas saya adalah latihan saya untuk membuat essay.  trus juga, agak cemas-cemas gimanaa gitu nge-post disini. manatau kena sempriit.. hahaha.. 
Saya butuh coach btw, yang bisa dan mau mengajari saya tentang apapun, nulis, project, kerjaan, dll.  

coachh...
0 Comments

Basic Fire Fighting Training

3/6/2023

0 Comments

 
Tulisan kali ini adalah mengenai training basic firefighting yang kami lakukan dalam rangka memeriahkan bulan K3 Nasional, ya kegiatan rutin setiap tahun. Bulan ini juga ada kejadian kebakaran besar yang terjadi di Jakarta dan Pekanbaru juga. Tanggal 5 Maret 2023, saat kami sedang jalan keliling kota di hari minggu pagi, terlihat kepulan asap hitam membumbung tinggi, dan ternyata Mall Pelayanan Satu pintu Pekanbaru terbakar, malah sepertinya disitu baru ada acara, karena persis dihalaman yang banyak kursi2 dan remaja berbaju seragam berkumpul dipinggir jalan. Waah seram sekali, macet dan api sebesar itu, pagi-pagi disaan Sunday Morning... Tapi syukurnya sih beberapa jam kemudian pas kami pulang jalan-jalan api sepertinya sudah padam, sudah tidak lagi terlihat kepulan asap.
Picture
12 tahun yang lalu, kerja saya ngasih training basic firefighting yang teori, dan prakteknya nanti sm tim security. dan setelah 12 tahun saya kembali bersinggungan dengan training ini, tapi lebih menjadi fasilitator saja sih, sama seksi dokumentasi. Trainer teori dan praktek dihandle oleh tim FERT [Fire Emergency Response Team] nya Terminal lawe-Lawe.  Training ini dibagi menjadi 2 sesi, sesi teori dan sesi praktek. Praktek nya dengan latihan pemadaman api kecil dengan APAR dan dengan hydran. Saya sempat cobain pakai hydran, tapi pas api nya udah mati. hahaha...

Keamanan Terhadap Kebakaran

​Ketika terjadi kebakaran, pertimbangan pertama adalah keamanan untuk jiwa manusia. Banyak penelitian yang dilakukan untuk menemukan cara yang paling efektif untuk evakuasi yang aman dan cepat dari segala jenis kebakaran. Ukuran nyata dari masalah kebakaran adalah kerugian yang dihasilkannya. Kerugian tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut:
  1. Tingkat Kematian
  2. Tingkat Keparahan (cedera)
  3. Kematian petugas pemadam kebakaran
  4. Petugas pemadam kebakaran yang cedera
  5. Kerugian langsung
  6. Kerugian tidak langsung
  7. Biaya perlindungan terhadap kebakaran
Beberapa fakta umum yang harus dipikirkan ketika memperhatikan keamanan terhadap kebakaran:
  1. Tidak ada fasilitas yang benar-benar tahan api. Hampir semua fasilitas dapat terbakar.
  2. Panas ditransmisikan dengan konveksi, konduksi, dan radiasi.
  3. Api akan menyebar di gedung secara horizontal dan vertikal.
  4. Penyebaran panas, asap, dan gas beracunmerupakan bahaya tunggal terbesar terhadapnyawa dan selalu menyertai penyebaran api.
  5. Isi dari fasilitas lebih sering menjadi sumber kebakaran dibandingkan struktur fisik fasilitasnya.
  6. Waktu yang dibutuhkan dari awal pembakaran hingga menjadi kebakaran yang merusak  sangatlah singkat.
  7. Perencanaan untuk tindakan perlindungan dan pencegahan terhadap kebakaran sangat penting.
  8. Sistem keamanan nyawa total tak akan dapat dicapai.
  9. Setiap fasilitas harus memiliki prosedur yang jelas untuk memastikan tindakan yang tepat dari seluruh staf saat terjadi kebakaran.

Pengenalan Terjadinya API

Api merupakan reaksi kimia yang cepat dan awet yang melepaskan panas, cahaya, dan produk kimia. Reaksi kimia dari bahan yang dapat terbakar dan oksigen atau yang lebih dikenal sebagai oksidasi ini bersifat eksotermis.
Picture
Proses pembakaran dapat dijelaskan dengan model SEGITIGA API. Menurut teori ini Nyala api akan muncul jika terdapat tiga unsur pokok yaitu adanya bahan yang bisa terbakar, oksigen (O2) dengan jumlah minimal 15 % dan panas yang cukup. Jika salah satu dari tiga unsur tersebut tidak berada pada keseimbangan yang cukup, maka api tidak akan terjadi.
​Model ini kemudian dikembangkan lagi menjadi model TETRAHEDRON. Konsep ini merupakan hasil pengembangan dari teori segitiga api dengan dilakukan penambahan satu unsur baru yaitu reaksi berantai (chain reaction), sehingga dinamakan menjadi tetrahedron api. Reaksi rantai berpengaruh pada pembakaran karena terjadinya reaksi kimia atau fisika yang timbul akibat tersulutnya sebuah nyala api.
Picture

Pencegahan Kebakaran

Pencegahan timbulnya api dapat dilakukan dengan mencegah kombinasi bahan bakar, sumber panas / sumber pemantik, dan oksigen dengan menghilangkan salah satu unsur dari ke tiga unsur segi tiga api tersebut.
Penghilangan Sumber Oksigen.
Bejana, kontainer, perpipaan, atau tangki bahan bakar sebelum diisi oleh bahan bakar (gas hidrokarbon) dibersihkan dari kadar oksigennya dengan cara mendorongnya dengan gas inert (gas yang tidak bisa bereaksi) yang disebut “purging”.
Purging menghindari terjadinya kontak antara hidrokarbon dengan udara. Gas inert yang digunakan adalah gas nitrogen (N2) atau karbondioksida (CO2).  Gas inert ini mendorong gas oksigen (sekitar 20%  bagian dari udara) keluar dari bejana, kontainer, atau  perpipaan sehingga diperoleh unsur oksigen yang tidak cukup untuk terjadinya reaksi pembakaran yang disebut kadar minimum oksigen untuk pembakaran.
 
Peghilangan Sumber Api.
Sumber api dihilangkan dengan melarang merokok, penggunaan alat yang dapat menimbulkan api terbuka seperti las, atau alat yang berpotensi menimbulkan percikan api seperti gerinda, mesin bor, chipping gun, blasting, alat pemotong (power saw), instrumen yang dapat menimbulkan percikan api (Non-Explosion Proof, non-IS / non-Intrinsically Safe type) pada daerah berklasifikasi bahaya bahan  bakar (Classified area/combustible area). API (American Petroleum Institute) RP 500, RP 505, IP 15, dan NFPA 70 merekomendasikan cara-cara menentukan daerah berklasifikasi bahaya kebakaran.
 
Dengan adanya klasifikasi area berbahaya ini di lingkungan pabrik dan pematuhan atas ketentuan atau persyaratan bekerja dengan peralatan listrik,  pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan api (hot work) diharapkan dapat memisahkan antara unsur pemantikan (sumber api) dan sumber bahan bakar.  

Penghilangan / Penahanan Sumber Bahan Bakar
Sebaik-baiknya pencegahan kebakaran adalah dengan menghilangkan sumber bahan bakar.
​Namun, hal ini sering tidak sesuai dengan kondisi bisnis perusahaan minyak dan gas bumi yang memang berinteraksi dengan bahan bakar

Pengendalian dan Perlindungan dari kebakaran 

​Sistem pengendalian dan perlindungan dari n kebakaran dibutuhkan ketika usaha pencegahan  kebakaran tidak tercapai. Tujuan dari system pengendalian dan perlindungan kebakaran adalah untuk meminimalisasi akibat dari kebakaran sehingga  kerugian (jiwa manusia, aset perusahaan, dan lingkungan hidup) tidak menjadi besar dimulai dari pengendalian api sehingga tidak menjalar lebih jauh hingga ke pemadaman kebakaran.
Sistem ini terdiri dari beberapa tingkatan yang menunjukkan tingkat kesulitan pengendalian kebakaran tersebut.  Setiap tingkatan  dalam pohon keputusan pengendalian kebakaran menyediakan pilihan yang dapat digunakan untuk mengendalikan kebakaran di suatu kondisi.
Picture
Level 1 – Pengendalian Bahan Bakar
Jika bahan bakar terkendali, serta proses pembakaran terkendali pula maka potensi terjadinya kebakaran akan dapat diminimalisasi. Misalnya dengan pengendalian sifat bahan bakar, mengendalikan jumlah bahan bakar yang ada dan mengatur  distribusinya.
Level 2 – Pengendalian Lingkungan
Level ini ditargetkan untuk mengendalikan proses pembakaran dari lingkungan tempat bahan bakar berada, seperti mengendalikan sifat fisik lingkungan dan mengendalikan komposisi kimiawi lingkungan.
Contohnya adalah pemilihan pelapis interior dari suatu bangunan dan menjadikan tangki penyimpanan tidak reaktif.
Level 3 – Penghentian api secara otomatis
Penghentian api secara otomatis merupakan cara yang paling dapat dihandalkan dari level-level pengendalian kebakaran lainnya. Agar efektif, system ini harus dirancang dan dipasang dengan benar, selalu dilakukan inspeksi dan dirawat, serta dites secara berkala.
Level 4 – Konstruksi dengan deteksi otomatis
Pengendalian kebakaran dapat juga dilakukan dengan penggunaan bahan dan teknik konstruksi yang sesuai. Intinya adalah menjaga api berada dalam ruang yang tertutup. Jika terdapat deteksi  otomatis, api akan terdeteksi pada tahap awalnya.
Cara ini meliputi pula pemilihan bahan konstruksi yang tidak akan meningkatkan beban api (fire load) pada konstruksi, penggunaan bahan yang tahan api, membatasi penyebaran api, mengurung api, pemisahan, dinding api (firewall) dan penghalang (barrier), membatasi bukaan atau penetrasi dan venting.
Level 5 – Konstruksi tanpa deteksi otomatis
Pada level tanpa deteksi api otomatis ini, api menjadi terus semakin besar sampai ada orang yang berada  di dalam atau dari luar fasilitas yang menyadarinya.  Tentunya ini akan membiarkan api untuk menjadi sangat besar sebelum akhirnya terdeteksi sehingga akan membutuhkan upaya penghentian yang lebih.
Level 6 – Penghentian kebakaran secara manual dengan regu pemadam kebakaran
Jika kebakaran ditemukan sedini mungkin, orang yang berada di fasilitas tersebut dapat menggunakan alat pemadam kebakaran atau cara lain yang tersedia untuk mengendalikan api. Kemampuan orang itu untuk mengendalikan api secara alamiah bergantung pada  kemampuan individu, pelatihan tentang prosedur pemadaman yang benar, dan ketersediaan peralatan pemadam kebakaran.
​Legislasi mensyaratkan pengadaan pelatihan untuk regu pemadam dan/atau pekerja yang diharapkan dapat turut memadamkan api di tempat kerja mereka. Pada beberapa fasilitas,  perusahaan mengharapkan seluruh pekerja di dalam fasilitas tersebut mampu menggunakan alat pemadam kebakaran untuk mengendalikan api pada tahap awal. OSHA mensyaratkan bahwa pekerja tersebut harus terdidik dengan baik sehingga memenuhi persyaratan.
Level 7 – Penghentian kebakaran manual dengan bantuan dinas pemadam kebakaran
Level ini merupakan level terakhir dari system pengendalian kebakaran. Penghentian kebakaran secara manual sama halnya dengan bertaruh dan penuh resiko. Pada waktu api mencapai level ini, seluruh level sistem pengendalian kebakaran telah gagal. Oleh karena itu, tidaklah pada tempatnya untuk mengharapkan tim dari dinas pemadam kebakaran dengan pengetahuan dan kemampuan yang belum tentu sesuai untuk dapat dengan segera  untuk memadamkan kebakaran industri.

Trus, apa sih requirements / persyaratan yang harus di cek?

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26/PRT/M/2008 tanggal 30 Desember 2008 mengatur tentang Pesyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada bangunan Gedung dan Lingkungan, buat saya pribadi, Peraturan ini sih udah oke banget lah, tinggal perlu diikuti apalagi untuk bangunan dgedung dan lingkungannya. Untuk oil dan gas, sepertinya masih perlu dispesifikan lagi, dan saya masih search dan studi literature untuk persyaratan fire di oil and gas. next kalau sudah siap materinya saya publish juga dimari.
Mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26/PRT/M/2008 tanggal 30 Desember 2008 tentang Pesyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada bangunan Gedung dan Lingkungan, maka, ada 9 pesyaratan teknis sistem proteksikebakaran pada bangunan gedung dan lingkungan, yang meliputi: 
  1. Ketentuan Umum
  2. Akses dan pasokan air untuk pemadamam kebakaran
  3. Sarana penyelamatan 
  4. Sistem Proteksi Kebakaran pasif
  5. Sistem Proteksi Kebakaran Aktif 
  6. Utilitas bangunan gedung 
  7. Pencegahan kebakaran pada bangunan gedung , dan
  8. Pengawan dan pengendalian 
Buat yang ga percaya, karena terkadang regulasi memang mencakup hal generik saja, maka setidaknya berikut ini adalah isi dari Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26/PRT/M/2008 tanggal 30 Desember 2008 , yang bisa jadi bisa membantu teman-teman dalam merencanakan dan menginspeksi sistem proteksi kebakaran di lokasi masing-masing

​Ketentuan Umum

  1. Pengertian 
  2. Maksud dan Tujuan 
  3. Ruang Lingkup

Akses dan pasokan air untuk pemadamam kebakaran

  1. Umum
  2. Lingkungan bangunan gedung 
  3. Akses Petugas Pemadam Kebakaran ke Lingkungan
  4. Akses Patugas pemadam Kbakaran ke bangunan gedung 

​Sarana penyelamatan 

  1. Tujuan 
  2. Fungsi 
  3. Persyaratan Kinerja
  4. Akses Exit koridor
  5. Exit
  6. Keandalan jalan keluar
  7. Pintu
  8. Ruang terlindung dan proteksi tangga
  9. Jalur terusan exit
  10. Kapasitas saranan jalan keluar
  11. Pengukuran jarak tempuh ke exit
  12. Jumlah sarana jalan keluar
  13. Susunan sarana jalan keluar
  14. Exit pelepasan 
  15. Iluminasi sarana jalan keluar
  16. Pencahayaan darurat
  17. Penandaan sarana jalan keluar
  18. Sarana penyelamatan sekunder

Sistem Proteksi Kebakaran pasif

  1. Umum
  2. Konstruksi 
  3. Pasangan konstruksi tahan api 
  4. Pintu dan jendela tahan api
  5. Bahan pelapis interior
  6. Kelengkapan, perabot, dekorasi, dan abahan pelapis yang diberi perlakuan 
  7. Penghalang api
  8. Partisi penghalang asap
  9. Penghalang asap
  10. Atrium

​Sistem Proteksi Kebakaran Aktif

  1. Umum
  2. Sistem pipa tegak
  3. Sistem sprinkler otomatik
  4. Pompa pemadam kebakaran
  5. Penyediaan air
  6. Alat pemadam Api Ringan [Pportable]
  7. Sistem deteksi dan alarm kebakaran,d an sistem komunikasi 
  8. Ventikasi mekanik dan sistem pengendalian asap

Utilitas bangunan dan gedung 

  1. Listrik
  2. Pemanas, Ventilasi dan pengkondisian udara
  3. Lift
  4. Instalaasi bahan bakar gas
  5. Alat pemanas rumah tangga
  6. Corong sampah, insenerator dan corong laundri
  7. Generator stasioner dan sistem daya siaga
  8. Pusat pengendalian asap
  9. Pusat pengendal.i kebakaran
  10. Sistem proteksi petir
  11. Pemeliharaan sistem proteksi petir 
  12. Inspeksi sistem proteksi petir (SPP)

Pencegahan Kebakaran pada bangunan gedung 

  1. Umum
  2. Tata graha keselamatan kebakaran [Fire Safety Housekeeping]
  3. Sarana jalan keluar
  4. Inspeksi, Uji cobam dan pemeliharaan sistem proteksi kebakaran

Pengelolaan Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung 

  1. Umum
  2. Tanggung Jawab pemilik/ Penghuni
  3. Penghunian 
  4. Pemeliharaan, pemeriksaan dan Pengujian 
  5. Evakuasi bangunan
  6. Latihan kebakaran
  7. Laporan kebakakaran dan darurat lain 
  8. Perusakan terhadap peral;atan keselamatan kebakaran
  9. Perencanaan darurat
  10. Merokok
  11. Pemadaman
  12. Penandaan sistem proteksi kebakaran
  13. Bangunan dan tempat kosong 
  14. Bahan-bahan mudah terbakar

Pengawasan dan pengendalian 

  1. Umum
  2. Pengawasan dan Pengendalian Tahap perencanaan
  3. Pengawasan dan Pengendalian Tahap Pelaksanaan
  4. Pengawasan dan Pengendalian Tahap Pemanfaatan/Pemeliharaan
  5. Jaminan keandalan sistem dan pengujian api
  6. Pengujian api
Buat yang ingin tahu detailnya, silakan download dan baca isi peraturannya ya... 
Happy reading!
0 Comments

Basic Sea Survival

12/8/2022

0 Comments

 
Siang hari di Balikpapan
Hariini adalah ke-6 saya berada di Balikpapan, untuk keperluan "on the job training". Disini saya ingin menuliskan pengalaman saya saat melakukan training sea survival. Training ini diwajibkan bagi saya sebagai persyaratan bekerja di tempat penugasan baru saya, field lawe-lawe.
Beruntungnya saya, training saya digabung dengan HUET & Sea survival training yang sudah ada 4 pesertanya. Jedinya kami sekelas ber-5, dengan saya juga jadi ikut membahas dan mendengarkan paparan materi mengenai HUET.
Training ini membuat saya agak takut-takut tapi penasaran. Penasaran, tapi takut karena ga pandai berenang dan takut dengan air dingin. Bayanginnya aja udah membuat saya bergidik..  Tadinya saya dijadwalkan training hari Kamis, trus pas sampai hotel di senin sore, dapat info kalau trainingnya maju hari selasa, wuuiih.. makin deg deg seer.. hahaha
Picture
Sebenarnya saya tidak ikut HUET training, tapi digabung kelasnya, jadi saya dapat pengetahuan juga tentang HUET secara teori, tapi tidak ikut prakteknya. Training sea survival ini terdiri dari 4 jam teori dan sekitar 3 jam an praktek. Teori saya tuliskan dibagian paling akhir, karena biasanya lebih suka visual foto by foto daripada membaca tinjauan teori panjang kali lebar
Buat saya yang alergi dingin, saya sempat takut pas tau mesti training di kolam renang. Pastilah dingin banget dan saya hampir tidak pernah membasahi kepala dan rambut dengan air dingin, karena bakalan auto sakit kepala dan meriang. jadi pikir..pikir.. pikir.. 
Tapi training nya seru, apalgi pas waktunya praktek. Karena prakteknya disiang hari, jadi airnya hangat, dan saya sukaaa.. wkwkkwk..
Picture
Picture
Picture
Di training ini, surprisingly, Anda ga diharuskan pandai berenang. Malahan kadang kepandaian berenang itu menjadi faktor penyulit saat berada dalam kondisi emergency di dalam air. Logikanya, Anda perlu tahu bagaimana caranya bertahan hidup didalam air, hingga datang bantuan. Jika Anda berenang kesana kemari ditengah lautan luas, Anda bisa kehabisan energi, dan bisa mengundan Makhluk lain/binatang dari dalam laut.
Picture
Picture
Training ini mengajari kami cara bertahan didalam air, baik kondisi sendirian, ataupun dalam team [beberapa orang]. Kami belajar juga bagaimana cara hemat energi saat berada dalam air, bagaimana membantu teman yang cideram bagaimana melakukan penyelamatan, dan yang seru buat saya adalah bagaimana cara melompat dari kapal ke laut untuk menyelamatkan diri. wuiih.. deg-deg an banget. 
Kami juga diajari peralatan2 dan bahan2 emergency yang ada di setiap kapal/perahu dan bagaimana cara menggunakannya. 

Sea Survival

Air menutupi sekitar 75% permukaan bumi, dengan sekitar 70% merupakan laut dan lautan.
Tidak dapat dihindari bahwa ada kalanya anda akan melintasi hamparan air yang luas, dan akan selalu ada kemungkinan bahwa pesawat atau kapal yang Anda tumpangi akan menghadapi kondisi bahaya seperti badai, tabrakan, kebakaran, atau bahkan perang.
Sea survival atau bertahan hidup di laut bisa jadi merupakan situasi bertahan hidup yang paling sulit.  Kelangsungan hidup jangka pendek dan panjang Anda tergantung pada ransum, peralatan yang tersedia, dan tentu saja kecerdikan Anda. Anda harus banyak akal untuk dapat bertahan hidup di lautan. 
Picture
Picture
Sebagai orang yang selamat (survivor) di lautan lepas, Anda akan menghadapi ombak dan angin, mungkin juga menghadapi panas atau dingin yang ekstrem. Untuk menjaga bahaya lingkungan ini agar tidak menjadi masalah serius, maka perlu diambil tindakan pencegahan sesegera mungkin. Juga perlu digunakan sumber daya yang tersedia untuk melindungi Anda dari unsur-unsur alam dan dari suhu panas, dingin atau kelembaban yang ekstrim.

Selain melindungi diri dari elemen alam, Anda juga harus bisa mendapatkan air minum dan makanan untuk memenuhi kebutuhan dasar  yang dapat mencegah masalah fisik dan psikologis yang serius. Anda juga harus tahu cara mengobati masalah kesehatan yang mungkin timbul.

Jadi, kelangsungan hidup Anda dilautan tergantung pada:
  • Pengetahuan dan kemampuan Anda untuk menggunakan peralatan bertahan hidup yang sudah tersedia
  • Keterampilan khusus dan kemampuan Anda untuk mengatasi bahaya yang akan Anda hadapi
  • Keinginan Anda untuk hidup
Pada saat Anda menaiki kapal atau pesawat terbang, cari tahu dimana lokasi penyimpanan peralatan bertahan hidup, dan apa isinya. Misalkan, berapa banyak jumlah pemelihara kehidupan (life preservers), sekoci, atau rakit? Dimana disimpan? Jenis peralatan bertahan hidup yang mereka miliki? Berapa banyak makanan, air, dan obat-obatan? Berapa banyak orang yang dapat ditangani? juga, jika Anda bertangggung jawab atas personnel lain dipesawat, pastikan Anda tahu dimanan mereka berada dan mereka tahu dimana Anda berada.

Jatuh di lautan

​Apabila pesawat Anda jatuh dilaut, lakukan tindakan berikut:
  • Jauhkan diri Anda dari pesawat dengan melawan arah angin pesawat sesegera mungkin,  tetapi tetap disekitarnya hingga pesawat tenggelam
  • Bersihkan air yang mengandung bahan bakar, berjaga-jaga mana tau bahan bakan terbakar
  • Cobalah untuk menemukan survivor lain
Pencarian survivor lain biasanya dilakukan di sekitar seluruh area kecelakaan dan area dekal lokasi kecelakaan. Personel yang hilang mungkin dalam kondisi tidak sadarkan diri dan mengambang rendah di air.
Picture
Langkah-langkah dalam penyelamatan air:
  • [A] Teknik terbaik untuk menyelamatkan personel dari air adalah dengan melemparkan mereka pemelihara kehidupan yang melekat pada garis.
  • [B] Teknis lainnya adalah mengirim perenang (penyelamat) dari rakit dengan garis yang terpasang pada alat pengapung yang akan menopang berat penyelamat.
  • Perangkat ini akan membantu menghemat energi penyelamat sambil memulihkan korban selamat.
  • [C] Teknik yang paling tidak dapat diterima adalah mengirim perenang yang terpasang tanpa alat pengapung untuk mengambil yang selamat.

Untuk semua kasus, penyelamat [Rescuer] memakai pemelihara kehidupan.
Seorang Rescuer tidak boleh meremehkan kekuatan orang yang dilanda kepanikan di dalam air. Pendekatan yang cermat dapat mencegah cedera bagi Rescuer.
Ketika Rescuer mendekati penyintas [Survivor] dalam kesulitan dari belakang, ada sedikit bahaya yang akan ditendang, dicakar, atau ditangkap oleh Survivor. Rescuer berenang ke titik tepat di belakang yang selamat dan menggenggam tali belakang pemelihara. Rescuer menggunakan gaya samping untuk menyeret yang selamat ke rakit.
Jika Anda berada di dalam air, pergilah ke rakit. Jika tidak ada rakit yang tersedia, cobalah untuk menemukan sepotong besar puing-puing mengambang untuk melekat. Rileks; Seseorang yang tahu cara bersantai di air laut berada dalam bahaya tenggelam yang sangat kecil. Daya apung alami tubuh akan menjaga setidaknya bagian atas kepala di atas air, tetapi beberapa gerakan diperlukan untuk menjaga wajah di atas air.
Picture
Mengambang di punggung Anda membutuhkan energi paling sedikit.
Berbaring telentang di dalam air, rentangkan lengan dan kaki Anda, dan lengkungkan punggung Anda.
Dengan mengontrol pernapasan Anda masuk dan keluar, wajah Anda akan selalu keluar dari air dan Anda bahkan mungkin tidur dalam posisi ini untuk waktu yang singkat.
Kepala Anda akan terendam sebagian, tetapi wajah Anda akan berada di atas air.
​Jika Anda tidak dapat mengapung di punggung Anda atau jika laut terlalu kasar, mengapung menghadap ke bawah di dalam air.

the best swimming strokes during a survival situation

Berikut ini adalah pukulan renang terbaik selama situasi bertahan hidup:
  • Dayung anjing. Goresan ini sangat baik saat berpakaian atau mengenakan jaket pelampung. Meskipun lambat dalam kecepatan, itu membutuhkan energi yang sangat sedikit.
  • Gaya dada. Gunakan sapuan ini untuk berenang di bawah air, melalui minyak atau puing-puing, atau di laut yang kasar. Ini mungkin pukulan terbaik untuk berenang jarak jauh: ini memungkinkan Anda untuk menghemat energi dan mempertahankan kecepatan yang wajar.
  • Gaya samping. Ini adalah pukulan bantuan yang baik karena Anda hanya menggunakan satu lengan untuk mempertahankan momentum dan daya apung.
  • Gaya punggung. Stroke ini juga merupakan stroke bantuan yang sangat baik. Ini mengurangi otot-otot yang Anda gunakan untuk stroke lainnya. Gunakan jika kemungkinan ledakan bawah air.

Survival in an area where surface oil is burning

Jika Anda berada di area di mana minyak permukaan terbakar:
  • Buang sepatu Anda dan pelampung yang mengapung. CATATAN: Jika Anda memiliki pemelihara kehidupan yang tidak meningkat, simpanlah.
  • Tutup hidung, mulut, dan mata Anda dan cepat pergi ke bawah air.
  • Berenang di bawah air sejauh mungkin sebelum muncul untuk bernapas.
  • Sebelum muncul untuk bernapas dan saat masih di bawah air, gunakan tangan Anda untuk mendorong cairan yang terbakar menjauh dari area di mana Anda ingin muncul ke permukaan. Setelah area bersih dari cairan yang terbakar, Anda dapat muncul ke permukaan dan mengambil beberapa napas. Cobalah untuk menghadapi angin kencang sebelum menghirup.
  • Rendam kaki terlebih dahulu dan lanjutkan seperti di atas sampai bersih dari api.
  • Jika Anda berada di air yang tertutup minyak yang bebas dari api, pegang kepala Anda tinggi-tinggi untuk menjauhkan minyak dari mata Anda. Pasang pemelihara hidup Anda ke pergelangan tangan Anda dan kemudian gunakan sebagai rakit.
  • Jika Anda memiliki pemelihara kehidupan, Anda dapat tetap bertahan untuk waktu yang tidak terbatas. Dalam hal ini, lihat posisi tubuh "Heat Escaping Lessening Posture (HELP)". Tetap diam dan ambil posisi janin [meringkuk seperti janin] untuk membantu Anda mempertahankan panas tubuh. Anda kehilangan sekitar 50 persen panas tubuh Anda melalui kepala Anda. Karena itu, jauhkan kepala Anda dari air. Area lain yang kehilangan panas tinggi adalah leher, sisi, dan selangkangan.

Survival when you are in a raft

Picture
Picture
Jika Anda berada di rakit [raft]:
  • ​Periksa kondisi fisik semua yang ada di raft. Berikan pertolongan pertama jika perlu. Minum pil mabuk laut jika tersedia. Cara terbaik untuk meminum pil ini adalah dengan meletakkannya di bawah lidah dan membiarkannya larut. Ada juga supositoria atau suntikan terhadap mabuk laut. Muntah, baik karena mabuk laut atau penyebab lain, meningkatkan bahaya dehidrasi.
  • Cobalah untuk menyelamatkan semua peralatan apung—ransum; kantin, kendi termos, dan wadah lainnya; pakaian; bantal kursi; Parasut; dan hal lain yang akan berguna bagi Anda. Amankan barang-barang yang diselamatkan di dalam atau ke rakit Anda. Pastikan barang-barang tersebut tidak memiliki ujung tajam yang dapat menusuk rakit.
  • Jika ada rakit lain, dayung rakit bersama-sama sehingga jaraknya sekitar 7,5 meter (25 kaki). Bersiaplah untuk mendekatkan mereka jika Anda melihat atau mendengar pesawat terbang. Lebih mudah bagi awak pesawat untuk melihat rakit yang berdekatan daripada tersebar.
  • Ingat, penyelamatan di laut adalah upaya kooperatif. Gunakan semua perangkat pensinyalan visual atau elektronik yang tersedia untuk memberi sinyal dan melakukan kontak dengan penyelamat. Misalnya, mengibarkan bendera atau memantulkan bahan pada dayung setinggi mungkin untuk menarik perhatian.
  • Siapkan perangkat pensinyalan lain untuk penggunaan instan. Jika Anda berada di wilayah musuh, hindari menggunakan perangkat pensinyalan yang akan memperingatkan musuh. Namun, jika situasi Anda putus asa, Anda mungkin harus memberi isyarat kepada musuh untuk diselamatkan jika Anda ingin bertahan hidup.
  • Periksa rakit untuk inflasi, kebocoran, dan titik-titik kemungkinan chafing. Pastikan ruang apung utama kokoh (bulat dengan baik) tetapi tidak terlalu ketat. Periksa inflasi secara teratur. Udara mengembang dengan panas; Karena itu, pada hari-hari yang panas, lepaskan udara dan tambahkan udara saat cuaca mendingin.
  • Dekontaminasi rakit semua bahan bakar. Minyak bumi akan melemahkan permukaannya dan memecah sendi-sendinya yang terpaku.
  • Buang jangkar, seret dari kasing rakit, ember jaminan, atau gulungan pakaian. Jangkar laut membantu Anda tetap dekat dengan situs pembuangan Anda, sehingga memudahkan pencari untuk menemukan Anda jika Anda telah menyampaikan lokasi Anda. Tanpa jangkar laut, rakit Anda mungkin melayang lebih dari beberapa kilometer (96 mil) dalam sehari, membuatnya jauh lebih sulit untuk menemukan Anda.
  • Bungkus tali jangkar dengan kain untuk mencegahnya merusak rakit. Jangkar juga membantu menjaga rakit menuju angin dan ombak.
  • Jaga rakit Anda sekering mungkin. Jaga agar tetap seimbang. Semua personel harus tetap duduk, yang terberat di tengah.
  • Pertimbangkan dengan tenang semua aspek situasi Anda dan tentukan apa yang harus Anda dan teman Anda lakukan untuk bertahan hidup. Inventarisasi semua peralatan, makanan, dan air. Barang-barang tahan air yang dapat dipengaruhi oleh air asin. Ini termasuk kompas, jam tangan, sextant, korek api, dan korek api. Ransum makanan dan air.
  • Tetapkan posisi tugas untuk setiap orang atau tetapkan tim, misalnya, pengumpul air, pengumpul makanan, pengintai, operator radio, pemberi sinyal, dan penjamin air. CATATAN: Tugas pengintaian tidak boleh lebih dari 2 jam. Perlu diingat dan ingatkan orang lain bahwa kerja sama adalah salah satu kunci untuk bertahan hidup.
  • ​Simpan log. Catat perbaikan terakhir navigator, waktu pembuangan, nama dan kondisi fisik personel, dan jadwal ransum. Catat juga angin, cuaca, arah gelombang, waktu matahari terbit dan terbenam, dan data navigasi lainnya.
  • Jika Anda berada di perairan yang tidak bersahabat, ambil langkah-langkah keamanan khusus untuk menghindari deteksi. Jangan bepergian di siang hari. Buang jangkar laut dan tunggu malam tiba sebelum mendayung atau mengangkat layar. Tetap berada rendah di rakit; Tetap ditutupi dengan sisi biru kain kamuflase ke atas. Pastikan kapal atau pesawat yang lewat ramah atau netral sebelum mencoba menarik perhatiannya. Jika musuh mendeteksi Anda dan Anda hampir tertangkap, hancurkan buku catatan, radio, peralatan navigasi, peta, peralatan pensinyalan, dan senjata api. Lompat ke laut dan tenggelamkan jika musuh mulai mencekik.
  • Putuskan apakah akan tetap di posisi atau berpindah. Tanyakan pada diri Anda sendiri, "Berapa banyak informasi yang diberikan sinyal sebelum kecelakaan itu? Apakah posisi Anda diketahui oleh penyelamat? Apakah Anda mengetahuinya sendiri? Apakah cuaca menguntungkan untuk pencarian? Apakah kapal atau pesawat lain kemungkinan akan melewati posisi Anda saat ini? Berapa hari persediaan makanan dan air yang Anda miliki?"

Survival in a cold weather consideration

Jika Anda berada di iklim dingin:
Perlindungan terbaik Anda terhadap efek air dingin adalah masuk ke rakit penyelamat, tetap kering, dan mengisolasi tubuh Anda dari permukaan dingin bagian bawah rakit. Jika tindakan ini tidak memungkinkan, mengenakan setelan antiexposure akan sangat memperpanjang harapan hidup Anda.
Picture
Ingat, jauhkan kepala dan leher Anda dari air dan terisolasi dengan baik dari efek air dingin ketika suhu di bawah 19 derajat C (66 derajat F). Mengenakan pemelihara kehidupan meningkatkan waktu bertahan hidup yang diprediksi karena posisi tubuh di dalam air meningkatkan peluang untuk bertahan hidup.

Survival in a hot weather consideration

Jika Anda berada di iklim panas:
Perlindungan terbaik Anda terhadap efek air dingin adalah masuk ke rakit penyelamat, tetap kering, dan mengisolasi tubuh Anda dari permukaan dingin bagian bawah rakit. Jika tindakan ini tidak memungkinkan, mengenakan setelan antiexposure akan sangat memperpanjang harapan hidup Anda. Ingat, jauhkan kepala dan leher Anda dari air dan terisolasi dengan baik dari efek air dingin ketika suhu di bawah 19 derajat C (66 derajat F). Mengenakan pemelihara kehidupan meningkatkan waktu bertahan hidup yang diprediksi karena posisi tubuh di dalam air meningkatkan peluang untuk bertahan hidup.

Raft Procedures

Sebelum menaiki rakit apa pun, lepaskan dan tambatkan (tempelkan) pemelihara hidup Anda pada diri Anda sendiri atau pada rakit.  Pastikan tidak terdapat benda logam atau benda tajam lain pada pakaian atau peralatan Anda yang dapat merusak rakit. Setelah menaiki rakit, kenakan kembali pemelihara hidup Anda.
Untuk semua rakit, ingat lima "A", yaitu lima hal pertama yang harus Anda lakukan jika Anda adalah orang pertama yang masuk ke dalam rakit:
  1. Air-Check [Periksa Udara]: Pastikan semua ruang dalam rakit digelembungkan; semua katup inflasi ditutup; dan klem tabung pemerataan dijepit saat digelembungkan sepenuhnya.
  2. Assistance [Bantuan]: Membantu orang lain naik ke dalam rakit; Keluarkan semua barang penghasil tusukan dari saku dan pindahkan perangkat flotasi ke bagian belakang tubuh; Gunakan teknik boarding yang tepat [misalnya, loop boarding pada rakit tujuh orang dan landai boarding pada rakit 25, 35, dan 46 orang].
  3. Anchor [Jangkar]: Pastikan jangkar disebarkan dengan benar.
  4. Accessory bag [Tas aksesori]: Temukan tas aksesori. Ini akan ditambatkan ke rakit antara sisi halus botol CO 2 dan jalan boarding terdekat.
  5. Assessment [Penilaian]: Nilai situasi dan pertahankan sikap mental yang positif.

Kebutuhan untuk bertahan hidup

Air

Air merupakan kebutuhan yang paling penting bagi Anda. Hanya dengan air, Anda dapat hidup bertahan hingga 10 hari atau lebih, tergantung dari keinginan Anda untuk hidup. Saat meminum air, basahi bibir, lidah dan tenggorokan anda sebelum menelan.. 

Masuk bulan ke-3 saya bekerja di Lawe-Lawe, 2x PP naik jetty dari pelabuhan, seringkali melayangkan ingatan saya ke masa lalu. belasan tahun lalu, 2010 saya mendapatkan tugas dinas luar kota saya yang pertama kali ke Bintuni, Papua, site nya BP Tanggauh. Saya tidak dibekali training Basic Sea Survival saat itu, dan nekat berangkat saja.
Penugasan kedua saya ke Balikpapan dan Samarinda, dari sungai Mahakam ke Muara Jawa, naik speed bolar double engine ke tengah lautan selama 2 jam, untuk naik ke kapal tongkang, witness loading batubara. Saya naik ke kapal tongkang dengan menggunakan personal crane. Dan saya tidak ada dibekali basic sea survival, bahkan safety induction saja tidak. Lah saya kan orang QHSE nya.. hahahaa
Dan akhirnya dapat saya simpulkan sekali lagi, sebagai penguatan, kalau saya ini dari dulu memang orangnya nekat bin pasrah. asal jebrat jebret dijalanin aja, makin senang dapat challenge, dapat peluang belajar hal baru, meskipun belum tahu apa-apa.
Adios!
Reference:
Training material, Basic Sea Survival, Global Saftindo, Balikpapan, 2022
The complete guide to sea survival - how to survive in the open sea. - Wilderness Arena Survival
​
0 Comments

1000 islands project

7/25/2022

0 Comments

 

Awal mula bergabung di project ini

Kali ini saya akan mulai menuliskan pengalaman saya mengikuti project-project yang menggunakan standard internasional, dan didanai oleh lembaga pembiayaan asing. Yang kali ini masih running projectnya, 1000 islands project, di 4 lokasi yang didanai oleh KfW dan mengacu pada standart IFC.
Awalnya saya ditanyakan oleh pak Ugo tentang availability saya untuk services project baru ELC. Of course lah saya available.  Jadi total, ada 3 kontrak berbeda antara saya dengan ELC, untuk project jangka panjangnya, Lumut Balai, Hululais dan 1000 islands. Lumut Balai dan Hululais, didanai oleh Jepang, sehingga memakai standard dari JICA, sedangkan 1000 islands ini didanai oleh KfW yang mengacu pada IFC PS. Long story short, saya melakukan site visit pertama di bulan Juni, bersama dengan Environmental International Expert dari perusahan Jerman.

Pernah dengar tentang IFC atau World Bank?

Setidaknya, yang paling umum, ada dua model pembiayaan asing yang berbeda fokusnya, yaitu project yang didanai oleh World Bank [Bank Dunia] dan didanai oleh IFC [International Finance Corporation].
1. World Bank
Project yang didanai oleh World Bank lebih difokuskan pada proyek yang diajukan suatu negara atau pemerintah. World Bank memiliki standard yang harus dipenuhi oleh penerima donor, dengan WB-OM [World Bank Operation Manual]
2. IFC
IFC lebih fokus untuk project pembiayaan asing yang difokuskan pada sektor swasta. IFC juga memiliki standard yang disebut dengan IFC PS [IFC Performance Standard],

Salah satu elemen penting yang dibahas dalam manual kedua lembaga tersebut adalah bagaimana project pembangunan yang didanai oleh mereka TIDAK BOLEH memberikan dampak kepada budaya masyarakat setempat dan keberadaan warisan bidaya yang ada. 

Didalam manual kedua lembaga tersebut disebutkan tentang bagaimana pengelolaan dan kewajiban penerima dana untuk melakukan kajian, pelaporan kepada pihak berwenangm dan pengelolaan budaya jika ditemukan.  

dan project yang saya ikuti sekarang, didanai oleh IFC, sehingga harus memenuhi persyaratan dari IFC Performance Standars. IFC [International Finance Corporation] merupakan kepanjangan tangan dari Bank Dunia [World Bank] yang khusus dibidang sektor swasta [Private Sectors].


IFC didirikan pada tahun 1956, dimana pada awalnya didorong oleh masyarakat global untuk membantu perkembangan investasi sektor swasta pada negara-negara berkembang [developing nations].

Misi IFC adalah untuk mengembangkan [to promote] investasi swasta yang berkesinambungan pada negara berkembang, membantu mengurangi kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup.

Kegiatan IFC adalah dengan memberikan pinjaman [loan], partisipasi modal [equity], berbagai bentuk pembiayaan [structured finances], serta produk-produk manajemen risiko [risk management product], konsultasi [advisory services] guna mengembangkan sektor swasta di Negara-negara berkembang. dan terhitung sejak tahun 1968, IFC telah menginvestasikan miliaran dollar di Indonesia.
​

Apa itu IFC Performance Standards

Picture
https://www.ifc.org/wps/wcm/connect/topics_ext_content/ifc_external_corporate_site/sustainability-at-ifc/policies-standards/performance-standards/performance-standards

​Performance standard IFC terdiri dari 8 point PS
  1. PS_1 Risk Management
  2. ​​PS_2 Labor and Working Conditions
  3. ​​PS_3 Resource Efficiency and Pollution Prevention 
  4. ​​PS_4 Community Health, Safety, and Security
  5. ​​PS_5 Land Acquisition and Involuntary Resettlement 
  6. ​PS_6 Biodiversity Conservation and Sustainability Management
  7. ​​PS_7  Indigenous People 
  8. ​​PS_8 Cultural Heritage 
​​

My job My adventures!

Cakupan project ini entah bagaimana bisa di 4 lokasi, bahkan di 2 pulau yang berbeda sangat jauh. Tiga lokasi project di Sulawesi Tenggara, dan satu Lokasi di Papua Barat. Perjalanan saya untuk project ini dimulai di Jakarta. Saya berada di Jakarta 3 hari untuk bertemu offline pertama kali dan melakukan persamaan persepsi dengan Environmental International Expert sebelum terjun ke Site. Selanjutnya Kami melakukan perjalanan ke Sulawesi Tenggara, Kendari; Lanjut ke Lasusus di Kabupaten Kolaka Utara dan lanjut ke site,  
Picture
Picture
dua peta diatas itu adalah hasil tracking perjalanan kami menggunakan GPS.
Jangkauan perjalanan, di tiga lokasi yang berbeda, Lapai, Watunohu dan Riorita di Sulawesi Tenggara.
Site Projectnya juga sangat challenging, lokasinya masih hutan, hutan beneran hutan dan termodifikasi dengan perkebunan yang didominasi perkebunan cokelat. PErjalanan yang saya tempuh hari demi hari mengingatkan saya pada masa kecil saya, ya di jawa pernah juga berada pada kondisi seperti ini. Saat saya duduk dibelakang motor ojek penduduk lokal yang disewa untuk mengantarkan kami kemanapun, mengembalikan kepingan ingatan masa kecil saya, yang dulu sering ikut Ibu berangkat dinas ke Sekolah, di tempat tugasnya nun jauh di Bongkok sana. Tapi itu, mungkin saat saya umur 4-5 tahun, yang artinya 32 tahun yang lalu, sedangkan dilokasi sekarang ini, sama, tahun 2022.
Jaman saya kecil juga sering main ke hutan, jalan kaki jauh, apalagi saat bulan puasa. Jalan kaki menyusuri hutan menuju air terjun ditengah hutan, berangkat setelah sholat subuh dibulan puasa. Tapi, lagi, 30 an tahun yang lalu saja hutannya aman buat dilintas anak-anak kecil seperti saya dan kakak-kakak saya, tidak seperti dilokasi ini. 
Jadi intinya, bersyukurlah. Nun jauh disana, masih banyak orang-orang yang tidak beruntung, atau mereka tidak tahu ada kehidupan yang lebih baik diluar sana. Disana bahkan belum ada listrik, kamar mandinya,, waah..
Dan, yang saya sukai dengan mengikuti project bermacam-macam, kesana kemari itu bisa melihat bagian bagian lain di Indonesia [bagaimana kalau penjelajahan ya ke belahan dunia lain.. pasti seru sekali]. Yang akhirnya, memaksa saya untuk selalu bersyukur. Terkadang saya suka lupa dengan limpahan nikmat yang sudah saya dapatkan, mengeluh, berandai-andai, merasa tertekan, tidak beruntung. Tetapi, dengan pekerjaan penjelajahan seperti ini, saya mau tidak mau melihat dan mempelajari bahwa, banyak orang yang SANGAT JAUH TIDAK BERUNTUNG dari saya, tetapi mereka tetap tersenyum, bahagia, berkerluarga, bekerja, semampu mereka.


okeh, kali ini biarkan gambar yang bercerita
Jarak dari hotel tempat kami menginap menuju ke desa terdekat dengan lokasi sekitar 30 menit perjalanan dengan mobil. kami berangkat dari hotel jam 6 pagi, teng. sampai titik berkumpul jam 6.30, persiapan hana hini hitu, isi bensin dkk dan start ke site jam 7, paling lambat.
Picture
ini adalah titik pertemuan kami dengan motorbikes yang akan mengantarkan kami ke lokasi pertama. Lapai 1. dari hotel di Lasusua menggunakan mobil sekitar 30 menit, dan disini berganti dengan motor.
Picture
Hari pertama ke site, berangkat dari hotel bertiga, berbaju cokelat [International Geologist Expert] dan berbaju putih [International Environmental Expert]

Perjalanan kami menembus rimba.. 
Hidup kami [saya lebih tepatnya] selama di site, berada ditangan di mas-mas pengemudi motor ini. Mereka orang lokal penduduk asli di sana, mereka sangat EXPERT dengan kondisi jalan dan dengan segala tantanganya. Short briefing yang saya terima pertama kali dari driver saya: "Nanti, apapun yang terjadi, sebelum ada aba-aba dari saya, apapun yang terjadi jangan pernah turun dari motor, pegangan kuat." Bayangan saya seperti mau suting fast and furious versi motor. dari nada nya sepertinya bakalan... 
dan iya,, memang challenging siih. Tapi beruntungnya, semasa KKN Undip dulu di Ungaran, saya pernah nebeng motor trail bapak perangkat desa sana saat berkunjung ke daerah perkebunan kopi dan teh, yang mana jauh lebih menakutkan, sebelah kiri tebing sebelah kanan jurang, tanah berpasir, teknik motornya beneran ngetrail parah. 
Jadi, well heyy.. I'm survived! 
ada untungnya udah punya mental suka mencoba sejak masa muda, jadi tidak kagetlah pas kerja dapat beginian. Hutan-hutan juga, aah di Paduraksa banyak hutan. Di AKL dulu sering jalan juga ke curug2 di Baturaden, beda beda tebal ajaa.... haha
Picture
perjalanan menuju ke lokasi pertama dari titik pertemuan, 1 jam naik motor ini. saya masih bisalah pegangan belakang, tidak sampai itu pegangan driver kenceng2.
Picture
saya ngebayangin, pas melintas jembatan kayu ini tali temalinya putus, dan kami berkejaran waktu mencapai ujung sebelum jatuh. korban drama banget kan saya
Picture
ini perjalanan ke lokasi kedua, naudzubillah lah parahnya jalan. 2 jam motor setelah titik pertemuan.

Ngapain aja sih mblusak mblusuk ke hutan?

Picture
itu saya beneran jalan sendiri,, entah berapa km kami berjalan kaki.. jelang siang hujan gerimis pulaa...
Picture
si bapak PM aja terpeleset peleset gitu tuuh.. kaan
Picture
Kenapa sih Ibu masuk-masuk hutan begini? tugas ibu apa? untung kuat ibu nya **pertanyaaan dari mereka
Kunjungan kami disini dari Environmental & Social Team, mau melihat kondisi project secara langsung dan mengassess kondisi sekarang, mengumpulkan data-data bisa didapat, yang mengacu pada pemenuhan persyaratan IFC PS [IFC Performance Standards]. 
Dengan berkunjung langsung, ke semua rencana lokasi project, setidaknya kami melihat dengan mata kepala kami sendiri, dan bisa memperkirakan perubahan apa yang akan terjadi dengan project ini dari sisi Enviro dan socialnya.
Caranya bagaimana?
Ya pertama jauh sebelum ke site visit, tentu saja kami melakukan dekstop study. Pelajari dulu isi dari dokumen Amdalnya, Adendum AMDALnya, ESIA nya, Feasibility Study nya,, trus tentu saja pejarai requirements nya IFC PS dari PS_1 sampai PS_8. Isinya tidak terlalu berbeda dengan requirements nya World Bank Standard.  
Yang membuat baru bagi saya, adalah jenis projectnya, micro hydropower plant. Yang mana ini baru banget buat saya, sebelumnya kan di Geothermal.
Picture
ojek kami berhenti disini, istirahat dan sarapan sebentar trus lanjut ke lokasi
Picture
Hujan, becek, gada ojeek...
Lokasi ke dua, perjalanan 2 jam motor dan dilanjutkan jalan kaki.
Dilokasi kedua ini perjalanan pulangnya saya udah hampiiiir menangis. Sebenarnya karena ketrigger juga, beberapa hari saya pergi, ga dikasih nelfon faqih, anak-anak. Palingan cuma beberapa menit aja v call dengan alasan sibuk, jadi rewel dkk dkk. Sebagai emak emak normal, jadi sedih kan ya... ga munafik.
Jadinya berantem juga, saya itu kerja begini jauh mblusak mblusuk, dikira jalan-jalan? jadi ngerasa sendirian kan kalau dihotel nelfon aja ga dikasih akses. Jadi serasa sapi perah yang lagi kerja. Tidak tau risiko tinggi banget pekerjaan ini, sepadan sama bayarannya. Meleng dikit itu supir ojek, jatuh kami masuk jurang, masuk sungai, kepental batu, kepeleset dikit masuk jurang, 
Dilokasi kedua ini juga, karena medannya wah banget, kepikiran itu, mati. Ya untungnya saya dicover asuransi, jiwa dan kecelakaan. Jadi kalau kenapa napa saya saat itu, setidaknya bisa ada tinggalan klaim asuransi jiwa dan kecelakaan buat anak-anak. Sampai segitunya coba saya mikirnya. bukannya enaena
Picture
Picture
Picture
Yaa.. enak siih,, ga munafik. jalan jalan kesana kemari mblusak mblusuk masuk hutan. Terbebas dari kewajiban cuci piring sehari 6x, dll dll. Kalau mikirkan cuci piring, kena sabun, basah basah, angkat ini itu bersih-bersih rumah, ya emang enakan mblusak mblusuk hutan, lebih bikin segar.
Picture
Picture
Picture
Lokasi ke-3, dari hotel 2 jam naik mobil, dilanjutkan motor sekitar 30 menit, kemudian jalan kaki. 
Medan dilokasi ketiga jauuuh lebih mudah, hanya saja trekkingnya melintas sungai beberapa kali. dan saya sangat menyukai sepatu boot saya. Tangguh! hahaha...
Foto-foto berikut ini adalah tipikal penduduk yang tinggal didalam area hutan, mereka berkebun, dengan komoditas utama cokelat, banyak juga yang menanam cengkeh, kopi, kemiri, pala, cabe, alpukat, rambutan.
Picture
Picture
Picture
Saya tidak dapat membayangkan bagaimana kehidupan anak-anak disini. Sekolah didaerah ini adanya SD, itupun datu desa satu. Pustu satu, itupun hanya seminggu atau sebulan sekali bukanya. Saya juga tidak bisa membayangnya jadi perempuan disini, menikah, hamil. Puskesmas di Kecamatan sana, Rumah sakit entah dimana.. 
Picture
Ibu itu, berjalan kaki, sambil menggendong bayi dan menggandeng balita. saya tunggu di pinggir jalan, saya tanyakan, kenapa Ibu mau tinggal disini? dll dll
Picture
Dan anaknya dibawa ngetrail didepan dong ya,, medannya gitu banget. bahaya banget, tapi, selain motor, jalan kaki. hayoo loh..
Picture
Hai anak-anak..
Nyesek hati saya, melihat anak2 balita begitu dilokasi yaang.. haduuhhaaaii... 
Semoga proyek ini berjalan lancar, sesuai harapan, sehingga daerah kalian ini bisa menjadi lebih baik, dan kalian juga ada pilihan lain untuk masa depan kalian. Semoga akan lebih banyak sekolah dan faskes disini, lapangan pekerjaan terbuka, dan kalian bisa hidup lebih sejahtera, aman dan sehat. aamiin

My outfit of the day

Jika dibandingkan di Bapak International Expert, saya itu over banget bawaannya. Bawa sleeping bag lah, trekking pole lah, baju celana ber stel stel, dll perlengkapan cewe lah ya.. bahkan ada yang di jakarta saya paketin pulang, bawa jaket aja dua,, haha. Handuk malahan ga dipakai sama sekali.
Yaah buat saya mending over prepare daripada kondisi diluar ekspektasi kan. Manatau saya kondisi disana itu.. kalau tidurnya mesti pakai sleeping bag just in case, kamarnya agak agak.. yeekaaann... gatel nanti. 
Baju juga, mesti ganti kan tiap hari, minimal 2 baju sehari, untungnya bisa cincau laundry di hotel,  kalau engga, malah kekurangan lah itu onderdil..
Picture
muka saya udah pucet pucet mau pingsan gimanaaa gitu..
Picture
meski dihutan tapi rasanya panas, tapi saya ga bisa pakai baju tipis, gatal dan takut lecet2 atau sobek ye kaan.. jadinya saya ke hutan pake baju tebal2 macem ini
Picture
Pakai baju seragam PU dari si papap
Sepatu, saya bawa 2 sepatu [kets dan waterproof boots] dan satu sendal gunung, yang mana worth it banget.. Sepatunya kokoh, puas, kaki saya aman sentosa. 
Trekking pole, saya bawa dari Pekanbaru yang agak drama dikit dibandara. udah check in, masuk ruang tunggu ditahan, tongkat mesti di bagasi, di wrapping dulu lah, bikin keringatan aja.
Picture
Picture
Picture
Satu kopor, satu ransel, satu tas kecil. Bawaan kami serupa ternyata, hanya saja kopor saya lebih besar. haha

Makanan

Selama saya site visit, sepertinya berat badan saya berkurang berkilo kilo. Celana saya sampai longgar selonggar longgarnya. Jadi, tidak perlu diet, ga ada diet sejak melahirkan, BB balik normal dengan sendirinya. Saya tidak begitu suka dengan rasa makanan disini, gada yang salah sih, biasa aja, tapi ga berasa buat saya. 
dan herannya, malah lebih enak makanan di Kalibumi Papua daripada di Sulawesi Tenggara.. hahaha
Picture
sempatin short escape sebentar, pakai ojek motor si emba ituu.. cari makan dan keliling kota Lasusua
Picture
Sarapan bakso sebelum memulai misi di desa Saludongka
Picture
makan malam di hotel Plaza Inn Kendari
Bagian foto tentang makanan bisa sampai 9 foto sendiri.. hahaha...
Picture
menu sarapan dihotel di Lasusua, setiap hari telur.
Picture
Menu makan dihotel, tentu saja
Picture
porsi makan siang di Lapai, diantar ke tengah hutan dimanapun kami berada.
Karena berangkat dari hotel tidak sempat sarapan, jadi kami selalu sarapan dikota terdekat sebelum masuk area hutan. Sehingga banyakan makanannya sedapatnya saja yang sudah buka. Makan siang, hampir selalu terlambat, makan malam, karena sudah capek juga seringnya makan apa yang ketemu aja 
Picture
sarapan semacam grombyang, tapiiii.. gada rasanya sih, hambar
Picture
jam 2 baru berhasil makan siang, indomi rebus,
Picture
ada duren dipinggir jalan dari site, diambil dan dimakan didepan rumah Pak Kades

Sayonara!

Picture
Picture
Picture

0 Comments

Introduction & Awareness to GHG & ISO 14064

2/15/2022

0 Comments

 
Training ini masih fresh sekali, baru saya selesai ikuti minggu lalu, dua hari selasa dan rabu. Training nya seru, padat, dan kurang waktunya. Jadi, awalnya kenapa saya nyemplung di training ini, dulu, sepertinya 2 tahun lalu pernah ditanyain Pak Ugo, intinya "kamu bisa tidak melakukan penghitungan karbon". Saat itu tentu saja saya ga bisa, hahaha. bahkan baru dengar itu karbon bisa dihitung. Enviro katrok.
Dari dulu sih udah melakukan inventory untuk program energy management ya, dari pertama kerja, tapi dulu belum adalah penghitungan karbon. Hanya inverntory dan track penggunaan energy dan perlu melakukann efisiensi apa dan dimana. Direcord, waste nya dikelola, direport, udah gitu aja. 
Naah, karena penasaran dengan pertanyaan itu <pertanyaan ke saya yang ga bisa saya jawab, itu.. buat saya seperti challenge. a.k.a bikin penasaran> jadinya berawal dari saya browsing-browsing, di artikel, jurnal, youtube, dan, semakin cari tau sendiri semakin ngerasa ga ngerti. Jadinya saya tanya ke teman-teman di dunia per training an mengenai training ini. Rata-rata masih ga paham juga, belum ada trainingnya, jadilah saya inden daftar kalau ada open class. Rasanya sama seperti inden buku harry potter.. hahaha..
Trus akhirnya, teman dulu di SGS, Mba Ulni kasih tau kalau ada trainingnya tapi di SGS Thailand, SGS Indonesia belum ada. Kemudian chat lagi bulan desember fix running training dengan SGS thailand, 8 peserta dari Indonesia. Pelaksanaannya di bulan Februari 2022; biaya nya 5.000.000 + VAT 10% = 5.500.000 untuk 2 hari training.
Sempat bertanya sih, kenapa sampai 5 jt ya padahal introduction aja. Tapi, sepertinya karena masih jarang topiknya, dan ngikut ke SGS Thailand, jadinya lebih mahal. Tapi, setelah mengikuti trainingnya, sepadanlah. Ini training introduction, tapi dua topik, ISO 14064 dan juga mengenai GHG - penghitungan emisi karbon 
Picture
Sambil nunggu Abam sekolah, belajar dong yaa... haha
Picture
Niat banget training dong yaa...

Jadi, berikut overview trainingnya.. dah kebayang dong gimana isinya... padat. In total ada 5 workshop, beneran workshop, ngitung-ngitung, buat saya yang baru belajar ini, banyak banget nambah ilmunya. 
Selain  hard copy materi dan workshop yang sudah dikirimkan dari SGS, saya ada dokumen pendukung yaitu GHG protocol, ada versi pdf dan hard copy. Saya udah belajar dari hari Jum'at, baca-baca GHG protocol, sama materi yang udah dikirimkan, trus ngerjakan worksop 1 dan 2.
Picture
GHG & ISO 14064 SGS Training Program

ISO 14064:2018 
Part I : Specification with guidance at the organization level for quantification and reporting of greenhouse gas emission and removals.
Trainer: Metha Buaraksakul

​Jadi... ISO 14064 ini terdiri dari 3 bagian, dan training saya ini hanya mencakup part 1 saja. Part 1 untuk organisasi, part 2 untuk project, part 3 untuk proses validasi dan verifikasi bagi badan sertifikasi. ​dan FYI ya, ternyata ISO 14064 ini bukanlah ISO management system ya, tetapi ISO mengenai persyaratan untuk pelaporan GHG. Jadi dari training introduction tidak ada kelanjutan ke internal auditor, lead auditor, tidak ada.
Picture
ISO 14064 Standard: Framework for parts 1/2/3

Kenapa suatu oragnisasi melakukan penghitungan emisi karbon, dalam hal ini, tahapan awalnya adalah dengan melakukan risk management, dimana common risk nya ada 4 berikut:
1. Risk from Operational Cost; dimana dengan adanya peningkatan harga di sektor energi maka akan mengakibatkan kenaikan biaya operasional suatu organisasi
2. Risk from product market; Dimana adanya persyaratan lingkungan untuk melakukan pengurangan dan penghitungan pada emisi jejak karbon (carbon footprint) serta bahwa customer sekarang mulai peduli dengan produk low carbon
3. Risk from legislation and policy; adanya konsultasi global mengenai retribusi karbon, serta adanya wacana bahwa dimasa yang akan datang Kebijakan lingkungan akan menerapkan sistem kuota untuk emisi karbon 
4. Risk from social responsibility; Dimana data jejak karbon perusahaan harus diungkapkan dalam Sustainability report mereka

​ISO 14064:2018 Requirements

Berikut adalah ke 10 klausul yang ada pada ISO 14064. 
  1. Scope 
  2. Normative references
  3. Terms and definitions
  4. Principles
  5. GHG inventory boundaries
  6. Quantification of GHG emissions and removals
  7. Mitigation activities
  8. GHG inventory quality management
  9. GHG reporting 
  10. Organization's role in verification activities
dan tentu saja saya hanya manuliskan disini point klausulnya saja, tidak saya tuliskan detailah disini, karena didalalm klausul tersebut banyak point-nya dan, kalau mau belajar sendiri yang free silakan download GHG protocol, disitu lebih detail membahas mengenai GHG.
Scope
This ​document specifies principles and requirements at the organization level for the quantification and reporting of GHG emissions and removals. It includes requirements for the design, development, management, reporting and verification of an organization's GHG inventory.
Jadi, ISO 14064 ini menetapkan mengenai:
  • Prinsip dan persyaratan di tingkat organisasi
  • ​Prinsip dan persyaratan untuk kuantifikasi  emisi Gas Rumah Kaca,
  • ​Prinsip dan persyaratan untuk pelaporan emisi Gas Rumah Kaca,
  • ​Prinsip dan persyaratan untuk penghapusan  emisi Gas Rumah Kaca.
termasuk:
  • Persyaratan untuk desain emisi Gas Rumah Kaca organisasi,
  • Persyaratan untuk pengembangan emisi Gas Rumah Kaca organisasi,
  • Persyaratan untuk manajemen emisi Gas Rumah Kaca organisasi,
  • Persyaratan untuk pelaporan emisi Gas Rumah Kaca organisasi,
  • Persyaratan untuk  verifikasi inventaris emisi Gas Rumah Kaca organisasi.
Normative references
​N/A
Terms and definitions
​3.1 Terms relating to greenhouse gases
3.2 Terms relating to the GHG inventory process
3.3. Terms relating to  biogenic material and land use
3.4 Terms relating to organizations, interested parties and verification 
Principles
Penghitungan dan pelaporan GHG harus didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:
Relevance
Pastikan inventarisasi/pendataan GHG secara tepat sehingga mencerminkan emisi GHG perusahaan dan dapat mencukupi kebutuhan pengambilan keputusan - baik internal maupun eksternal perusahaan.

Completeness
Memperhitungkan dan melaporkan semua sumber emisi GHG dan aktivitas dalam batas inventarisasi yang dipilih. Informasikan dan jelaskan apabila dilakukan pengecualian-pengecualian tertentu.

Consistency
Gunakan metodologi yang konsisten sehingga memungkinkan untuk dilakukan perbandingan emisi yang berarti dari waktu ke waktu. Dokumenkan secara transparan setiap perubahan pada data, batas inventarisasi, metode, atau faktor relevan lainnya dalam skala waktu tertentu.

Transparency
Perhitungkan semua masalah yang relevan secara faktual dan koheren, dengan menggunakan pola audit yang jelas. Informasikan semua asumsi yang relevan dan membuat referensi yang tepat untuk penghitungan dan metodologi perhitungan besera sumber data yang digunakan.

Accuracy
Pastikan bahwa penghitungan emisi GHG dilakukan secara sistematis, tidak melebihi atau di bawah emisi aktual, sejauh yang dapat dinilai, dan bahwa ketidakpastian telah dikurangi sebanyak mungkin. Mencapai tingkat akurasi yang cukup untuk memungkinkan pengguna membuat keputusan dengan jaminan yang wajar mengenai integritas informasi yang dilaporkan
GHG inventory boundaries
Batas operasional akan menentukan emisi manasaja yang disertakan dalam penghitungan dan bagaimana mereka diklasifikasikan. Pelingkupan emisi juga menghindari kemungkinan penghitungan ganda dari suatu emisi. Klausul 5 mengenai batas GHG inventory berisi beberapa sub klausul:
5.1 Organizational boundaries
​
​5.2 Reporting boundaries
5.2.1 Establishing reporting boundaries
5.2.2 Direct GHG emissions and removals 
5.2.3 Indirect GHG emissions and removals 
5.2.4 GHG Inventory categories 
Picture
steps in identifying and calculation emissions

​Quantification of GHG emissions and removals


6.1 Identification of GHG sources and sinks

6.2 Selection of quantification approach
6.2.1 General
6.2.2 Data selection and collection used for quantification 
6.2.3 Selection or development of GHG quantification model

6.3 Calculation of GHG emissions and removals

6.4 Base year GHG inventory
.
6.4.1 Selection and establishment of base year
6.4.2 Review of base-year GHG inventory
Mitigation activities
7.1 GHG emission reduction and removal enhancement initiatives
7.2 GHG emission reduction and removal enhancement projects
7.3 GHG emission reduction and removal enhancement targets
GHG inventory quality management
Prinsip penerapan klausul 8 mengenai manajemen kualitas dari inventarisasi GHG adalah dengan mengikuti 5 prinsip GHG diatas pada saat melakukan proses pelaporan GHG
GHG reporting
Klausul 9 membahas mengenai pelaporan GHG. dari mulai membuat perencanaan, isi dari laporan GHG, informasi yang diwajibkan ada pada laporan, informasi yang direkomendasikan ada pada laporan, dan juga informasi pilihan yang tidak diwajibkan akan tetapi diperlukan; misalkan performance, keikutsetaan dalam program GHG, dll.
Organization's role in verification activities
Picture

Referensi:
1. Handout training Introduction & awareness to GHG & ISO 14064. SGS Thailand Copyright.
2. The Greenhouse Gas Protocol, A Corporate Accounting and Reporting Standard, Revised edition. World Resource Institute. World Business Council for Sustainable Development.

0 Comments

Upskilling HSSE officer: Part 2 - Safety Inspection audit

2/10/2022

0 Comments

 
Dari semua bagian part QHSE [Quality; Health; Safety; Environment], saya paling suka bagian audit, inspeksi, dan kelengkapannya. Saya bisa dibilang tidak begitu nyaman dengan bagian QHSE yang seperti campaign; a.k.a kecenderungan untuk berbicara didepan orang banyak. Saya lebih suka bertanya, mendengarkan, dan manuliskan.
Audit merupakan proses yang sistematis, independen, dan terdokumentasi untuk mendapatkan bukti objektif dan mengevaluasi bukti tersebut secara objektif guna menentukan tingkat pemenuhan kriteria audit (ISO 19011:2018).  Tujuan audit adalah untuk menilai suatu sistem, apakah: 
  1. Diterapkan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
  2. Berjalan dengan efektif
  3. Terdapat peluang untuk ditingkatkan lebih lanjut

Panduan audit sistem manajemen

Prinsip Audit
  1. Dapat dipercaya: punya integritas, dapat menjaga kerahasiaan dan berpendirian
  2. Penyajian obyektif (FAIR): Kewajiban untuk melaporkan secara benar dan akurat
  3. ​Proffesional: Kesungguhan dan ketepatan penilaian dalam audit 
  4. Independen: Dasar untuk ketidakberpihakkan audi dan objektivitas kesimpulan audit 
  5. Rasional: diperlukan untuk mencapai kesimpulan audit yang dapat dipercaya dan terjaga konsistensinya melalui proses audit yang sistematis
  6. Dapat Diverifikasi: Pengambilan sampel yang sesuai sangat terkait dengan kepercayaan terhadap kesimpulan audit 
  7. Pendekatan berbasis risiko: pada perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan audit 

Pengaturan Program Audit

  1. Menentukan, mengevaluasi risiko & peluang program audit
  2. Sasaran audit
  3. Jenis-jenis Audit 
  4. Fungsi-fungsi organisasi​
  5. Perencanaan program audit 
  6. Persiapan Audit 
Pelaksanaan Audit
  1. ​Melakukan opening meeting 
  2. Melakukan audit 
  3. Melakukan laporan audit
  4. Melakukan closing meeting 

Metode Audit

Pengecekan dokumen -Dekstop review
  1. memeriksa bukti penerapan sistem 
  2. menjadi peneliti yang baik 
  3. tentukan poin-poin yang perlu diperiksa
  4. jangan puas hanya dengan ditunjukkan keberadaan dokumen, periksa kelengkapan dan isinya 
  5. lakukan pemeriksaan dengan cara sampling 
  6. hindari Nit picking (mencari hal yang sepele)
  7. hindari berdebat dengan auditee tentang suatu ketidaksesuaian, untuk menghindarinya periksa sampel berikutnya
Wawancara
  1. meminta auditee menjelaskan penerapan sistem 
  2. menjadi pendengar yang baik 
  3. tentukan informasi yang ingin didapatkan 
  4. pilih kata yang sesuai dan mudah dimengerti
  5. pergunakan penekanan nada suara dan bahasa untuk memperjelas maksud
  6. perhatikan saat auditee berbicara
  7. catat informasi yang perlu dan penting 
  8. jangan melakukan interupsi jika tidak terpaksa
  9. buat kesimpulan informasi yang didapa serta lakukan konfrmasi kepada auditee
Pengamatan lapangan - site visit
  1. Mengamati penerapan sistem
  2. menjadi pengamat yang baik 
  3. ​Tentukan informasi yang ingin dibuktikan penerapannya 
  4. jangan terbawa oleh arahan auditee
  5. Hindari interupsi atas kegiatan yang sedang berlangsung, minta izin apabila ingin mendapatkan keterangan dari pihak pelaksana kegiatan 
  6. perhatian pelaksanaan kegiatan dengan seksama
  7. catat kegiatan (jenis, lokasi, tanggal, dsb) yang tidak sesuai dengan dokumen kerjanya

Kompetensi Auditor

Auditor merupakan profesi yang membutuhkan:
  1. Pendidikan
  2. Pelatihan audit 
  3. Pengalaman
  4. Pengetahuan
  5. Keterampilan
  6. Kepribadian
Picture

Membuat laporan audit 

  1. Tuliskan informasi audit dengan lengkap [lokasi, tanggal, auditee, dsb]
  2. catat ketidaksesuaian dengan informasi yang lengkap, minimal memenuhi kaidah PLOR [Problem, Location, Objective & Reference]
  3. Konfirmasikan seluruh temuan kepada auditee dan mintakan persetujuan (tandatangan)

Inspeksi HSSE

Inspeksi HSSE adalah proses identifikasi dan pencatatan bahaya HSSE secara komprehensif di lapangan/fasilitas bangunan melalui metode berjalan keliling area dan melakukan observasi/pengamatan detail secara visual untuk mencari kondisi ketidaksesuaian/dibawah standard pada lingkungan kerja.
Tujuan dilakukan inspeksi HSSE diantaranya adalah untuk:
  1. Mengidentifikasi potensi masalah
  2. Mengidentifikasi kecacatan pada peralatan 
  3. Mengidentifikasi dampak dari perubahan 
  4. Mengidentifikasi ketidakcukupan atas tindakan perbaikan 
  5. Sebagai indikator kinerja 
  6. Mendemonstrasikan komitmen pimpinan 
Picture
Manfaat dilakukannya inspeksi HSSE diantaranaya adalah: Mengetahui konsep inspeksi HSSE; dapat menjadwalkan inspeksi HSSE; Memahami kriteria inspeksi HSEE; memahami teknik inspeksi HSSE; serta dapat menyusun laporan inspeksi HSSE. 

0 Comments
<<Previous

    WorkLedge 
    means work knowledge or workplace Knowledge 

    Knowledge work is all about problem-solving and requires both convergent and divergent thinking to answer all the simple and complex questions that arise in daily work.
    ​Knowledge workers would be expected to innovate often, routinely coming up with new and better ways of doing things.

    Workplace knowledge represents the intersection of three key trends: the leverage of intellectual capital, the virtualization of the workplace and the shift from hierarchical to organic models of management. The focus is on knowledge as the primary source of competitive advantage- Gartner.

    Knowledge hunt!

    Upskilling HSSE Officer Training

    Picture
    Merupakan pembekalan kepada HSSE Officer agar memiliki kompetensi minimal yang sama.
    Part 1
    Membahas mengenai dasar K3 dan Corporate Live Saving rules: 
    1. Tools & Equipment 
    2. Safe zone position 
    3. Permit to work
    4. Isolation 
    5. Confined Space
    6. Lifting Operation 
    7. Fit To Work
    8. Working at Height
    9. Personal Flotation Device
    10. System Over bride
    11. Asset Integrity
    12. Driving Safety

    Basic Lean Training Manufacturing

    Picture
    Berisikan pengalaman saya mengikuti training lean manufacturing selama 2 minggu. 
    Membahas mengenai konsep Lean, TPM, muda, mura, muri, 6S, konsep kaizen, continous improvement, etc. 
    Training super padat dan seru, yang menberikan saya baseline yang sangat bagus dan kuat dalam hal productivity, quality dan audit.
    3M's of Lean:
    Muda (waste);
    ​Mura (inconsistency);
    ​
    Muri (unreasonableness)
    6S's of Kaizen
    1. Seiri (Sort)
    2. Seiton (Set in order)
    3. Seiso (Shine)
    4. Seiketsu (Standardize)
    5. Shitsuke (Sustain)
    6. Safety

    RCA FOR LEADERS

    Picture
    ​Satu training yang saya ikuti di tahun ini, oleh NZSTIG's dengan trainernya Jeff Tuffnell.
    Program New Zealand Support for Training in the Indonesia Geothermal Sector (NZSTIGS) senilai NZD $6,8 juta yang bertujuan untuk mengembangkan dan memberikan pelatihan praktis bagi teknisi dan operator Geothermal selama lima tahun ke depan.  
    “Program NZSTIGS akan memanfaatkan pelatihan Geothermal berkualitas tinggi di Selandia Baru. WINTEC [salah satu perusahaan Geothermal terbaik di NZ], bekerja sama dengan institusi Indonesia, untuk program pelatihan ini.

    K3L DIRUMAH 

    Picture
    K3L dalam rumah tangga percaya atau tidak seringkali disepelekan dan dianggap biasa saja. 
    Kalau di perusahaan ada tim HSE yang memonitor, bagaimana dengan rumah kita? sudahkah kita memperhatikan aspek-aspek K3L bagi keluarga terdekat kita? 
    Tentu saja artkel ini suatu saat akan saya update agar lebih eye cathcing lagi, wait yaa...

    UJI KOMPETENSI AUDITOR LINGKUNGAN

    Picture
    ​Mengulas tentang perjalanan saya mendapatkan C.EA (Certified Environmental Auditor).
    Mulai dari persyaratan administrasi, bukti pengalaman audit,  ujian tulis, wawancara, hingga terregister di web nya klhk sebagai auditor lingkungan. 

    PELATIHAN AUDITOR LINGKUNGAN

    Picture
    Mengulas mengenai Pelatihan auditor lingkungan yang saya ikuti di PSLH UGM. 
    Pelatihan ini padat, dengan tujuan utama menjadikan peserta sebagai auditor lingkungan yang handal dan kompeten. 
    Kompeten dilegalkan dengan mengikuti uji kompetensi. 
    Pelatihan ini akan memberikan kepercayaan diri bagi kita sebagai seorang auditor yang kompeten dan kredibel, telah dilatih dan diajar oleh lembaga dan gutu-guru yang mumpuni dan memang ahli dalam bidang lingkungan.

    Archives

    November 2024
    December 2023
    November 2023
    June 2023
    March 2023
    December 2022
    July 2022
    February 2022
    January 2022
    July 2021
    May 2021
    April 2021
    January 2020
    July 2019
    April 2019
    March 2019
    January 2019
    September 2018
    March 2018

    Categories

    All

    RSS Feed

this page replacing my old blog page: https://mariacreativity.blogspot.com/
Site powered by Weebly. Managed by Exabytes - Indonesia